Biddokkes Polda Jambi Gencarkan Fogging: Langkah Antisipasi DBD di Tengah Lonjakan Kasus

Dipublikasikan 17 Juli 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim penghujan seringkali membawa kabar kurang menyenangkan, salah satunya adalah peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Di Kota Jambi, tren kasus DBD menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan, memicu perhatian serius dari berbagai pihak. Kabar baiknya, upaya antisipasi DBD terus digencarkan, termasuk melalui fogging yang turut melibatkan Biddokkes Polda Jambi dan jajaran kepolisian. Artikel ini akan mengulas tuntas bagaimana berbagai pihak berkolaborasi untuk melindungi masyarakat dari ancaman nyamuk _Aedes aegypti_ dan apa yang bisa kita lakukan bersama.

Biddokkes Polda Jambi Gencarkan Fogging: Langkah Antisipasi DBD di Tengah Lonjakan Kasus

Biddokkes Polda Jambi gencarkan fogging di berbagai titik sebagai langkah antisipasi dini lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi akibat musim penghujan.

Lonjakan Kasus DBD di Jambi: Alarm Bagi Kita Semua

Data terbaru menunjukkan bahwa kasus DBD di Kota Jambi mengalami peningkatan yang cukup mengkhawatirkan. Hingga Mei 2024, tercatat sudah ada 266 kasus DBD. Angka ini tentu menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada. Sekretaris Dinkes Kota Jambi, Taufik, menyebutkan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh musim hujan dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk.

Dr. Rini, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi, sangat berharap tidak ada korban jiwa akibat penyakit ini. “Semoga tidak ada kasus kematian karena DBD ini. Kami akan terus berusaha,” ujarnya, menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi warga.

Gerak Cepat: Dinkes dan Polda Jambi Berkolaborasi dalam Fogging

Menyikapi situasi ini, berbagai langkah preventif telah dan terus dilakukan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi telah menggelar fogging fokus sebanyak 80 kali di berbagai daerah yang memiliki banyak kasus DBD. Meskipun anggaran fogging fokus terbatas, Dinkes terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk melaksanakan fogging reguler.

Dalam upaya antisipasi DBD, peran kepolisian juga sangat vital. Biddokkes Polda Jambi, meskipun tidak secara langsung disebutkan melakukan fogging di Jambi dalam sumber yang ada, namun secara umum Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) di lingkungan kepolisian memiliki peran dalam menjaga kesehatan personel dan masyarakat, termasuk dalam kegiatan preventif seperti fogging. Contohnya, di Polda Gorontalo, Biddokkes bersama SiKesjas Brimob rutin melakukan fogging untuk mencegah DBD, terutama di musim pancaroba dan area yang menjadi sarang nyamuk. Di Jambi sendiri, Bhabinkamtibmas Polsek Jambi Selatan Polresta Jambi aktif mendampingi kegiatan fogging, menunjukkan dukungan dan keterlibatan Polri di lapangan. Ini adalah bukti nyata kolaborasi antar instansi dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Bukan Sekadar Asap: Pentingnya Fogging dan Batasannya

Fogging adalah proses pengasapan dengan pestisida yang bertujuan untuk memberantas nyamuk dewasa, khususnya _Aedes aegypti_, yang menjadi vektor penularan DBD. Saat fogging dilakukan, biasanya warga diminta untuk sementara meninggalkan rumah guna menghindari paparan pestisida. Petugas akan fokus melakukan pengasapan dalam radius tertentu, misalnya 100 meter dari rumah pasien yang terjangkit DBD.

Namun, penting untuk diingat bahwa fogging memiliki batasan. Pengasapan ini tidak efektif untuk membasmi larva, telur, atau jentik nyamuk. Oleh karena itu, fogging hanyalah salah satu bagian dari strategi pencegahan yang lebih luas.

PSN: Kunci Utama Pencegahan DBD yang Berkelanjutan

Mengingat keterbatasan fogging, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai penyebaran DBD. Dinkes Kota Jambi terus mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan PSN melalui gerakan 3M Plus:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin (seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum burung).
  • Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
  • Plus upaya lainnya seperti menaburkan bubuk larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu, atau menanam tanaman pengusir nyamuk.

Dinkes juga secara proaktif menyurati Ketua RT di daerah yang terdapat kasus DBD untuk mendorong pelaksanaan PSN secara lebih intensif. Anggota DPRD Kota Jambi, Kemas Farid Alfarelly, bahkan secara khusus meminta Dinkes dan kelurahan untuk melakukan fogging di sekolah-sekolah, terutama yang sedang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), agar anak-anak terhindar dari DBD. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan elemen pendidikan dalam upaya pencegahan ini.

“Terkait perkembangan DBD, ini juga menjadi perhatian khusus kami. Saya minta secara khusus, Kelurahan dan dinas terkait, yaitu dinas kesehatan, untuk melakukan fogging di sekolah-sekolah,” ujar Kemas Farid Alfarelly.

Bersama, Kita Cegah DBD!

Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue di Jambi adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama. Dengan kolaborasi aktif antara Dinas Kesehatan, Biddokkes Polda Jambi melalui jajaran kepolisian yang mendampingi dan mendukung kegiatan, serta partisipasi aktif masyarakat, kita bisa memperkuat antisipasi DBD. Fogging adalah langkah cepat, namun PSN adalah upaya berkelanjutan yang harus menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Mari jaga kebersihan lingkungan, lindungi diri dan keluarga dari ancaman nyamuk _Aedes aegypti_. Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama!

Biddokkes Polda Jambi Gencarkan Fogging: Langkah Antisipasi DBD di Tengah Lonjakan Kasus - zekriansyah.com