Mauro Zijlstra Gagal Bela Timnas U23 Indonesia: Terganjal Aturan Ketat, Akankah ke Tim Senior?

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar kurang mengenakkan datang dari persiapan Timnas U23 Indonesia. Nama Mauro Zijlstra, striker muda yang dinanti-nanti untuk memperkuat skuad Garuda Muda, dipastikan gagal bela Timnas U23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U23 2026. Tentu saja ini menjadi pertanyaan besar bagi para pecinta sepak bola Tanah Air.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama kegagalan Mauro Zijlstra ini? Dan adakah harapan lain bagi pemain keturunan berdarah Bandung ini untuk segera berseragam Merah Putih? Mari kita bedah tuntas situasinya agar Anda tidak ketinggalan informasi penting ini.

Mengapa Mauro Zijlstra Gagal Perkuat Timnas U23 Indonesia?

Kepastian Mauro Zijlstra gagal bela Timnas U23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U23 2026 ini bukan karena performanya, melainkan terganjal oleh aturan administrasi yang ketat. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan duduk perkaranya.

Batas Waktu Pendaftaran yang Tak Terkejar

Federasi Sepak Bola Asia (AFC) memiliki aturan yang sangat jelas terkait pendaftaran pemain untuk turnamen resmi. Setiap tim wajib menyetorkan daftar pemain selambat-lambatnya H-10 sebelum pertandingan perdana dimulai.

Timnas Indonesia U23 dijadwalkan akan bertanding pada 3 September 2025 di Kualifikasi Piala Asia U23 2026 di Sidoarjo. Ini berarti, batas akhir pendaftaran pemain sudah ditutup pada 24 Agustus 2025. Sayangnya, pada tanggal tersebut, status Mauro Zijlstra sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) belum resmi.

Proses Naturalisasi yang Belum Resmi Rampung

Meskipun PSSI sudah bergerak cepat untuk mengurus naturalisasi Mauro Zijlstra bersama Miliano Jonathans, prosesnya memerlukan tahapan panjang. Berkas naturalisasi keduanya memang sudah mendapat lampu hijau dari Komisi X dan Komisi XIII DPR RI pada 26/27 Agustus 2025. Bahkan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan bahwa berkas sudah ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan diserahkan ke DPR.

Namun, persetujuan DPR hanyalah satu langkah. Masih ada tahapan berikutnya seperti menunggu Surat Keputusan Presiden (Keppres) dan kemudian pengambilan sumpah WNI. Semua proses ini membutuhkan waktu, dan sayangnya, tidak bisa selesai tepat waktu sebelum batas pendaftaran pemain untuk Kualifikasi Piala Asia U23 2026 ditutup. Erick Thohir sendiri menegaskan, “Kalau friendly match bisa 2-3 hari sebelum laga, tapi untuk kualifikasi AFC harus 10 hari. Jadi Mauro tidak bisa kita daftarkan.”

Harapan Baru: Peluang Mauro Zijlstra di Timnas Indonesia Senior?

Meski pintu untuk Timnas U23 Indonesia tertutup, bukan berarti kesempatan Mauro Zijlstra untuk membela Merah Putih ikut pupus. Justru, ada angin segar yang berembus dari kubu Timnas Senior Indonesia.

Kebutuhan Striker Jadi Pintu Pembuka

Erick Thohir mengisyaratkan bahwa Mauro Zijlstra bisa mendapatkan kesempatan untuk menjalani trial di Timnas Indonesia senior. Apalagi, skuad Garuda saat ini memang sedang membutuhkan tambahan amunisi di lini depan. Beberapa striker seperti Ole Romeny sedang dalam pemulihan pasca-operasi, sementara Rafael Struick dipanggil untuk memperkuat Timnas U23.

Kesempatan ini bisa datang pada agenda FIFA Matchday bulan September 2025, di mana Timnas Indonesia senior akan menghadapi Chinese Taipei (pengganti Kuwait) dan Lebanon pada 5 dan 8 September 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun, keputusan akhir tentu berada di tangan pelatih kepala, Patrick Kluivert.

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: terkuak! *alasan pssi*

Proses Naturalisasi Terus Dikebut

PSSI terus mengawal ketat proses naturalisasi Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans. Diharapkan, pengambilan sumpah WNI bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, bahkan diproyeksikan akhir pekan ini. Jika proses administrasi ini rampung, tidak menutup kemungkinan Mauro Zijlstra bisa segera bergabung dan menunjukkan kemampuannya di level senior.

Mengenal Lebih Dekat Mauro Zijlstra: Calon Bintang Lini Depan Garuda

Bagi Anda yang belum terlalu familiar, mari kita kenalan lebih jauh dengan sosok Mauro Zijlstra. Ia adalah striker muda berbakat asal Belanda yang memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Lahir di Zaandam pada 9 November 2004, Mauro kini berusia 20 tahun dan membela klub FC Volendam di Eerste Divisie (Liga 2 Belanda). Dengan tinggi badan ideal 1,88 meter, Mauro dikenal sebagai penyerang murni dengan insting gol tajam dan kemampuan menahan bola yang baik. Ia mengidolakan striker top dunia seperti Robert Lewandowski dan Luuk de Jong.

Komitmennya terhadap Indonesia pun tak perlu diragukan. Mauro Zijlstra kabarnya pernah menolak panggilan Timnas Belanda U21 demi bisa memperkuat Timnas Indonesia. Ia datang langsung ke Jakarta untuk mengurus administrasi naturalisasi, menunjukkan keseriusannya membela Garuda.

Kesimpulan

Meskipun Mauro Zijlstra gagal bela Timnas U23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U23 2026 karena kendala administrasi dan batas waktu pendaftaran yang ketat, pintu kesempatan di Timnas Indonesia senior justru terbuka lebar. Proses naturalisasi yang terus dikebut PSSI menjadi kunci harapan agar Mauro bisa segera berseragam Merah Putih.

Kehadirannya sangat dinantikan untuk memperkuat lini serang skuad Garuda, baik di level senior maupun di turnamen-turnamen mendatang. Mari kita semua berharap yang terbaik agar Mauro Zijlstra bisa segera resmi menjadi WNI dan menunjukkan potensi terbaiknya untuk sepak bola Indonesia!