Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia tenis Indonesia tengah bersorak! Nama Janice Tjen kini menjadi perbincangan hangat setelah berhasil menorehkan sejarah gemilang di turnamen Grand Slam US Open 2025. Kemenangan emosionalnya di babak utama tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai bintang baru, tetapi juga membawa kembali kebanggaan bagi Tanah Air. Penasaran dengan kata-kata Janice Tjen usai menang open menitikkan air mata dan apa arti pencapaiannya ini? Mari kita selami lebih dalam kisah inspiratif ini.
Janice Tjen tak kuasa menahan haru usai menorehkan sejarah baru bagi Indonesia dengan kemenangan gemilangnya di babak utama US Open 2025.
Artikel ini akan membahas secara tuntas perjalanan Janice, mulai dari babak kualifikasi hingga kemenangan di babak utama, serta ungkapan perasaannya yang menyentuh hati. Anda akan memahami mengapa kemenangannya begitu berarti dan bagaimana ia menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Kemenangan Emosional di Babak Utama US Open 2025
Senin dini hari, 25 Agustus 2025, menjadi momen tak terlupakan bagi Janice Tjen. Petenis muda Indonesia ini berhasil mengukir kemenangan dramatis di babak pertama US Open 2025 dengan mengalahkan Veronika Kudermetova, petenis unggulan ke-24 yang pernah menduduki peringkat sembilan dunia. Pertarungan ketat tiga set berakhir dengan skor 6-4, 4-6, dan 6-4, menyisakan haru dan kebanggaan yang mendalam.
Usai pertandingan yang menguras energi dan emosi itu, Janice tak kuasa menahan perasaannya. Dalam wawancara pasca-pertandingan, ia mengungkapkan luapan hatinya.
“Saya masih sulit untuk memproses emosi setelah pertandingan. Namun, saya sangat senang bisa melanjutkan perjalanan ini. Rasanya sedikit emosional, tapi bahagia,” kata Janice. Ia menambahkan, “Saya sempat menitikkan air mata. Saya dan pelatih belum sempat berbicara banyak setelah pertandingan. Dia hanya mengatakan bahwa dia bangga dan senang dengan permainan yang kami rencanakan.”
Kutipan ini menunjukkan betapa besar arti kemenangan ini bagi Janice. Sebuah momen yang memperlihatkan sisi humanis seorang atlet, di mana kerja keras dan dedikasi akhirnya berbuah manis, hingga air mata pun tak bisa dibendung.
Jejak Sejarah: Mengakhiri Penantian 21 Tahun
Sebelum melangkah ke babak utama, Janice Tjen juga telah mencetak sejarah di babak kualifikasi. Pada Jumat, 22 Agustus 2025, ia memastikan diri lolos ke babak utama setelah mengalahkan unggulan ketiga kualifikasi asal Jepang, Aoi Ito, dengan skor meyakinkan 6-1, 6-2. Kemenangan ini sontak mengakhiri penantian panjang selama 21 tahun bagi tenis tunggal putri Indonesia di ajang Grand Slam.
Terakhir kali Indonesia memiliki wakil di babak utama tunggal putri Grand Slam adalah pada US Open 2004 melalui Angelique Widjaja. Pencapaian Janice ini membawa kembali nama Indonesia ke panggung tenis dunia, sebuah momen yang tak ternilai harganya.
“Ini sangat berarti untuk saya,” ujar Janice usai kemenangan kualifikasi. “Saya berusaha untuk tidak terlalu terbebani soal sejarah ini. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik dan melihat sejauh mana saya bisa melangkah. Tapi bisa kembali menghadirkan nama Indonesia di Grand Slam setelah lebih dari 20 tahun, itu benar-benar luar biasa.”
Kata-kata ini mencerminkan rasa bangga dan tanggung jawab yang diemban Janice. Ia tidak hanya bermain untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mengharumkan nama bangsa.
Strategi Matang dan Semangat Juang Tanpa Henti
Kemenangan Janice Tjen tidak datang begitu saja. Petenis peringkat 149 dunia ini menjelaskan bahwa hasil manis tersebut adalah buah dari eksekusi rencana permainan yang matang bersama pelatihnya.
“Saya merasa puas dengan permainan saya hari ini dan bisa menjalankan strategi yang kami rencanakan,” ungkap Janice. Ia juga menunjukkan kemampuannya beradaptasi di lapangan, “Di set kedua, lawan mulai tampil lebih baik, dan saya membuat beberapa kesalahan, termasuk pada servis. Di set ketiga, saya berusaha belajar dari pengalaman tersebut, berusaha lebih fokus dan tenang.”
Performa gemilang ini melengkapi musim terbaik Janice sepanjang kariernya. Ia mencatat kemenangan beruntun di turnamen ITF di Amerika Serikat dan meraih peringkat tertinggi dalam kariernya. Ia juga menjadi finalis beruntun pada turnamen ITF W75 Lexington dan ITF W100 Landisville, serta menyabet gelar ITF Player of the Month dua kali berturut-turut pada Mei dan Juni.
Menatap Laga Kontra Sang Inspirasi, Emma Raducanu
Perjalanan Janice Tjen di US Open 2025 masih panjang. Di babak kedua, ia akan menghadapi tantangan berat melawan Emma Raducanu, petenis yang kini menempati peringkat 36 dunia dan pernah merebut gelar juara US Open empat tahun lalu.
Menariknya, Janice menyebut Raducanu sebagai salah satu sosok yang menginspirasinya.
“Waktu Emma menang saya sedang di Universitas, dan sedang cedera, jadi hanya bisa menonton pertandingan tenis, dan melihat dia melakukannya menginspirasi saya, membuat saya ingin bisa melakukan hal yang sama,” kata Janice. “Yang pertama ada di pikiran saya ketika tahu akan berhadapan dengan Emma ini bisa jadi ditonton lebih banyak orang. Dia pemain yang sangat terkenal, dan saya bersemangat untuk kesempatan ini.”
Ini menunjukkan mentalitas seorang juara yang melihat tantangan sebagai kesempatan untuk bersinar lebih terang. Pertandingan melawan Raducanu tentu akan menjadi ajang pembuktian lain bagi Janice.
Kesimpulan
Kata-kata Janice Tjen usai menang open menitikkan air mata bukan sekadar ungkapan emosi biasa, melainkan simbol dari perjuangan, dedikasi, dan kebanggaan yang ia rasakan. Kemenangannya di US Open 2025 menjadi penanda kembalinya Indonesia di panggung tenis Grand Slam tunggal putri setelah lebih dari dua dekade.
Janice telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, strategi yang tepat, dan semangat pantang menyerah, impian besar bisa terwujud. Mari kita terus dukung Janice Tjen dalam setiap pertandingannya, dan berharap ia dapat terus mengukir prestasi gemilang, menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk meraih mimpi setinggi-tingginya.