Terus Meningkat! **Hari Kesembilan Capaian ORI Campak Rubela Sumenep** Sentuh Angka 55,3 Persen

Dipublikasikan 4 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar gembira datang dari Kabupaten Sumenep! Upaya keras Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Sumenep dalam menggencarkan program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela membuahkan hasil positif. Memasuki hari kesembilan pelaksanaan imunisasi ini, angka cakupan imunisasi di Sumenep terus menunjukkan progres yang membanggakan.

Terus Meningkat! **Hari Kesembilan Capaian ORI Campak Rubela Sumenep** Sentuh Angka 55,3 Persen

Capaian imunisasi campak rubela di Sumenep terus meningkat, hari kesembilan program ORI telah menyentuh angka 55,3 persen dari target yang ditetapkan.

Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana capaian ORI Campak Rubela di Sumenep telah mencapai lebih dari separuh target, serta tantangan dan strategi yang diterapkan oleh pemerintah daerah untuk melindungi anak-anak dari ancaman campak dan rubela. Yuk, simak selengkapnya untuk memahami pentingnya imunisasi ini bagi masa depan kesehatan generasi muda Sumenep.

Imunisasi Campak Rubela di Sumenep: Upaya Memutus Rantai Penularan

Beberapa waktu terakhir, Kabupaten Sumenep dihadapkan pada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Penyakit yang mudah menular ini sempat meresahkan banyak keluarga, terutama dengan kasus yang meningkat signifikan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep, bersama Kementerian Kesehatan, meluncurkan program ORI Campak Rubela sebagai respons cepat.

Program ini bertujuan untuk membangun kekebalan kelompok (herd immunity) di kalangan anak-anak, sehingga rantai penularan virus campak dan rubela dapat diputus. Imunisasi ini sangat krusial, mengingat campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, diare berat, hingga radang otak.

Progres Positif: Capaian ORI Campak Rubela Sumenep di Hari Kesembilan

Per tanggal 3 September 2025 pukul 16.00 WIB, atau tepat di hari kesembilan pelaksanaan ORI, DKP2KB Sumenep mencatat pencapaian yang signifikan. Dari total sasaran 73.969 anak, sebanyak 40.912 anak telah berhasil diimunisasi, yang setara dengan 55,3 persen dari target keseluruhan.

Kepala DKP2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes, mengungkapkan rincian capaian ini berdasarkan kelompok usia:

Kelompok Usia Sasaran (Anak) Diimunisasi (Anak) Cakupan (%)
9–12 bulan 3.404 1.412 41,5
12–47 bulan 31.237 11.919 38,2
4–6 tahun 26.308 17.973 68,3
7 tahun 13.020 9.610 73,8

Data ini menunjukkan peningkatan yang stabil sejak hari-hari awal program. Misalnya, pada hari keempat, cakupan baru mencapai 31,4 persen, dan pada hari kedelapan naik menjadi 49,2 persen. Progres di hari kesembilan capaian ORI Campak Rubela Sumenep ini tentu menjadi angin segar bagi upaya kesehatan masyarakat.

Perbandingan Antar Puskesmas: Giligenting Memimpin, Dungkek Terendah

Dalam capaian imunisasi Campak Rubela ini, peran Puskesmas sangat vital. Tercatat, Puskesmas Giligenting berhasil meraih cakupan tertinggi dengan angka fantastis, yaitu 87,6 persen dari 1.565 sasaran.

“Pencapaian tertinggi diraih Puskesmas Giligenting dengan cakupan 87,6 persen dari total 1.565 sasaran. Sedangkan capaian terendah ada di Puskesmas Dungkek, hanya 12,4 persen dari 2.362 sasaran,” jelas drg. Ellya Fardasah.

Di sisi lain, Puskesmas Dungkek masih menghadapi tantangan dengan cakupan terendah, yaitu 12,4 persen dari 2.362 sasaran. Perbedaan angka ini menjadi fokus DKP2KB untuk terus mendorong puskesmas yang cakupannya masih rendah agar lebih mengintensifkan program imunisasi.

Tantangan dan Strategi Jitu DKP2KB Sumenep

Meski progres ORI Campak Rubela di Sumenep menunjukkan tren positif, bukan berarti tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah masih adanya masyarakat yang takut atau enggan mengimunisasi anaknya. Ironisnya, ketakutan ini seringkali dipicu oleh hoaks, seperti isu “vaksin haram” yang beredar. Rendahnya kesadaran dan minimnya edukasi menjadi pekerjaan rumah yang harus terus diatasi.

Menanggapi hal ini, DKP2KB Sumenep, di bawah arahan drg. Ellya Fardasah, telah mengambil berbagai langkah strategis:

  • Koordinasi Lintas Sektor: Melibatkan pemerintah kecamatan, desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga organisasi masyarakat seperti NU, Muhammadiyah, dan MUI dalam sosialisasi.
  • Edukasi Massif: Menggencarkan edukasi tentang manfaat pentingnya vaksin Campak Rubela melalui berbagai kanal, termasuk posyandu, lembaga pendidikan, dan pendekatan door-to-door.
  • Ketersediaan Logistik: Memastikan ketersediaan vaksin, logistik kesehatan, serta fasilitas pendukung seperti ruang isolasi bagi pasien campak.
  • Strategi Jemput Bola: Menerapkan pendekatan langsung ke pelosok desa untuk menjangkau setiap anak yang menjadi sasaran imunisasi.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, juga menekankan pentingnya kolaborasi ini.

“Insyaallah kita terus bergerak untuk mengimunisasi masyarakat, karena kita juga bersama-sama dengan tokoh masyarakat untuk menyampaikan bahwa ini penting. Ini juga menyangkut kepentingan masyarakat,” ujar Bupati Fauzi.

Beliau menambahkan bahwa tujuan ORI bukan hanya mengendalikan KLB campak saat ini, tetapi juga meningkatkan cakupan imunisasi secara keseluruhan agar anak-anak Sumenep memiliki daya tahan tubuh yang kuat di masa depan.

Kesimpulan

Progres hari kesembilan capaian ORI Campak Rubela Sumenep dengan angka 55,3 persen adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Meski tantangan masih ada, semangat kolaborasi dan edukasi terus digelorakan untuk mencapai target kekebalan kelompok.

Mari bersama-sama mendukung program imunisasi ini. Jika anak Anda belum mendapatkan vaksin Campak Rubela, jangan tunda lagi! Segera bawa mereka ke puskesmas atau posyandu terdekat. Dengan partisipasi aktif kita, Sumenep bisa bebas dari ancaman campak dan rubela, dan anak-anak kita dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat.