Yogyakarta, zekriansyah.com – Para penggemar tenis Indonesia baru saja menyaksikan momen-momen mendebarkan di panggung Grand Slam US Open 2025. Petenis putri kebanggaan kita, Janice Tjen, memang harus menghentikan langkahnya di babak kedua setelah berhadapan dengan juara US Open 2021, Emma Raducanu. Meski demikian, perjuangan Janice Tjen bukanlah kisah biasa; ia telah menorehkan sejarah baru bagi tenis putri Indonesia. Artikel ini akan membawa Anda menyelami detail pertandingan, makna di balik debut bersejarah Janice, dan apa arti pencapaiannya bagi dunia olahraga kita.
Detil Pertandingan Melawan Emma Raducanu
Pertandingan yang dinanti-nanti antara Janice Tjen dan Emma Raducanu berlangsung sengit di Stadion Louis Armstrong, USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, pada Rabu malam (27/8/2025) WIB. Ini adalah duel yang mempertemukan semangat juang debutan dengan pengalaman seorang juara Grand Slam.
Jalannya Pertandingan Set Pertama
Sejak awal, Janice Tjen menunjukkan keberaniannya di lapangan. Mengandalkan forehand kuat yang menjadi ciri khasnya, ia mencoba menekan Raducanu. Janice bahkan berhasil merebut gim keempat dan keenam, menunjukkan bahwa ia tidak gentar menghadapi lawan berperingkat lebih tinggi. Namun, Emma Raducanu, petenis peringkat 36 dunia dan juara bertahan, tampil lebih konsisten. Ia berhasil mematahkan servis Janice dua kali dan menutup set pertama dengan skor 6-2 dalam waktu 31 menit.
Dominasi Raducanu di Set Kedua
Di set kedua, Raducanu semakin menunjukkan kelasnya. Ia tampil sangat dominan, merebut lima gim beruntun dengan cepat. Janice Tjen sempat mencuri satu gim di kedudukan 0-5, namun itu tidak cukup untuk membendung laju Raducanu. Akhirnya, pertandingan berakhir dalam waktu tepat satu jam dengan skor 6-1 untuk kemenangan Raducanu. Statistik menunjukkan Raducanu melepaskan delapan ace dan mencatat persentase 76 persen poin dari servis pertamanya, sebuah performa yang sulit ditandingi oleh Janice.
Sejarah yang Diukir Janice Tjen di US Open 2025
Meskipun perjuangan Janice Tjen terhenti di babak kedua, pencapaiannya di US Open 2025 jauh dari kata gagal. Ia telah mengukir tinta emas dalam sejarah tenis putri Indonesia.
Dari Kualifikasi Hingga Babak Utama
Janice Tjen datang ke US Open 2025 sebagai “underdog” dari jalur kualifikasi. Bukan hanya lolos ke babak utama, ia juga menciptakan kejutan besar dengan menyingkirkan unggulan ke-24, Veronika Kudermetova, di babak pertama. Kemenangan ini adalah yang pertama bagi wakil Indonesia di babak utama turnamen Grand Slam dalam 22 tahun terakhir, setelah terakhir kali dicetak oleh Angelique Widjaja pada Wimbledon 2003.
Perjalanan Janice dari peringkat 301 dunia hingga 149 dunia dalam waktu singkat, berkat kerja keras bersama pelatih Chris Bunt, adalah bukti dedikasinya. Ia bahkan dinobatkan sebagai ITF Player of the Month dua bulan berturut-turut (Mei dan Juni) dengan rekor 42 kemenangan set tak terkalahkan. Pencapaian ini juga menyamai para pendahulu hebat seperti Yayuk Basuki, Wynne Prakusya, dan Angelique Widjaja yang juga mencapai babak kedua Grand Slam. Ini adalah debut bersejarah yang patut dibanggakan.
Pujian dari Sang Lawan
Bahkan Emma Raducanu sendiri mengakui kemampuan Janice Tjen. Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Raducanu menyebut permainan Janice sebagai “lawan yang sangat berbahaya.”
“Dia bermain sangat baik, dan saya pikir bola apa pun yang saya lemparkan ke tengah lapangan belum tentu cukup bagus, dia langsung memukulnya dengan mudah. Jadi, saya sangat puas dengan penampilan saya hari ini,” ujar Raducanu.
Raducanu juga berharap Janice dapat mengambil banyak pelajaran dari pengalaman ini untuk tampil lebih percaya diri di masa depan. Ini menunjukkan bahwa meskipun kalah, Janice telah meninggalkan kesan mendalam di panggung tenis dunia.
Apa Selanjutnya untuk Janice Tjen?
Dengan perjuangan Janice Tjen terhenti di US Open 2025, bukan berarti akhir dari segalanya. Justru, ini adalah awal yang menjanjikan. Pengalaman bermain di level Grand Slam melawan petenis top dunia seperti Emma Raducanu akan menjadi bekal berharga untuk kariernya ke depan.
Sebagai petenis muda berusia 23 tahun, Janice Tjen masih memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan meraih prestasi yang lebih tinggi. Dukungan dari publik dan federasi tenis Indonesia akan sangat penting untuk membantunya melangkah lebih jauh di masa mendatang. Pengalaman ini adalah fondasi berharga untuk tantangan berikutnya.
Kesimpulan
Hasil US Open 2025 memang menunjukkan perjuangan Janice Tjen terhenti di babak kedua. Namun, kita tidak boleh melupakan debut bersejarah dan semangat juangnya yang luar biasa. Janice Tjen telah membuktikan bahwa petenis Indonesia mampu bersaing di panggung dunia. Mari kita terus mendukungnya, karena ini hanyalah satu babak dari kisah sukses yang lebih besar yang akan ia tulis di masa depan tenis Indonesia. Semangat terus, Janice!