Titik Terang! **Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Dasar** Selat Bali dalam Kondisi Terbalik

Dipublikasikan 13 Juli 2025 oleh admin
Berita Indonesia

Kabar gembira datang dari Selat Bali. Setelah pencarian yang intens dan penuh tantangan, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada awal Juli 2025 lalu. Penemuan ini membawa secercah harapan dan kejelasan bagi keluarga korban serta seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian.

Titik Terang! **Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Dasar** Selat Bali dalam Kondisi Terbalik

Titik terang! Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya akhirnya ditemukan dalam posisi terbalik di dasar Selat Bali, mengakhiri pencarian intensif tim SAR gabungan.

Jika Anda penasaran bagaimana kapal ini ditemukan, bagaimana kondisinya di dasar laut, dan apa langkah selanjutnya, artikel ini akan merangkum semua informasi penting tersebut untuk Anda. Mari kita selami lebih dalam.

Momen Penemuan: Visualisasi dari Dasar Laut

Penantian panjang akhirnya terjawab pada Sabtu, 12 Juli 2025. Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas dan TNI AL, berhasil memvisualisasikan keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya di dasar Selat Bali. Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, menyampaikan kabar baik ini.

Penemuan ini dilakukan oleh tim Search and Rescue Unit (SRU) laut melalui operasi pencarian bawah air. Mereka menggunakan kamera khusus yang mampu menembus kegelapan dan kuatnya arus bawah laut. “Alhamdulillah, tim SRU laut mendapatkan visual objek kapal yang diduga kuat adalah KMP Tunu. Terlihat jelas kondisi kapal dalam posisi terbalik dan nama kapal juga terbaca,” terang Eko saat konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Kondisi Kapal dan Lokasi Penemuan

Visualisasi yang berhasil direkam menunjukkan KMP Tunu Pratama Jaya berada dalam posisi terbalik di dasar laut. Berdasarkan hasil pemindaian bawah air oleh KRI Spica milik TNI Angkatan Laut, kapal ini ditemukan di titik referensi 8, dengan kedalaman sekitar 49 hingga 52 meter di bawah permukaan air.

Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono, menjelaskan bahwa mereka melakukan beberapa kali pemindaian hingga akhirnya mendapatkan tampilan tulisan “KMP Tunu Pratama Jaya” dengan jelas. Jarak lokasi penemuan dari titik kecelakaan kapal (LKK) adalah sekitar 3,9 kilometer. Objek yang terdeteksi ini juga memiliki dimensi yang sangat menyerupai KMP Tunu Pratama Jaya, yaitu panjang antara 63 hingga 74 meter dan lebar 12 meter.

Langkah Selanjutnya Setelah Penemuan Bangkai Kapal

Dengan ditemukannya lokasi dan kondisi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, tim gabungan kini memiliki pijakan yang lebih kuat untuk menentukan langkah lanjutan. Eko Suyatno menyatakan bahwa hasil visualisasi ini akan segera dilaporkan kepada Kepala Basarnas dan Menteri Perhubungan (Menhub) untuk merumuskan tindak lanjut, termasuk kemungkinan penyelaman dan evakuasi lebih lanjut.

Selain itu, TNI AL juga berencana untuk melaksanakan perambuan pada titik referensi 8 tersebut. Hal ini penting untuk memastikan keamanan navigasi dan pelayaran di Selat Bali, mengingat keberadaan bangkai kapal. Pengambilan sampel bawah air juga akan dilakukan sebagai bahan referensi bersama tim gabungan.

Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya dan Update Korban

Seperti yang kita ketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu dini hari, 2 Juli 2025, sekitar pukul 00.30 WITA. Kapal ini bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Dugaan awal penyebab tenggelamnya kapal adalah kombinasi cuaca buruk dan kelebihan muatan.

Pelajari lebih lanjut tentang dugaan penyebab tunu di sini: dugaan penyebab tunu.

Hingga Sabtu malam, 12 Juli 2025, data dari Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mencatat:

  • 30 orang selamat.
  • 18 korban ditemukan meninggal dunia (3 di antaranya masih dalam proses identifikasi).
  • 17 lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Dalam operasi pencarian ini, tim SAR juga berhasil mengevakuasi satu jenazah perempuan yang diduga merupakan korban ke-48. Jenazah ini ditemukan oleh nelayan sekitar 4 kilometer dari Pantai Desa Pengambengan, Jembrana, Bali, dan langsung dibawa ke RSUD Blambangan, Banyuwangi, untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Tantangan di Depan Mata

Meskipun bangkai KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan di dasar laut, proses evakuasi dan pencarian korban yang masih hilang tetap menghadapi tantangan besar. Arus bawah laut di Selat Bali sangat deras, bahkan dapat mencapai lebih dari 3 knot, sementara alat seperti ROV yang ada saat ini hanya mampu beroperasi di arus tidak lebih dari 2 knot. Ini membuat optimasi penggunaan alat deteksi bawah laut menjadi sulit.

Namun, tim SAR gabungan terus berupaya keras dan membuka opsi untuk mendapatkan bantuan ROV dengan kemampuan yang lebih mumpuni dari pihak lain. Harapan besar tersemat agar penemuan lokasi kapal ini dapat mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban yang belum ditemukan, serta memberikan kelegaan bagi keluarga yang menunggu.

Penutup

Penemuan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya adalah sebuah kemajuan signifikan dalam operasi pencarian yang kompleks ini. Ini adalah bukti kerja keras dan dedikasi tim SAR gabungan yang tak kenal lelah. Meskipun tantangan masih membayangi, kejelasan posisi kapal ini diharapkan dapat membuka jalan bagi langkah-langkah selanjutnya yang lebih terarah. Mari kita terus berdoa agar seluruh korban dapat ditemukan dan proses selanjutnya berjalan lancar, membawa ketenangan bagi semua pihak yang terdampak.