Yogyakarta, zekriansyah.com – Pandemi COVID-19 memang sudah mereda, namun dampaknya pada kesehatan kita sepertinya belum usai. Banyak dari kita yang mungkin berpikir, setelah sembuh dari infeksi virus ini, hidup akan kembali normal sepenuhnya. Sayangnya, bagi perempuan, ada kabar yang perlu perhatian ekstra: risiko stroke dan serangan jantung mereka bisa meningkat tajam setelah terpapar COVID-19.
Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di European Heart Journal mengungkap fakta mengejutkan ini. Artikel ini akan membahas mengapa perempuan yang pernah terinfeksi COVID-19 memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi, serta langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri. Mari kita selami lebih dalam!
COVID-19 Mempercepat “Penuaan Dini” Pembuluh Darah: Sebuah Temuan Penting
Pernahkah Anda membayangkan pembuluh darah di tubuh kita bisa menua lebih cepat dari usia sebenarnya? Inilah yang ditemukan oleh Profesor Rosa Maria Bruno dari Université Paris Cité, Prancis, dan timnya. Studi besar yang melibatkan ribuan orang dari 16 negara ini menunjukkan bahwa infeksi COVID-19 dapat mempercepat proses penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun!
Bayangkan pembuluh darah kita seperti pipa air di rumah. Seiring waktu, pipa itu bisa berkarat atau mengeras. Nah, COVID-19 seolah-olah mempercepat proses “pengaratan” atau kekakuan itu. Pembuluh darah yang kaku tentu saja tidak sefleksibel yang sehat, dan kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung. Ini adalah kondisi yang disebut penuaan pembuluh darah dini.
“Sejak pandemi, kami telah mempelajari bahwa banyak orang yang terinfeksi COVID mengalami gejala yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun, kami masih mempelajari apa yang terjadi di dalam tubuh yang menyebabkan gejala-gejala ini,” jelas Prof. Bruno.
Virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, ternyata tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat langsung memengaruhi lapisan pembuluh darah. Virus ini menempel pada reseptor ACE2 yang ada di dinding pembuluh darah, menyebabkan disfungsi dan mempercepat proses penuaan tersebut.
Mengapa Perempuan Lebih Rentan?
Salah satu temuan paling mencolok dari penelitian ini adalah bahwa efek percepatan penuaan pembuluh darah ini lebih jelas terlihat pada wanita. Lantas, mengapa bisa demikian?
Para peneliti menduga, perbedaan ini mungkin terkait dengan respons sistem imun tubuh. Perempuan cenderung memiliki respons imun yang lebih cepat dan kuat dibandingkan laki-laki. Di satu sisi, respons cepat ini bisa memberikan perlindungan lebih baik dari infeksi awal. Namun, di sisi lain, respons imun yang terlalu agresif setelah infeksi awal justru bisa memperparah kerusakan pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jangka panjang.
Angka Bicara: Risiko Nyata Stroke dan Serangan Jantung
Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pasca-COVID-19. Para peneliti mengukur kecepatan gelombang tekanan darah dari leher ke paha (carotid-femoral pulse wave velocity/PWV) untuk menilai kekakuan pembuluh darah.
Berikut adalah rata-rata peningkatan PWV pada wanita yang terinfeksi COVID-19:
- Infeksi COVID-19 ringan: Peningkatan PWV rata-rata 0,55 meter per detik.
- Dirawat di rumah sakit: Peningkatan PWV rata-rata 0,60 meter per detik.
- Dirawat di ICU: Peningkatan PWV rata-rata mencapai 1,09 meter per detik.
Peningkatan sekitar 0,5 m/s saja sudah dianggap bermakna secara klinis, setara dengan penuaan pembuluh darah lima tahun dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 3 persen pada wanita berusia 60 tahun. Ini menunjukkan bahwa bahkan infeksi ringan pun sudah membawa dampak signifikan.
Selain itu, studi lain juga menemukan bahwa infeksi COVID-19 yang parah dapat memicu peradangan luas dan pertumbuhan plak yang cepat di arteri koroner, yang juga meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kejadian kardiovaskular lainnya hingga satu tahun setelah infeksi. Efek ini juga lebih kuat pada penderita long COVID dengan gejala seperti kelelahan dan sesak napas.
Harapan dan Pencegahan: Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Meskipun temuan ini terdengar mengkhawatirkan, ada kabar baiknya. Penuaan pembuluh darah ini dapat diukur dan, yang terpenting, bisa ditangani dengan berbagai cara. Kita tidak perlu pasrah!
Berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa perempuan lakukan untuk mengurangi risiko stroke dan serangan jantung setelah infeksi COVID-19:
-
Gaya Hidup Sehat: Ini adalah fondasi utama.
- Pola Makan Seimbang: Perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kurangi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh.
- Aktivitas Fisik Rutin: Usahakan berolahraga minimal 30 menit setiap hari, atau setidaknya 150 menit per minggu.
- Berhenti Merokok: Asap rokok adalah musuh utama pembuluh darah.
- Kelola Stres: Stres kronis dapat memengaruhi kesehatan jantung. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi.
- Istirahat Cukup: Tidur yang berkualitas sangat penting untuk pemulihan tubuh.
-
Vaksinasi: Studi menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksinasi umumnya memiliki pembuluh darah yang lebih lentur dibandingkan yang tidak divaksinasi. Vaksinasi dapat mengurangi keparahan infeksi dan, pada gilirannya, mengurangi potensi kerusakan pada pembuluh darah.
-
Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Bagi wanita yang pernah terinfeksi COVID-19, terutama dengan gejala parah atau long COVID, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin. Diskusikan dengan dokter tentang riwayat COVID-19 Anda dan risiko kardiovaskular yang mungkin ada. Dokter dapat memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan fungsi pembuluh darah Anda.
-
Pengobatan Jika Diperlukan: Jika dokter menemukan adanya percepatan penuaan pembuluh darah atau faktor risiko lainnya, jangan ragu untuk mengikuti rekomendasi pengobatan, seperti obat penurun tekanan darah atau kolesterol.
Kesimpulan
Dampak COVID-19 memang luas, dan salah satu yang patut diwaspadai adalah peningkatan risiko stroke dan serangan jantung pada perempuan akibat penuaan pembuluh darah yang lebih cepat. Namun, dengan kesadaran dan tindakan proaktif, kita bisa mengurangi risiko ini.
Memahami bahwa kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang, terutama bagi wanita pasca-COVID, menjadi sangat krusial. Mari kita jaga gaya hidup sehat, tetap waspada dengan gejala, dan tidak ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Dengan begitu, kita bisa terus menjalani hidup dengan jantung yang sehat dan kuat.
FAQ
Tanya: Mengapa perempuan lebih berisiko terkena stroke dan serangan jantung setelah COVID-19?
Jawab: Infeksi COVID-19 dapat mempercepat proses penuaan pembuluh darah pada perempuan, membuatnya lebih kaku dan rentan terhadap penyakit jantung dan stroke.
Tanya: Seberapa cepat pembuluh darah bisa menua akibat COVID-19?
Jawab: Studi menunjukkan bahwa infeksi COVID-19 dapat mempercepat penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun lebih cepat dari usia sebenarnya.
Tanya: Apakah risiko ini hanya berlaku untuk perempuan?
Jawab: Artikel ini secara spesifik menyoroti temuan mengenai peningkatan risiko pada perempuan, namun penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memahami dampaknya pada kelompok lain.