Yogyakarta, zekriansyah.com – Pendahuluan:
Kabar mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Madura, tentu saja membuat kita semua waspada. Mengingat tingginya mobilitas penduduk antara Madura dan Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak tinggal diam. Mereka langsung mengambil langkah sigap untuk cegah KLB campak di Kota Pahlawan. Artikel ini akan mengupas tuntas upaya Pemkot Surabaya yang fokus kejar imunisasi dan berbagai strategi pencegahan lainnya agar anak-anak kita tetap terlindungi. Yuk, kita pahami bersama bagaimana peran kita sebagai warga juga sangat penting dalam menjaga Surabaya bebas campak!
Pemkot Surabaya gencar kejar imunisasi anak sebagai langkah antisipasi pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak menyusul lonjakan kasus di daerah tetangga.
Waspada Campak, Wali Kota Terbitkan Surat Edaran Penting
Sebagai respons cepat terhadap penetapan status KLB campak di Sumenep, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 400.7.7.1/18915/436.7.2/2025. SE ini bukan sekadar kertas, melainkan panduan resmi bagi seluruh masyarakat Surabaya untuk memutus rantai penularan campak. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menegaskan bahwa ini adalah langkah proaktif untuk memastikan Surabaya aman dari ancaman KLB.
Strategi “Kejar Imunisasi”: Mendatangi dari Rumah ke Rumah
Fokus utama Pemkot Surabaya saat ini adalah kejar imunisasi. Ini berarti tim kesehatan tidak hanya menunggu, tapi aktif mencari anak-anak yang status imunisasinya belum lengkap. “Mohon doanya agar Surabaya aman dari KLB. Kami terus berupaya agar hal itu tidak terjadi. Fokus utama kami adalah kejar imunisasi, yaitu mencari anak-anak yang status imunisasinya belum lengkap dan melengkapi dosisnya,” ujar Nanik, seperti dikutip pada Senin (1/9/2025).
Tantangan di lapangan memang tidak mudah. Nanik mengakui, tingginya mobilitas penduduk menjadi kendala tersendiri dalam pencegahan penularan campak. Belum lagi, masih ada sebagian kecil masyarakat yang enggan membawa anaknya untuk imunisasi karena stigma atau misinformasi yang keliru. “Kadang-kadang kita harus mendatangi mereka satu per satu, mencari dari rumah ke rumah karena masih ada yang percaya beberapa stigma,” jelas Nanik. Ini menunjukkan komitmen kuat Pemkot Surabaya untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak imunisasinya.
Capaian Imunisasi Surabaya Melampaui Target Nasional
Meskipun ada tantangan, kabar baiknya, capaian imunisasi di Surabaya sangat membanggakan! Data dari Januari hingga Juli 2025 menunjukkan bahwa imunisasi Campak-Rubella (MR) di Kota Pahlawan ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat.
- Dosis pertama: 60,1 persen (melebihi target 58 persen)
- Dosis kedua: 60,7 persen (melebihi target 58 persen)
- Dosis ketiga: 76,71 persen (melebihi target 58 persen)
“Target dari pusat itu 95 persen per antigen, dan kita sudah melebihi itu,” tegas Nanik, menunjukkan keseriusan dan keberhasilan upaya Pemkot Surabaya fokus kejar imunisasi.
Mengenali Campak dan Langkah Pencegahan Mandiri
Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, disebabkan oleh virus. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya ruam kemerahan khas yang menyebar ke seluruh tubuh. Virus ini sangat mudah menular melalui udara (percikan droplet) dan juga kontak langsung dengan penderita.
Untuk itu, selain imunisasi masif, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan:
- Periksakan diri segera: Jika anak atau anggota keluarga mengalami demam dan ruam, segera periksakan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat untuk diagnosis dini.
- Isolasi Mandiri: Apabila muncul ruam, disarankan melakukan isolasi mandiri minimal 7 hari sejak timbulnya ruam. Isolasi ini akan dipantau oleh petugas kesehatan setempat bersama aparat Kelurahan dan RT/RW.
- Vitamin A: Pemberian Vitamin A bagi suspek/kasus Campak-Rubella sesuai anjuran petugas kesehatan sangat penting untuk mencegah komplikasi pada mata dan mempercepat pemulihan.
- Segera ke Rumah Sakit: Jika kondisi penderita memburuk (misalnya sangat lemas atau penurunan kesadaran), jangan tunda, segera bawa ke rumah sakit.
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Benteng Tambahan
Nanik juga mengimbau seluruh warga Kota Surabaya untuk selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kebiasaan sederhana ini punya dampak besar, lho!
- Memakai masker bila sedang sakit.
- Menutup mulut/hidung saat batuk/bersin.
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Jadwal Imunisasi Campak-Rubella (MR) yang Wajib Diketahui Orang Tua
Pesan penting untuk para orang tua: pastikan anak Anda mendapat imunisasi Campak-Rubella (MR) sesuai jadwal. Ingat ya, imunisasi adalah investasi kesehatan terbaik untuk masa depan anak kita!
- Dosis pertama: Usia 9 bulan.
- Dosis pertama booster: Usia 18 bulan.
- Jika belum lengkap: Dapat diberikan hingga usia 5 tahun.
- Dosis tambahan: Di kelas 1 SD/MI/sederajat melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Imunisasi ini bisa didapatkan dengan mudah di Puskesmas, Posyandu, Klinik, maupun Rumah Sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. Semuanya tersedia untuk cegah KLB campak dan melindungi buah hati kita.
Kesimpulan:
Upaya Pemkot Surabaya fokus kejar imunisasi anak adalah langkah krusial dalam cegah KLB campak, terutama setelah adanya status KLB di Sumenep. Dengan penerbitan Surat Edaran, strategi “kejar imunisasi” dari rumah ke rumah, serta capaian imunisasi yang melampaui target, Surabaya menunjukkan keseriusannya. Namun, keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada pemerintah. Peran aktif masyarakat, termasuk orang tua yang memastikan anak mendapat imunisasi lengkap dan penerapan PHBS, adalah kunci. Mari bersama-sama kita jaga kesehatan anak-anak kita dan Kota Surabaya tercinta tetap aman dari ancaman campak!
FAQ
Tanya: Apa yang menyebabkan Pemkot Surabaya mengambil langkah pencegahan KLB campak?
Jawab: Pemkot Surabaya mengambil langkah pencegahan karena adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Madura, yang berdekatan dengan Surabaya.
Tanya: Apa fokus utama Pemkot Surabaya dalam mencegah penyebaran campak?
Jawab: Fokus utama Pemkot Surabaya adalah program “kejar imunisasi” dengan mendatangi langsung anak-anak yang status imunisasinya belum lengkap.
Tanya: Bagaimana masyarakat Surabaya dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan campak?
Jawab: Masyarakat Surabaya dapat berkontribusi dengan memastikan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang ditentukan.