BRIN Kembali Gegerkan Dunia Sains! **Spesies Baru Tikus Hutan Endemik Sulawesi** Ditemukan di Gunung Tompotika

Dipublikasikan 3 September 2025 oleh admin
Pendidikan Dan Pengetahuan Umum

Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo para pecinta alam dan sains di seluruh Indonesia! Ada kabar gembira yang datang dari dunia penelitian, khususnya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Baru-baru ini, BRIN temukan spesies baru tikus hutan endemik yang sangat unik di salah satu sudut tersembunyi Pulau Sulawesi. Penemuan ini bukan cuma menambah daftar kekayaan hayati Indonesia, tapi juga membuka wawasan baru tentang sejarah evolusi mamalia di Asia Tenggara.

BRIN Kembali Gegerkan Dunia Sains! **Spesies Baru Tikus Hutan Endemik Sulawesi** Ditemukan di Gunung Tompotika

Peneliti BRIN berhasil mengidentifikasi spesies baru tikus hutan endemik yang hanya ditemukan di Gunung Tompotika, Sulawesi, menandai penemuan signifikan dalam keanekaragaman hayati Indonesia.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami lebih dalam tentang penemuan menarik ini, mulai dari siapa yang menemukannya, seperti apa ciri-cirinya, hingga mengapa temuan ini begitu penting bagi ilmu pengetahuan dan upaya konservasi keanekaragaman hayati Indonesia. Yuk, kita mulai petualangan ilmiah kita!

Mengenal Crunomys tompotika: Tikus Hutan Baru dari Sulawesi

Penemuan luar biasa ini adalah hasil kerja keras tim peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN. Mereka tidak sendiri, melainkan berkolaborasi dengan para ahli dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, dan Malaysia. Bersama-sama, mereka berhasil mengidentifikasi spesies baru tikus hutan endemik Sulawesi yang kemudian diberi nama ilmiah Crunomys tompotika.

Baca juga: terungkap! *brin temukan*

Nama “tompotika” sendiri diambil dari lokasi penemuannya, yaitu di kawasan Gunung Tompotika, Sulawesi Tengah. Spesimen tikus ini dikumpulkan dari hutan pegunungan alami yang vegetasinya masih lebat dan relatif terjaga. Hasil penelitian yang mendalam ini kemudian diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Internasional, Journal of Mammalogy, edisi Juni 2025.

Ciri Khas Si Tikus Hutan Gunung Tompotika

Lalu, seperti apa sih rupa Crunomys tompotika ini? Anang Setiawan Achmadi, seorang peneliti PRBE BRIN, menjelaskan beberapa ciri fisiknya yang unik:

  • Ukuran Tubuh: Sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
  • Ekor: Relatif pendek dibandingkan dengan panjang tubuhnya.
  • Bulu: Rapat dengan tekstur khas yang mirip dengan kelompok Crunomys lainnya.

Bayangkan saja, tikus ini hidup di tengah lebatnya hutan pegunungan, jauh dari hiruk pikuk manusia, menjaga keseimbangan ekosistemnya sendiri.

Lebih dari Sekadar Penemuan Spesies Baru: Revolusi Taksonomi

Penemuan Crunomys tompotika ternyata bukan hanya sekadar menambah nama baru dalam daftar spesies. Riset ini membawa dampak yang jauh lebih besar, yaitu merevisi taksonomi atau klasifikasi besar dalam dunia mamalia kecil.

Mengapa Maxomys Kini Menjadi Crunomys?

Anda mungkin pernah mendengar tentang Maxomys, atau yang sering disebut tikus berduri (spiny rats). Nah, berdasarkan penelitian terbaru ini, seluruh anggota genus Maxomys yang selama ini dikenal, kini resmi digabungkan ke dalam genus Crunomys. Ini seperti menemukan dua kelompok keluarga besar yang ternyata memiliki garis keturunan yang sama persis!

“Analisis ribuan penanda DNA, termasuk data genomik resolusi tinggi, menunjukkan bahwa Maxomys tidak membentuk kelompok yang utuh (non-monofiletik) jika dipisahkan dari Crunomys. Oleh karena itu, revisi ini dianggap paling tepat untuk mencerminkan hubungan evolusi sebenarnya,” jelas Anang.

Singkatnya, teknologi DNA modern memungkinkan para ilmuwan melihat hubungan kekerabatan yang lebih akurat, sehingga klasifikasi yang lama perlu disesuaikan agar lebih mencerminkan sejarah evolusi yang sebenarnya. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam memahami taksonomi mamalia di Asia Tenggara.

Sulawesi: “Laboratorium Alami” yang Tak Pernah Berhenti Mengejutkan

Penemuan spesies baru tikus hutan endemik ini semakin memperkuat status Pulau Sulawesi sebagai “laboratorium alami” evolusi mamalia yang tiada duanya di dunia. Sejak tahun 2012 saja, lebih dari 20 spesies baru mamalia berhasil dideskripsikan dari pulau ini! Angka ini menunjukkan betapa kayanya fauna endemik yang terus diungkap melalui penelitian intensif.

Sulawesi, yang terletak di kawasan biogeografi Wallacea, adalah sebuah zona transisi unik antara fauna Asia dan Australia. Wilayah ini dikenal menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa, dengan banyak spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Namun, sayangnya, kawasan Wallacea ini masih kurang terwakili dalam studi biologi dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

Pentingnya Riset dan Kolaborasi Internasional

Anang Setiawan Achmadi menegaskan bahwa penemuan Crunomys tompotika ini adalah bukti nyata pentingnya eksplorasi lapangan dan kolaborasi internasional. Dengan memanfaatkan teknologi genomik terkini dan memperluas cakupan data biogeografi, para peneliti dapat menyusun kesimpulan yang lebih komprehensif mengenai sejarah evolusi mamalia di Asia Tenggara.

“Hasil ini menjadi bukti nyata bahwa masih banyak kekayaan hayati Indonesia yang menunggu untuk dipelajari lebih dalam,” kata Anang.

Melangkah ke Depan untuk Konservasi

Penemuan ini tidak hanya berhenti di jurnal ilmiah. Keberadaan Crunomys tompotika membuka peluang besar untuk penelitian lanjutan, baik terkait ekologi maupun interaksinya dalam ekosistem hutan Sulawesi. Data yang terkumpul diharapkan menjadi pijakan penting untuk memperkuat kebijakan konservasi dan memacu riset lanjutan dalam mendokumentasikan kekayaan hayati Indonesia.

Melalui upaya eksplorasi biodiversitas yang berkelanjutan, kita tidak hanya memperkaya pengetahuan ilmiah, tetapi juga melindungi warisan alam yang tak ternilai harganya untuk generasi mendatang.

Kesimpulan

Penemuan spesies baru tikus hutan endemik, Crunomys tompotika, oleh BRIN di Gunung Tompotika, Sulawesi Tengah, adalah pencapaian ilmiah yang patut dibanggakan. Ini bukan hanya tentang tikus kecil, melainkan simbol dari potensi tak terbatas keanekaragaman hayati Indonesia di kawasan Wallacea yang masih menyimpan banyak misteri.

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: Ditemukan Spesies Baru Tikus Hutan Asli Sulawesi: Crunomys Tompotika, Si Penghuni Gunung Misterius

Dengan adanya revisi taksonomi yang signifikan dan semakin intensifnya riset, kita diingatkan betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan dan mendukung upaya penelitian. Mari terus dukung BRIN dan para peneliti lainnya dalam mengungkap dan melindungi harta karun alam Indonesia!