Sebuah penemuan jenazah di aliran Kali Ciliwung, Jakarta Selatan, baru-baru ini menggegerkan warga sekitar. Bukan hanya kondisi mayat yang ditemukan tanpa sebagian kepala, namun juga kesaksian warga lihat biawak berjajar arah mayat tersebut, menambah nuansa misteri yang mendalam. Peristiwa ini sontak menjadi perbincangan, memunculkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Ilustrasi untuk artikel tentang Misteri Kali Ciliwung: Kesaksian Warga Lihat Biawak Berjajar Mengarah ke Mayat Tanpa Kepala
Mari kita selami lebih dalam kisah penemuan tak biasa ini, mulai dari momen-momen awal hingga upaya identifikasi yang sedang dilakukan pihak berwenang.
Penemuan Mayat Menggegerkan Warga Ciliwung
Pada Kamis, 10 Juli 2025, suasana di Kali Ciliwung, tepatnya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, mendadak riuh. Warga dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa kepala yang tersangkut di antara tumpukan sampah dan kayu. Kondisi jenazah yang mengenaskan itu, dengan bagian kepala yang sudah hilang sebagian, tentu saja memicu kepanikan dan rasa penasaran.
Salah seorang warga sekaligus mantan Ketua RT setempat, Tarjan (60), menjadi saksi kunci dalam peristiwa ini. Ia menceritakan bagaimana seorang warga melaporkan kepadanya tentang penampakan yang mencurigakan di kali. “Saya agak ragu apakah itu jenazah benar atau memang ada suatu boneka yang dipakaikan pakaian,” ujar Tarjan, seperti dikutip dari detikNews. Setelah memastikan bahwa itu adalah jenazah manusia dengan bagian tengkorak kepala yang sudah tak utuh, Tarjan segera menghubungi pihak kepolisian.
Kesaksian Tak Biasa: Biawak Berjajar di Dekat Jenazah
Namun, ada satu detail yang membuat penemuan ini semakin mencengangkan dan menjadi sorotan utama: keberadaan sejumlah biawak di sekitar jenazah. Tarjan dengan jelas melihat fenomena yang aneh.
“Mereka (biawak) sudah berjajar mengarah ke jenazah itu. Kalau dari sini kira-kira berapa meter ya, 3 meter, 4 meterlah kira-kira,” kata Tarjan.
Menurutnya, biawak-biawak itu tampak berbaris seolah sedang mengamati atau menunggu. Namun, begitu ada pergerakan manusia mendekat untuk mengevakuasi, hewan-hewan reptil tersebut langsung menghilang. “Waduh, saya bilang, udah banyak biawak di situ, tapi setelah ada gerakan manusia ke bawah itu, mereka (biawak) hilang,” tambahnya.
Kesaksian ini memperkuat dugaan awal polisi. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, sempat menyebutkan bahwa bagian kepala korban diduga dimakan oleh binatang. Hal ini masuk akal mengingat banyaknya populasi biawak yang memang hidup di ekosistem Kali Ciliwung. Tarjan sendiri, yang sudah 45 tahun tinggal di Rawajati, mengakui bahwa penemuan jenazah di kali tersebut memang sering terjadi, baik karena hanyut maupun sebab lain.
Penyelidikan Polisi dan Upaya Identifikasi Korban
Setelah penemuan yang menghebohkan ini, pihak kepolisian segera turun tangan. Mereka menduga, mayat tersebut adalah seorang pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Untuk memastikan identitas korban, proses pemeriksaan bersama keluarga dan pencocokan DNA sedang berlangsung.
Tak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor juga turut menanti hasil tes DNA ini. Hal ini karena ada kemungkinan jenazah tersebut adalah orang yang dilaporkan hilang terbawa longsor di daerah Megamendung beberapa hari sebelumnya. Pencarian orang hilang itu sendiri telah dilakukan mulai dari titik kejadian hingga ke kawasan Bendung Katulampa, Kota Bogor.
Fenomena Biawak dan Peran Mereka di Ekosistem Sungai
Meskipun kesaksian warga lihat biawak berjajar arah mayat ini terdengar misterius, secara ekologi, perilaku biawak bisa dijelaskan. Biawak adalah hewan karnivora dan pemakan bangkai (scavenger) yang berperan penting dalam menjaga kebersihan ekosistem perairan seperti sungai. Mereka akan tertarik pada sumber makanan yang mudah didapat, termasuk bangkai hewan atau bahkan jenazah manusia.
Kondisi jenazah yang ditemukan dengan bagian kepala yang sudah hilang sebagian memang menguatkan dugaan bahwa hewan, kemungkinan besar biawak, berperan dalam kondisi tersebut. Namun, perlu digarisbawahi, peran biawak di sini adalah sebagai pemakan bangkai, bukan pelaku utama penyebab kematian atau mutilasi.
Menunggu Titik Terang dari Ciliwung
Penemuan mayat tanpa kepala di Kali Ciliwung dengan kesaksian warga lihat biawak berjajar arah mayat ini memang menyisakan banyak pertanyaan. Pihak berwenang masih terus bekerja keras untuk mengidentifikasi korban dan mengungkap kronologi lengkap di balik kejadian tragis ini. Sambil menunggu hasil penyelidikan, peristiwa ini menjadi pengingat akan misteri yang terkadang tersembunyi di sekitar kita, bahkan di tengah hiruk pikuk kota besar.