Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola Indonesia sedang menanti dengan cemas sekaligus penuh harap. Sosok gelandang cerdas yang dijuluki “El Professor”, Thom Haye, kini berada di persimpangan jalan kariernya. Sebagai satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang belum memiliki klub hingga menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2025 pada 1 September mendatang, masa depannya menjadi sorotan utama. Apalagi, ada rumor kuat yang menyebutkan ia bisa saja gabung klub Arab dan secara mengejutkan, itu bisa membuatnya resmi jadi pemain Timnas Indonesia dengan gaji tertinggi!
Thom Haye: Sang Profesor di Antara Tawaran Menggiurkan
Setelah kontraknya dengan Almere City berakhir pada 1 Juli 2025, Thom Haye (30 tahun) berstatus bebas transfer. Situasi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi para penggemar Skuad Garuda. Bagaimana tidak, di saat rekan-rekan setimnya sudah kembali berlaga di klub masing-masing, Haye masih harus “menghitung hari” untuk menemukan pelabuhan barunya.
Namun, kabar baik mulai berembus kencang. Dalam beberapa hari terakhir, tawaran menarik datang menghampiri gelandang kelahiran Amsterdam ini. Menurut informasi eksklusif dari akun @pemainketurunan.id, Thom Haye mendapatkan penawaran dari sejumlah klub di wilayah Jazirah Arab dan juga beberapa tim di Asia Tenggara (di luar Liga Super Indonesia).
Jazirah Arab Memanggil? Potensi Gaji Pemain Timnas Tertinggi
Jika kita berbicara tentang klub-klub di Jazirah Arab, pikiran kita langsung tertuju pada Liga Arab Saudi, Qatar, atau Uni Emirat Arab. Kompetisi-kompetisi ini memang dikenal royal dalam menggaji pemain, bahkan berani mengeluarkan uang fantastis untuk mendatangkan bintang-bintang top dunia.
Bayangkan saja, jika Thom Haye akhirnya gabung klub Arab, ia berpotensi besar memecahkan rekor sebagai pemain Timnas Indonesia dengan gaji tertinggi. Saat ini, rekor tersebut dipegang oleh Jay Idzes yang menerima bayaran sekitar 2 juta Euro atau setara Rp37,9 miliar per tahun dari klubnya, Sassuolo. Dengan standar gaji di Jazirah Arab, bukan tidak mungkin Haye akan melampaui angka tersebut. Kita bisa melihat contoh ekstrem seperti Cristiano Ronaldo yang masih menerima gaji 200 juta Euro per tahun di usianya yang menginjak 40 tahun saat ini. Tentu, Thom Haye tidak akan menerima sebanyak itu, tapi potensi kenaikan gajinya sangat signifikan.
Bersaing dengan Klub Asia Tenggara
Selain dari Jazirah Arab, Thom Haye juga mendapat tawaran dari klub-klub di Asia Tenggara, seperti Liga Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Liga Thailand khususnya, menjadi magnet bagi banyak pemain diaspora Indonesia. Contohnya, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang sudah lebih dulu bergabung dengan raksasa Thailand, Buriram United, pada bursa transfer musim panas 2025 ini dan telah menjalani debut resmi mereka.
Meskipun demikian, daya tarik finansial dari klub Jazirah Arab sulit ditandingi. Keputusan akhir tentu ada di tangan Thom Haye, apakah ia akan memilih stabilitas dan potensi jam terbang di Asia Tenggara, atau kesempatan mendapatkan kontrak super besar di Timur Tengah.
Perjalanan Karier dan Tantangan “El Professor”
Sebelum berstatus tanpa klub di pertengahan 2025 ini, Thom Haye memiliki jejak karier yang cukup mentereng di Belanda, sempat membela klub seperti AZ, Willem II, ADO Den Haag, NAC Breda, Heerenveen, dan terakhir Almere City. Ia juga pernah mencicipi pengalaman di Italia bersama Lecce pada musim 2018/2019.
Tentu saja, situasi “tanpa klub” ini bukan yang pertama bagi Thom Haye. Ia sempat dikaitkan dengan beberapa tim sebelumnya, mulai dari Persija Jakarta di Liga 1, hingga rumor kepindahannya ke klub Ligue 1 Prancis seperti OGC Nice. NAC Breda juga sempat disebut-sebut berminat, namun hingga kini, belum ada kesepakatan yang terwujud.
Demi Timnas Indonesia: Pentingnya Jam Terbang di Klub Baru
Status tanpa klub Thom Haye tentu menjadi perhatian serius bagi Timnas Indonesia. Pelatih Patrick Kluivert telah menegaskan pentingnya jam terbang di level klub bagi setiap pemain, terutama menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia dijadwalkan akan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak tiga hari berselang.
Thom Haye adalah salah satu pilar penting di lini tengah Skuad Garuda. Kontribusinya tak terbantahkan sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada Maret 2024, dengan 13 caps dan 2 gol. Kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menjaga performa tim tetap optimal. Oleh karena itu, semua pihak berharap “El Professor” segera menemukan pelabuhan barunya demi menjaga kualitas fisik dan sentuhan bolanya tetap terjaga.
Kesimpulan
Masa depan Thom Haye memang masih menjadi teka-teki, namun kabar mengenai tawaran dari klub-klub Jazirah Arab membuka peluang menarik, baik dari segi finansial maupun tantangan baru dalam kariernya. Jika gabung klub Arab, ia tak hanya akan mengukir sejarah sebagai pemain Timnas Indonesia dengan gaji tertinggi, tetapi juga membawa namanya ke panggung sepak bola yang semakin diperhitungkan. Kita semua tentu berharap Thom Haye bisa segera menemukan klub terbaik yang mendukung performanya, baik untuk karier pribadi maupun kontribusinya bagi kebanggaan Timnas Indonesia.