Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk perubahan besar di Old Trafford, Ruben Amorim mendapatkan dukungan tak terduga dari para legenda Manchester United? Bukan dukungan biasa, melainkan restu untuk mengambil keputusan tegas, bahkan pada pemain yang dianggap punya masa depan cerah. Ini bukan tentang mempertahankan “superstar” semata, melainkan membangun fondasi tim yang solid dan bermental juara.
Legenda Manchester United berikan dukungan penuh terhadap langkah revolusioner manajer baru, Ruben Amorim, yang utamakan mentalitas tim di atas individu.
Dalam beberapa waktu terakhir, Manchester United memang sedang berbenah total di bawah nahkoda Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal ini dikenal dengan pendekatan tanpa kompromi, dan ketegasannya mulai terasa di seluruh sudut klub. Lantas, apa saja keputusan yang didukung penuh oleh para legenda Setan Merah? Mari kita telusuri.
Ketika Garnacho Dicap “Bukan Superstar” oleh Nicky Butt
Salah satu keputusan Amorim yang paling disorot adalah terkait masa depan pemain muda berbakat, Alejandro Garnacho. Setelah insiden wawancara panas pasca kekalahan di final Liga Europa, di mana Garnacho mengeluh tidak dimainkan sejak awal dan mengkritik hasil tim, Amorim langsung mengambil tindakan. Sang pelatih bahkan sempat ingin melepas Garnacho secara permanen ke Chelsea.
Menariknya, sikap tegas Amorim ini didukung penuh oleh mantan gelandang legendaris, Nicky Butt. “Dia jelas melihat Garnacho punya sikap yang salah, cara berperilaku yang salah. Baru kemarin dia membuat tato sambil vaping, jadi Amorim 100% benar,” tegas Butt kepada GOAL. Ia menambahkan, “Garnacho memang berbakat dan bermain bagus, tapi dia bukan superstar. Dia hanya pemain muda yang menjalani musim bagus di tim yang buruk. Anda tidak bisa bersikap seperti itu saat bermain untuk Manchester United. Amorim benar-benar tepat mengambil sikap tegas.”
Pernyataan Butt ini jelas menyoroti bahwa bakat saja tidak cukup jika tidak disertai mentalitas yang tepat, terutama di klub sebesar Manchester United.
Marcus Rashford dan Pembersihan Skuad Ala Amorim
Selain Garnacho, nama Marcus Rashford juga tak luput dari gebrakan Amorim. Penyerang asal Inggris ini sempat dipinjamkan ke Aston Villa sebelum akhirnya pindah permanen ke Barcelona. Ini adalah lanjutan dari langkah Amorim pada Desember lalu yang menindak Rashford akibat pelanggaran disiplin.
Bek kiri Luke Shaw bahkan secara terbuka mendukung pendekatan tegas Amorim dalam memperbaiki atmosfer ruang ganti yang disebutnya “toksik dan tidak sehat”. “Kami membutuhkan lingkungan yang sehat, positif, penuh energi baik, dan kebahagiaan. Ketika Anda memiliki semua itu, Anda merasa bebas dan bisa lebih mengekspresikan diri di lapangan,” ucap Shaw. Ini mengindikasikan bahwa masalah mentalitas bukan hanya terjadi pada satu-dua pemain, melainkan sudah menjadi budaya yang harus dibersihkan.
Amorim juga melarang beberapa bintang lain seperti Jadon Sancho, Antony, dan Tyrrell Malacia bergabung dalam latihan pramusim karena keinginan mereka untuk hengkang. Ini menunjukkan bahwa Ruben Amorim tidak main-main dalam membangun mentalitas skuad.
Dukungan dari Para Legenda Lain: Mentalitas di Atas Segalanya
Kebijakan keras Amorim ini tak hanya didukung oleh Nicky Butt. Mantan bek Manchester United, David May, yang pernah meraih treble pada 1999, juga memuji Amorim. “Saya suka cara Amorim bekerja dan berbicara. Dia cocok untuk klub ini,” ujar May.
May bahkan tak sungkan menyindir mentalitas beberapa pemain yang dianggapnya lebih mementingkan ego ketimbang kepentingan tim. “Tapi masalahnya ada pada pemain dan mentalitas mereka. Beberapa harus pergi. Manchester United butuh pemain yang rela berkorban, bukan yang hanya mengeluh,” tegasnya. “Saya lebih memilih 10 pemain biasa yang bekerja keras daripada primadona yang tak peduli.”
Legenda lain, Paul Scholes, juga memberikan dukungannya. Ia percaya bahwa Amorim perlu diberi waktu dan dukungan untuk membangkitkan Manchester United. “Saya rasa untuk saat ini dia belum saatnya untuk dipecat. Saya rasa performanya sebagai pelatih United cukup bagus,” kata Scholes, menekankan bahwa Amorim butuh setidaknya tiga hingga empat bursa transfer untuk mengembalikan klub ke tempat seharusnya. Ini menunjukkan kesabaran dan visi jangka panjang yang diharapkan dari seorang pelatih.
Bahkan, Teddy Sheringham, legenda lainnya, menyarankan agar Amorim tidak mempertahankan Ruud van Nistelrooy sebagai caretaker, menegaskan bahwa pelatih baru harus punya kendali penuh atas stafnya untuk memulai “awal yang baru.”
Visi Amorim: Membangun Skuad Baru dengan Pemain Berkomitmen
Dengan dukungan penuh dari para legenda, Ruben Amorim kini fokus pada perombakan skuad. Ia ingin memperkuat tim di berbagai area. Beberapa nama pemain yang dikaitkan dengan kedatangan ke Old Trafford antara lain:
- Victor Osimhen (Penyerang Napoli)
- Benjamin Sesko (Penyerang RB Leipzig)
- Nico Williams (Penyerang Athletic Bilbao)
- Matheus Cunha (Penyerang)
- Bryan Mbeumo (Penyerang Brentford)
- Ronald Araujo (Bek Barcelona)
- Tyler Dibling (Gelandang Southampton)
Ini menunjukkan bahwa Amorim tidak hanya ingin menyingkirkan pemain dengan mentalitas buruk, tetapi juga membawa masuk talenta-talenta baru yang siap berkomitmen dan bekerja keras demi lambang klub.
Kesimpulan: Era Baru Manchester United yang Bermental Juara
Dukungan kuat dari legenda seperti Nicky Butt, David May, dan Paul Scholes terhadap keputusan-keputusan revolusioner Ruben Amorim mengirimkan pesan jelas: Manchester United sedang memasuki era baru. Era di mana mentalitas, komitmen, dan kerja keras lebih dihargai daripada sekadar label “superstar”.
Perjalanan Setan Merah mungkin masih panjang, namun dengan fondasi yang dibangun di atas nilai-nilai inti klub dan dukungan dari mereka yang pernah merasakan kejayaan, harapan untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dan Eropa semakin besar. Mari kita nantikan bagaimana Ruben Amorim membawa Manchester United kembali ke puncak kejayaan dengan skuad yang benar-benar bermental juara!