Dunia maya kembali dihebohkan dengan sebuah insiden mengejutkan yang melibatkan seorang oknum polisi dan istri seorang anggota TNI. Kali ini, berita viral datang dari sebuah penggerebekan dramatis di wilayah Bengkulu, di mana seorang intel Kodim bersama timnya berhasil menggerebek seorang polisi yang tengah berada di kamar penginapan bersama istri anggota tentara. Kisah ini bukan sekadar gosip, melainkan fakta yang telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang, dan menjadi sorotan tajam akan integritas aparat negara. Mari kita selami lebih dalam kronologi dan fakta di balik peristiwa yang menghebohkan ini.
Ilustrasi untuk artikel tentang BREAKING NEWS: Oknum Polisi Digerebek Intel Kodim, Terciduk Ngamar Bareng Istri Tentara!
Kronologi Penggerebekan Dramatis
Kejadian yang menggegerkan ini berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025, di sebuah penginapan di wilayah Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Suasana tegang menyelimuti saat penggerebekan dilakukan oleh AL, suami sah dari wanita yang terlibat, yang tak lain adalah seorang anggota Kodim 0406 Lubuklinggau.
Detik-detik Kejadian di Penginapan
Berbekal kecurigaan yang sudah lama terpendam, Sertu AL tidak datang sendiri. Ia didampingi oleh sejumlah anggota Kodim 0406 Lubuklinggau serta dibantu oleh anggota Kodim 0409 Curup, mengingat lokasi kejadian berada di wilayah Rejang Lebong. Saat pintu kamar penginapan dibuka, terungkaplah pemandangan yang memilukan. Oknum polisi berinisial JD ditemukan bersama FAT, istri dari Sertu AL. Mirisnya, FAT ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan harus digiring ke kamar mandi untuk mengenakan pakaian.
Video penggerebekan ini dengan cepat menyebar luas di media sosial, pertama kali diunggah oleh akun Facebook Marfu’ah Marfu’ah dengan durasi 2 menit 18 detik. Kejadian ini sontak memicu beragam reaksi dari warganet, mempertanyakan moral dan etika aparat penegak hukum.
Identitas Terbongkar: Siapa Saja yang Terlibat?
Setelah insiden penggerebekan oknum polisi digerebek intel Kodim ini mencuat, identitas para pihak yang terlibat pun terkuak. Oknum polisi yang dimaksud adalah Brigadir JD, seorang anggota Lantas Polres Lubuklinggau. Sementara itu, FAT adalah seorang ibu Persit (persatuan istri tentara) yang juga berstatus sebagai karyawan di salah satu bank pelat merah. Keduanya diketahui sudah berkeluarga.
Tindakan Tegas dari Institusi Terkait
Menanggapi insiden yang mencoreng nama baik institusi, pihak kepolisian dan TNI langsung mengambil tindakan tegas.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adhitia Bagus Arjunadi, membenarkan bahwa Brigadir JD adalah anggotanya. Beliau menegaskan bahwa proses internal telah dilakukan:
“Betul (anggota kita), kalau oknum terkaitnya sudah proses secara internal, yang bersangkutan juga sudah dinonaktifkan dari jabatannya, dan saat ini sedang dalam proses secara internal dan ada kode etiknya,” ujar AKBP Adhitia.
Brigadir JD sempat diamankan ke Polres Rejang Lebong, sebelum akhirnya diserahkan ke Propam Polres Lubuklinggau untuk proses lebih lanjut.
Di sisi lain, Pasi Intel Kodim 0406 Lubuklinggau, Kapten Inf Budi Raharjo, juga membenarkan bahwa suami FAT adalah anggota Kodim 0406. Beliau memastikan bahwa proses hukum akan terus berlanjut sesuai aturan yang berlaku. Sementara itu, FAT telah dikembalikan ke pihak keluarganya oleh suaminya, Sertu AL.
Pihak berwenang juga mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk selalu menjunjung tinggi integritas dan menghindari segala bentuk pelanggaran, baik pidana maupun kode etik. Kasus perselingkuhan istri tentara dengan oknum polisi ini menjadi pengingat penting akan konsekuensi berat dari tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Pentingnya Integritas Aparat Negara
Kasus oknum polisi digerebek intel Kodim ini menjadi cerminan betapa pentingnya integritas dan profesionalisme bagi setiap aparat negara. Sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, perilaku aparat haruslah menjadi teladan, bukan justru sebaliknya. Proses hukum dan sanksi internal yang diterapkan diharapkan dapat memberikan efek jera dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum dan pertahanan negara.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan setiap anggota TNI maupun Polri dapat terus mengemban tugasnya dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.