Juventus Gagal Gaet Kolo Muani, Ditikung Tottenham Hotspur di Detik-detik Terakhir Bursa Transfer!

Dipublikasikan 4 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola memang tak pernah sepi dari drama, terutama di bursa transfer. Kali ini, sorotan tertuju pada Randal Kolo Muani, striker asal Prancis yang pada akhirnya resmi berlabuh ke Tottenham Hotspur. Kabar ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Juventus, yang sebelumnya mati-matian berusaha mempermanenkan sang pemain setelah masa peminjaman yang sukses.

Juventus Gagal Gaet Kolo Muani, Ditikung Tottenham Hotspur di Detik-detik Terakhir Bursa Transfer!

Tottenham Hotspur berhasil tikung Juventus dalam perburuan Randal Kolo Muani, yang tampil gemilang bersama Si Nyonya Tua musim ini.

Bagaimana bisa Si Nyonya Tua yang sudah kepincut berat pada Kolo Muani justru harus gigit jari? Dan bagaimana Tottenham Hotspur berhasil mencuri kesempatan di menit-menit terakhir? Mari kita bedah tuntas kisah transfer yang penuh liku ini agar Anda tidak ketinggalan informasinya.

Performa Gemilang Kolo Muani di Juventus: Sempat Bersinar Terang

Petualangan Randal Kolo Muani bersama Juventus dimulai pada Januari 2025, saat ia didatangkan dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan status pinjaman. Selama paruh kedua musim 2024/2025, penyerang berusia 26 tahun ini tampil begitu memukau di Serie A.

Ia berhasil menyumbangkan 8 gol dari 16 penampilan di Serie A dan total 10 gol serta 3 assist dari 22 pertandingan di semua ajang kompetisi. Kontribusinya yang mencapai 13 gol di berbagai ajang membuat Bianconeri sangat terkesan. Bahkan, masa pinjamannya sempat diperpanjang agar ia bisa membela Juventus di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA. Tak heran jika Juventus sangat berhasrat untuk mempermanenkan statusnya. Kolo Muani sendiri juga dikabarkan ingin terus berseragam hitam-putih.

Drama Negosiasi: PSG Pasang Harga Selangit

Meskipun Kolo Muani dan Juventus sama-sama punya keinginan untuk melanjutkan kerja sama, negosiasi antara Juventus dan PSG menemui jalan buntu. PSG, yang dua tahun sebelumnya mengeluarkan dana fantastis €90 juta untuk merekrut Kolo Muani, bersikeras mematok harga tinggi. Mereka meminta setidaknya €60 juta (sekitar Rp1,1 triliun) untuk menjualnya secara permanen.

Masalahnya, kesepakatan pinjaman awal antara Juventus dan PSG tidak menyertakan opsi pembelian, sehingga Juventus harus merundingkan kesepakatan baru. Angka yang diminta PSG ini jelas di luar jangkauan finansial Juventus saat itu, bahkan untuk skema pinjaman dengan kewajiban pembelian pun, PSG tetap meminta klausul pelepasan senilai serupa.

Dilema Gaji: Kolo Muani vs. Dusan Vlahovic

Selain harga transfer yang mencekik, ada faktor lain yang membuat Juventus kesulitan: gaji. Randal Kolo Muani menuntut gaji yang cukup tinggi, sekitar €8 juta (sekitar Rp153 miliar) per musim. Angka ini sebenarnya masih bisa diusahakan oleh Juventus, namun menjadi sangat sulit dianggarkan mengingat mereka sudah memiliki Dusan Vlahovic dengan gaji fantastis €12 juta (sekitar Rp229 miliar) per musim.

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Juventus tidak jadi melepas Vlahovic, yang membuat mereka keberatan untuk memenuhi tuntutan gaji Kolo Muani. Manajemen Bianconeri akhirnya menilai bahwa pengeluaran untuk Kolo Muani akan sangat membebani keuangan klub dan kurang efisien secara finansial.

