Gubernur Jatim Khofifah Turun Langsung Tangani KLB Campak Sumenep: Vaksinasi Massal Dimulai!

Dipublikasikan 23 Agustus 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tengah menghadapi situasi serius dengan merebaknya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Menyikapi kondisi ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tak tinggal diam. Beliau turun langsung ke lapangan pada Sabtu (23/8/2025) untuk memastikan penanganan KLB campak Sumenep berjalan cepat, terkoordinasi, dan efektif. Kehadiran beliau memberikan harapan baru bagi masyarakat, terutama para orang tua, agar anak-anak mereka terhindar dari penyakit menular ini. Artikel ini akan membahas tuntas langkah-langkah yang diambil Pemprov Jatim dan pentingnya partisipasi kita semua.

Gubernur Jatim Khofifah Turun Langsung Tangani KLB Campak Sumenep: Vaksinasi Massal Dimulai!

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep, yang diawali dengan dimulainya vaksinasi massal sebagai respons terhadap lonjakan kasus dan korban jiwa.

Aksi Cepat Gubernur Khofifah: Dari Rapat hingga Jenguk Pasien

Kunjungan Gubernur Khofifah ke Sumenep bukanlah sekadar kunjungan biasa. Beliau langsung bergerak cepat memimpin Rapat Teknis penanganan KLB campak di Kantor Bupati Sumenep, didampingi Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim dan jajaran Dinas Kesehatan. Setelah itu, beliau meninjau langsung dan menjenguk anak-anak yang tengah dirawat karena campak di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep.

Baca juga: Gubernur Khofifah Turun Langsung Tinjau Penanganan KLB Campak di Sumenep: Prioritaskan Imunisasi Massal!

Tak hanya itu, Gubernur Jatim juga secara simbolis menyaksikan proses vaksinasi Measles and Rubella (MR) kepada sepuluh orang anak di Pendopo Kabupaten Sumenep. Ini menunjukkan komitmen kuat untuk segera menghentikan laju penularan campak yang telah merenggut nyawa anak-anak di sana.

Angka Mengkhawatirkan: Korban Jiwa dan Pentingnya Imunisasi

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep hingga Agustus 2025 sangat memprihatinkan. Tercatat:

  • Total kasus suspek campak mencapai 2.035 kasus.
  • Sebanyak 159 kasus terkonfirmasi positif.
  • Yang paling menyedihkan, ada 17 kasus kematian akibat campak. Dari jumlah tersebut, 16 anak di antaranya belum pernah diimunisasi sama sekali, dan satu anak tidak mendapat imunisasi lengkap.

Fakta ini dipertegas oleh Dokter Spesialis Anak RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Anita, yang menyebut peningkatan kasus ini dipengaruhi minimnya kesadaran masyarakat akan imunisasi dasar dan booster. “Alhamdulillah, 16 anak pasien campak saat ini kondisinya stabil dan dua di antaranya segera dipulangkan,” ujarnya, sedikit memberi kabar baik di tengah kekhawatiran.

Strategi Penanganan Terpadu: Kolaborasi Lintas Sektor

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa penanganan KLB campak di Sumenep harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi. Ini bukan hanya tugas pemerintah daerah, melainkan melibatkan banyak pihak:

  • Vertikal: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bahkan, institusi internasional seperti UNICEF dan WHO turut hadir memberikan dukungan.
  • Horizontal: Pemerintah Kabupaten (Bupati, Wakil Bupati), jajaran TNI/Polri (Dandim, Polres, Babinsa, Bhabinkamtibmas), serta berbagai institusi lain.

“Semua elemen harus bersatu padu menyampaikan pesan ini kepada masyarakat,” tegas Khofifah. Kerja sama lintas sektor ini menjadi kunci percepatan penanganan dan sosialisasi pentingnya vaksinasi campak rubela hingga ke lini terbawah di masyarakat.

Vaksinasi Massal Segera Dimulai: Harapan untuk Sumenep

Sebagai langkah konkret, Pemprov Jatim telah mengirimkan 9.825 vial vaksin Measles and Rubella (MR) dari Kemenkes RI ke Dinas Kesehatan Sumenep. Vaksin ini akan digunakan dalam program Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi campak-rubela massal yang dijadwalkan mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025.

Program imunisasi massal ini menyasar anak usia 9 bulan hingga 6 tahun dan akan dilaksanakan serentak di 26 puskesmas di Sumenep, serta di puskesmas pembantu hingga posyandu. Tujuannya jelas, yaitu melindungi anak-anak dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di masyarakat.

Pesan Penting untuk Masyarakat: Cegah Penularan Lebih Luas

Gubernur Khofifah berpesan agar masyarakat menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran. Pentingnya imunisasi campak rubela bagi anak-anak tidak bisa ditawar lagi. Beliau juga mengimbau masyarakat untuk:

  • Lebih disiplin menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
  • Segera melengkapi imunisasi anak.
  • Membawa pasien dengan gejala berat ke rumah sakit tanpa menunda.
  • Memberikan vitamin A untuk mempercepat pemulihan bagi yang sakit.
  • Melakukan isolasi mandiri selama 7 hari jika gejala ringan, dan menjauhkan pasien dari orang dengan kekebalan tubuh lemah.

“Kita ingin generasi penerus nantinya semua sehat batin dan lahirnya,” pungkas Khofifah, memotivasi seluruh elemen untuk bersama-sama mensukseskan upaya penanganan ini.

Dengan langkah cepat dan terkoordinasi ini, diharapkan KLB campak di Sumenep dapat segera teratasi, dan anak-anak di Jawa Timur dapat tumbuh sehat dan terlindungi dari penyakit menular. Mari bersama-sama mendukung program vaksinasi massal dan menjaga kesehatan lingkungan demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.