Pecco Bagnaia Habis Kesabaran Usai MotoGP Austria: Muak dengan Jawaban Ducati!

Dipublikasikan 19 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim MotoGP 2025 tampaknya menjadi ujian berat bagi sang juara dunia bertahan, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia. Setelah hasil mengecewakan di MotoGP Austria, pembalap andalan Ducati ini terang-terangan menunjukkan rasa muak dan frustrasinya. Ia menuntut penjelasan konkret dari timnya mengenai performa motor Desmosedici GP25 yang dinilai tidak konsisten.

Pecco Bagnaia Habis Kesabaran Usai MotoGP Austria: Muak dengan Jawaban Ducati!

Bagnaia Ungkapkan Kekecewaan dan Tuntut Jawaban Ducati Pasca MotoGP Austria Akibat Performa Motor yang Inkonsisten.

Apa sebenarnya yang terjadi di balik layar tim merah asal Italia ini? Mari kita selami lebih dalam kegelisahan Pecco setelah balapan di Red Bull Ring.

Kehilangan Sentuhan di Red Bull Ring: Kejutan Pahit bagi Juara Dunia

Red Bull Ring di Austria dulunya adalah “sirkuit keramat” bagi Pecco Bagnaia. Bayangkan, selama tiga musim terakhir, ia selalu tak terkalahkan di sana. Namun, di MotoGP Austria 2025, cerita berubah drastis. Setelah gagal finis di Sprint Race karena masalah ban, Pecco hanya mampu finis di posisi kedelapan pada balapan utama. Ini jelas bukan hasil yang diharapkan dari seorang juara dunia.

Meski memulai balapan dari posisi ketiga, Pecco segera tertinggal. Ia bahkan harus berduel sengit dengan rekan setimnya, Marc Marquez, yang justru tampil dominan dan memenangi balapan. Pecco kesulitan mempertahankan posisinya dan secara bergantian disalip oleh pembalap lain seperti Pedro Acosta, Fermin Aldeguer, Enea Bastianini, Joan Mir, hingga Brad Binder. Performa yang menurun drastis ini menjadi pukulan telak baginya.

Misteri Performa Desmosedici GP25: Kenapa Pecco Tak Secepat Marquez?

Salah satu hal yang paling membuat Bagnaia frustrasi adalah ketidakmampuannya memahami apa yang sebenarnya terjadi pada motornya. Ia merasa sudah memberikan segalanya, berjuang keras, namun hasil akhir tidak pernah mencerminkan usahanya.

Pecco Bagnaia merasa ada perbedaan signifikan pada motor Desmosedici GP25 miliknya dibandingkan dengan yang dikendarai Marc Marquez, padahal secara teori keduanya menggunakan motor yang sama.

“Seperti sepanjang tahun ini, kami tidak tahu apa yang terjadi. Saya juga tidak tahu apa yang terjadi di akhir balapan,” ungkap Bagnaia kepada DAZN, dikutip dari Bola.net. “Saya sudah berjuang dan mengerahkan segalanya, tetapi hari ini, meski sudah memberikan segalanya, saya finis di posisi kedelapan, tertinggal 12 detik dari pemenang.”

Ia juga membandingkan catatan waktunya: “Siapa pun yang menang, melakukannya dengan catatan waktu yang sama seperti saya tahun lalu. Jadi, potensinya ada untuk menang. Kami hanya tak tahu mengapa itu tidak bisa terjadi. Saya kesulitan membuntuti pembalap lain.”

Keluhan utama Pecco adalah masalah akselerasi saat keluar tikungan. Ia merasa semua pembalap lain bisa menyalipnya dengan mudah di titik itu. Ini adalah masalah yang menghantuinya sejak pramusim dan tak kunjung membaik. Kontras dengan Marc Marquez yang tampil gemilang dengan motor yang sama, membuat Pecco Bagnaia makin mempertanyakan apa yang salah.

Ultimatum dari Sang Juara: Bagnaia Tuntut Penjelasan dari Ducati

Kekecewaan yang memuncak membuat Pecco Bagnaia kini mengambil sikap yang lebih tegas. Jika sebelumnya ia sempat mengarahkan masalah ke pemasok ban, Michelin, kali ini ia menuntut jawaban langsung dari Ducati.

“Saya selalu fokus, tak pernah hilang kendali, selalu memberikan segalanya. Namun, hari ini saya memberikan segalanya dan hanya finis kedelapan. Semua orang menyalip saya saat keluar tikungan. Saya tak bisa berakselerasi. Ini situasi tak biasa dan saya harap mereka (Ducati) bisa menjelaskannya kepada saya,” tegas Bagnaia.

Ketika ditanya apakah ia mulai kehilangan kesabaran kepada timnya, Pecco menjawab singkat namun penuh arti, “Cukup banyak, ya. Namun, saya masih menunggu penjelasan.” Nada bicaranya yang keras ini menunjukkan bahwa ia benar-benar membutuhkan solusi segera. Kesabaran sang juara dunia sepertinya sudah di ambang batas.

Tekanan Klasemen dan Tatapan ke Hungaria

Hasil buruk di MotoGP Austria ini tentu saja berdampak pada posisi Pecco Bagnaia di klasemen pembalap. Ia semakin tertinggal jauh dari pemuncak klasemen, Marc Marquez, dan tekanan untuk mempertahankan gelar juara dunia semakin besar. Persaingan di papan atas juga semakin ketat dengan munculnya talenta-talenta muda dan pembalap lain yang tampil konsisten seperti Marco Bezzecchi, Pedro Acosta, dan Fermin Aldeguer.

Dengan balapan selanjutnya di MotoGP Hungaria hanya dalam hitungan hari, semua mata kini tertuju pada Ducati. Mampukah mereka menemukan akar masalah dan memberikan solusi yang dibutuhkan Bagnaia? Atau apakah ketidakpastian ini akan terus membayangi performa juara dunia dua kali itu? Hanya waktu yang bisa menjawab apakah Ducati bisa meredakan frustrasi Pecco Bagnaia dan mengembalikan performa terbaiknya.