Manuver Kilat Tottenham Hotspur: Pemenang di Hari Terakhir

Saat Juventus dihadapkan pada dilema finansial, Tottenham Hotspur muncul sebagai kuda hitam. Di hari-hari terakhir bursa transfer musim panas 2025, tepatnya pada 1 September 2025, The Lilywhites melakukan manuver cepat dan mengejutkan.

Tottenham berhasil mengamankan jasa Randal Kolo Muani dari PSG dengan status pinjaman satu musim, tanpa opsi atau kewajiban pembelian permanen. Keberhasilan ini tak lepas dari fleksibilitas keuangan Tottenham yang lebih baik, memungkinkan mereka memenuhi permintaan PSG dan persyaratan pribadi sang pemain.

Keputusan Tottenham merekrut Kolo Muani juga didorong oleh kebutuhan mendesak di lini depan. Cedera pergelangan kaki yang dialami Dominic Solanke lebih parah dari dugaan, dan kepergian Son Heung-Min juga meninggalkan lubang di sektor penyerangan. Kolo Muani menjadi rekrutan ketujuh Tottenham di bawah asuhan pelatih Thomas Frank, yang sebelumnya sudah mendatangkan nama-nama seperti Kevin Danso, Mohammed Kudus, dan Xavi Simons.

Strategi Alternatif Juventus: Lebih Bijak dengan Dana

Melihat situasi yang tidak memungkinkan, manajemen Juventus akhirnya memutuskan untuk tidak memaksakan transfer Kolo Muani. Mereka memilih pendekatan yang lebih strategis dan efisien secara finansial. Dana yang seharusnya dialokasikan untuk Kolo Muani kemudian dialihkan untuk mendatangkan beberapa pemain baru sekaligus.

Juventus berhasil merekrut Lois Openda dari RB Leipzig dengan skema pinjaman disertai kewajiban pembelian permanen di musim berikutnya. Openda diketahui meminta upah sekitar €4,2 juta per musim, hampir 50 persen lebih murah dibandingkan gaji Kolo Muani. Selain itu, Bianconeri juga mendatangkan Edon Zhegrova dengan biaya transfer €15 juta ditambah bonus €3 juta. Menariknya, total gaji Openda dan Zhegrova secara finansial diklaim setara dengan gaji Kolo Muani seorang diri, menjadikan langkah ini lebih bijak bagi keuangan klub.

Kata Kolo Muani Setelah Berseragam Spurs

Meski gagal dipermanenkan oleh Juventus, Randal Kolo Muani tampak antusias menyambut babak baru dalam kariernya bersama Tottenham Hotspur. Melalui situs resmi klub, ia menyampaikan perasaannya:

“Saya sangat senang dan bangga bisa bergabung dengan klub luar biasa ini. Saya tak sabar bertemu rekan-rekan setim, semua penggemar, dan bermain di lapangan,” ujarnya. “Saya tahu apa yang diharapkan pelatih dari saya. Saya akan berjuang keras untuk jersey, klub, dan penggemar. Saya akan memberikan segalanya untuk tim ini.”

Pernyataan ini menunjukkan komitmen penuh Kolo Muani untuk memberikan yang terbaik bagi klub barunya di Liga Inggris.

Kesimpulan

Kisah Juventus gagal gaet Kolo Muani ditikung Tottenham adalah salah satu cerita paling dramatis di bursa transfer musim panas 2025. Kegagalan Juventus dalam mempermanenkan sang striker bukan karena performa yang buruk, melainkan terganjal harga selangit dari PSG dan beban gaji yang tidak sejalan dengan strategi finansial klub. Di sisi lain, Tottenham Hotspur menunjukkan ketajaman dalam manuver transfer, memanfaatkan celah dan kebutuhan tim untuk mengamankan pemain potensial di detik-detik terakhir.

Bagi Kolo Muani, ini adalah lembaran baru di kompetisi Premier League yang sengit. Kita nantikan saja bagaimana kontribusinya bersama The Lilywhites di musim ini!