Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar tak mengenakkan datang dari ujung timur Pulau Madura, Kabupaten Sumenep, yang kini tengah menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Menyikapi kondisi ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tak tinggal diam. Beliau turun langsung ke Sumenep pada Sabtu, 23 Agustus 2025, untuk meninjau penanganan kasus campak Sumenep secara cermat. Kunjungan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan bentuk respons cepat dan komitmen serius pemerintah provinsi dalam melindungi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tinjau langsung penanganan KLB campak di Sumenep, prioritaskan imunisasi massal seiring 2.000+ kasus dan 17 kematian anak dilaporkan.
Artikel ini akan membahas secara tuntas mengapa situasi campak di Sumenep menjadi perhatian serius, langkah-langkah penanganan yang telah dan akan dilakukan, serta ajakan penting dari Gubernur Khofifah kepada seluruh elemen masyarakat. Mari kita simak bersama agar kita semua bisa berperan aktif menjaga kesehatan generasi penerus.
Sumenep Ditetapkan KLB Campak: Data Mengkhawatirkan dan Korban Jiwa Anak
Situasi di Sumenep memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) hingga pertengahan Agustus 2025, tercatat ada 2.035 kasus suspek campak di Kabupaten Sumenep. Dari jumlah ini, 159 kasus telah terkonfirmasi positif, dan yang paling menyedihkan, 17 anak dinyatakan meninggal dunia. Penyakit campak ini juga telah menyebar di 26 kecamatan, menjadikan Sumenep ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.
Menganalisis data korban meninggal, Gubernur Khofifah mengungkapkan fakta penting:
- 16 dari 17 anak yang meninggal dunia belum pernah mendapatkan imunisasi campak sama sekali.
- Satu anak lainnya memang sudah diimunisasi, namun dosisnya tidak lengkap.
Fakta ini menjadi “alarm” keras bagi kita semua tentang betapa krusialnya peran imunisasi dalam melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya ini.
Gubernur Khofifah Gerak Cepat: Tinjau Pasien dan Pimpin Rakor Lintas Sektor
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah tidak hanya memantau dari jauh. Beliau langsung mendatangi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep untuk meninjau pasien campak yang sedang dirawat. Saat kunjungan tersebut, ada delapan pasien anak yang tengah menjalani perawatan, dan kabar baiknya, sebagian besar dalam kondisi stabil, bahkan dua di antaranya sudah dijadwalkan untuk pulang.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga medis RSUD dr. H. Moh. Anwar yang telah bekerja keras tanpa lelah. “Teman-teman dokter maupun nakes di RSUD dr. H. Moh. Anwar sudah memberikan pelayanan yang luar biasa. Mereka tetap mengedepankan yang terbaik bagi pasien,” puji beliau.
Selain meninjau langsung pasien, agenda kunjungan Gubernur Khofifah juga meliputi:
- Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan KLB campak di Rumah Dinas Bupati Sumenep. Rakor ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Wakil Bupati Sumenep, jajaran Pemkab, perwakilan Kementerian Kesehatan, hingga Forkopimda.
- Meninjau Pasar Murah dan menghadiri kegiatan Sapa Bansos, menunjukkan perhatian menyeluruh terhadap kesejahteraan masyarakat Sumenep.
Dalam rakor, Khofifah menegaskan bahwa penanganan kasus campak ini membutuhkan kerja cepat dan terpadu lintas sektor. “Kita semua harus bekerja secara terpadu, terintegrasi. Semua elemen, semua sektor, baik vertikal maupun horizontal harus bekerja cepat,” tegasnya. Sinergi ini melibatkan Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, hingga lembaga dunia seperti UNICEF dan WHO secara vertikal, serta Pemkab Sumenep, TNI, Polri, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan ulama secara horizontal.
Solusi Konkret: Vaksinasi Massal (ORI) Campak-Rubella Dimulai
Sebagai langkah konkret dan percepatan penanganan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera menggelar vaksinasi massal campak-rubella yang dikenal sebagai Outbreak Response Immunization (ORI). Program ini akan dimulai serentak pada Senin, 25 Agustus 2025, dan berlangsung hingga 14 September 2025.
Berikut detail penting mengenai program ORI:
- Sasaran Utama: Anak-anak usia 9 bulan hingga 6 tahun.
- Lokasi Pelaksanaan: Akan dilakukan secara masif di berbagai titik, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Posyandu di 26 wilayah puskesmas di Sumenep.
- Dosis: Setiap anak akan mendapatkan 1 dosis vaksin MR (Measles and Rubella) tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.
- Target: Diharapkan mencapai minimal 95% cakupan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dan memutus rantai penularan.
Pemprov Jatim juga telah menyalurkan 9.825 botol vaksin MR dari Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Sumenep dan menyediakan Vitamin A bagi pasien. Setelah program ORI selesai, akan dilanjutkan dengan imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum lengkap imunisasinya sesuai usia.
Pentingnya Imunisasi dan Pola Hidup Sehat: Pesan Khofifah untuk Warga
Gubernur Khofifah tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat tentang pentingnya imunisasi. “Mohon kepada semua masyarakat, para tokoh masyarakat, para ulama, semuanya menjadikan ini bagian dari pembelajaran. Kita ingin generasi ke depan ini semuanya sehat, sehat lahir, sehat batin,” pesannya. Beliau juga mengajak media untuk turut serta menyebarkan informasi dan sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi agar capaian maksimal bisa diraih.
Selain imunisasi, beliau juga menekankan pentingnya:
- Memperkuat pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
- Tidak menunda membawa pasien dengan gejala berat ke rumah sakit. Jika gejala ringan bisa isolasi mandiri 7 hari, namun jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan medis.
- Mengonsumsi Vitamin A untuk mempercepat pemulihan.
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Pemprov Jatim juga memperluas jejaring koordinasi dengan daerah lain di Madura Raya dan Surabaya Raya. Langkah ini penting agar campak tidak menyebar ke wilayah lain, sekaligus memastikan respons cepat jika ada kasus baru.
Kesimpulan
Kunjungan dan gerak cepat Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk meninjau penanganan kasus campak Sumenep ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi KLB yang mengancam kesehatan anak-anak. Dengan vaksinasi massal (ORI) yang akan segera digulirkan, didukung kolaborasi lintas sektor yang kuat, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dan PHBS, diharapkan kasus campak di Sumenep dapat segera terkendali.
Mari kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah, melindungi anak-anak kita, dan memastikan masa depan mereka cerah dan sehat. Karena kesehatan generasi penerus adalah investasi terbaik untuk bangsa.