Setelah Ditinggal Megawati Hangestri ke Turki, Media Korea Baru Sadar Beban Berat Red Sparks?

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar kepindahan Megawati Hangestri Pertiwi dari panggung Liga Voli Korea Selatan menuju Liga Sultan Turki memang sempat bikin geger. Pemain berjuluk Megatron ini memutuskan tidak memperpanjang kontraknya dengan Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks setelah dua musim yang gemilang. Kini, setelah Megawati resmi berlabuh di Manisa BBSK, media Korea mulai menyadari dampak besar dari keputusan tersebut, terutama terhadap kekuatan tim Red Sparks yang ditinggalkannya.

Setelah Ditinggal Megawati Hangestri ke Turki, Media Korea Baru Sadar Beban Berat Red Sparks?

Kepergian Megawati Hangestri ke Liga Turki Picu Sorotan Media Korea Terhadap Beban Baru Red Sparks.

Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik keputusan berani Megawati, bagaimana media Korea menyoroti “beban” yang kini diemban Red Sparks, serta petualangan baru Megatron di Turki yang langsung mencuri perhatian dunia. Siap-siap untuk memahami lebih dalam dinamika transfer besar ini dan apa artinya bagi masa depan voli Indonesia di kancah internasional!

Mengapa Megawati Tinggalkan Korea? Sebuah Keputusan Besar

Selama dua musim bersama Red Sparks, Megawati Hangestri bukan sekadar pemain asing biasa. Ia adalah pilar utama, mesin pencetak poin yang tak tergantikan. Di musim keduanya, Mega berhasil menorehkan 1.020 poin dan menjadi kunci Red Sparks mengakhiri penantian 13 tahun untuk kembali ke final Liga Voli Korea. Sebuah pencapaian yang luar biasa, bukan?

Namun, ada beberapa alasan kuat di balik keputusannya untuk tidak melanjutkan petualangan di Negeri Ginseng. Salah satunya adalah keinginan untuk lebih dekat dengan keluarga di Indonesia. “Sudah dua tahun saya jauh dari orang tua, orang tua saya tinggal satu-satunya yaitu ibu, jadi harus peduli,” ungkap Megawati.

Selain itu, tawaran yang lebih menggiurkan di Eropa, khususnya di Liga Sultan Turki, juga menjadi daya tarik besar. Di Korea, sebagai pemain kuota Asia, gaji Megawati dibatasi maksimal US$150.000 (sekitar Rp 2,4 miliar) per musim. Bandingkan dengan perkiraan gaji fantastis di Turki yang bisa mencapai US$250.000 hingga US$300.000 (sekitar Rp 4,7 miliar) per musim, atau bahkan lebih tinggi! Tentu saja, ini adalah lonjakan pendapatan yang signifikan, bahkan lebih dari tiga kali lipat.

Media Korea Geleng-Geleng Kepala: Beban Berat Red Sparks Tanpa Megatron

Keputusan Megawati Hangestri hengkang dari Red Sparks ke Turki langsung menjadi sorotan tajam di media Korea. Laman seperti My Daily (via Naver) dan TJB.co menyoroti kepergian Mega sebagai pukulan besar bagi Red Sparks. Mereka baru sadar bahwa kehilangan Megatron akan meninggalkan beban yang sangat berat bagi tim.

Red Sparks tidak hanya ditinggal Megawati. Mereka juga kehilangan dua pemain penting lainnya: Vanja Bukilic yang memilih bergabung dengan Il Bisonte Firenze di Italia, dan Pyo Seung-ju yang memutuskan pensiun. “Dengan kepergian Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic serta pensiunnya Pyo Seung-ju, beban Yeom Hye-seon (kapten dan setter utama) menjadi semakin berat,” tulis My Daily.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Ditinggal Megawati Hangestri, Vanja Bukilic, dan Pyo Seung-ju: Yeum Hye-seon Ungkap Perasaan dan Masa Depan Red Sparks di Liga Voli Korea, kunjungi: Ditinggal Megawati Hangestri, Vanja Bukilic, dan Pyo Seung-ju: Yeum Hye-seon Ungkap Perasaan dan Masa Depan Red Sparks di Liga Voli Korea.

Kini, tim tersebut harus membangun kembali kekuatan dengan komposisi baru. Posisi Megawati diisi oleh pevoli Thailand, Wipawee Srithong, sementara slot non-Asia diambil alih oleh Elisa Zanette asal Italia. Meski begitu, tantangan besar menanti Red Sparks di musim mendatang tanpa tiga pilar utamanya yang sudah terbukti.

Babak Baru Megawati di Liga Sultan Turki: Dari Manisa BBSK hingga Julukan “Pevoli Berkerudung Terbaik”

Petualangan baru Megawati Hangestri di Eropa dimulai! Ia resmi bergabung dengan Manisa BBSK di Kadinlar 1. Ligi, kasta kedua Liga Voli Turki, untuk musim 2025-2026. Kedatangan Mega di Turki pada Minggu, 17 Agustus 2025, langsung disambut hangat oleh manajemen dan penggemar. Tidak butuh waktu lama, Mega langsung menjalani tes kesehatan dan menandatangani kontrak resmi, bahkan langsung ikut sesi latihan perdana keesokan harinya.

Kehadiran Megatron ini langsung menarik perhatian media Turki. Salah satu media olahraga ternama bahkan memberinya julukan istimewa: “Pemain voli berkerudung terbaik di Liga Sultan.” Julukan ini sontak membuat nama Mega kembali viral dan menjadi topik hangat.

Para fans Manisa BBSK juga sangat antusias. Mereka yakin kehadiran Megatron bisa membawa klub promosi ke kasta tertinggi, Liga Sultanlar, yang dihuni bintang-bintang voli dunia. Aksi “smash petir” Megawati di sesi latihan pun sudah bikin heboh, memicu spekulasi apakah ia akan kembali menghasilkan “korban headshot” seperti di Korea. Tak hanya itu, sifat asli Megawati yang ceria dan kocak juga mulai terungkap, membuat fans semakin kagum.

Debut Megatron dan Ekspektasi Tinggi di Manisa BBSK

Megawati Hangestri dijadwalkan akan melakoni laga debutnya dalam pertandingan pramusim yang krusial pada Jumat, 29 Agustus 2025. Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan panggung pembuktian pertama bagi sang Megatron di tanah Bosphorus. Semua mata kini tertuju pada Megawati. Publik Turki penasaran apakah ia mampu mengulang kesuksesan seperti yang pernah ia raih di Korea Selatan.

Dukungan pun tak hanya datang dari Turki, tetapi juga dari Tanah Air. Para penggemar voli Indonesia memenuhi media sosial dengan doa dan harapan agar Mega bisa terus bersinar di level tertinggi, membuktikan bahwa voli putri Indonesia layak mendapatkan tempat di panggung internasional.

Kesimpulan

Keputusan Megawati Hangestri untuk meninggalkan Red Sparks di Liga Voli Korea dan hijrah ke Turki bersama Manisa BBSK adalah langkah berani yang membawa dampak besar. Jika media Korea kini baru menyadari “beban” yang ditinggalkan Megatron pada Red Sparks, di sisi lain, media Turki dan para penggemar menyambutnya dengan antusiasme luar biasa, bahkan memberinya julukan istimewa.

Perjalanan baru Megawati di Liga Sultan Turki ini bukan hanya tentang karier individu, tetapi juga tentang membuka jalan bagi atlet voli Indonesia lainnya. Kita semua menanti aksi gemilangnya dan berharap ia kembali mencetak sejarah, membuat dunia kembali kagum pada talenta luar biasa dari Indonesia.