Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Banyak Drama, Raja Bulu Absen, dan Asa Merah Putih di Paris!

Dipublikasikan 27 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siap-siap, para pencinta bulu tangkis! Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 sebentar lagi akan bergulir di Paris, Prancis, tepatnya pada 25-31 Agustus mendatang. Turnamen paling bergengsi setelah Olimpiade ini dijamin akan menyuguhkan banyak dramanya, mulai dari kejutan absennya “raja bulu” hingga perjuangan wakil Indonesia yang penuh tantangan. Artikel ini akan mengajak Anda menyelami semua intrik dan harapan yang menyelimuti ajang akbar ini.

Absennya Raja Bulu Tangkis Dunia dan Keuntungan Tak Terduga

Salah satu kabar paling mengejutkan datang dari Denmark. Viktor Axelsen, mantan raja bulu tangkis tunggal putra yang pernah meraih gelar juara dunia pada 2017 dan 2022, dipastikan absen di Kejuaraan Dunia 2025. Ia harus menjalani proses rehabilitasi untuk memulihkan kondisi fisiknya setelah menderita cedera punggung sejak All England Open 2025 lalu.

Absennya Axelsen tentu saja memicu kekhawatiran besar bagi Denmark. Seperti yang disampaikan oleh pengamat bulu tangkis Joachim Fischer Nielsen, “Hal ini membuat Denmark menjadi lebih lemah ketika salah satu pemain tunggal putra terbaik di dunia keluar dari persaingan.” Kini, beban berat ada di pundak Anders Antonsen dan pasangan ganda Denmark lainnya.

Namun, di balik kabar duka bagi Denmark, ada secercah harapan dan keuntungan tak terduga bagi Indonesia. Posisi kosong yang ditinggalkan Axelsen berhak diisi oleh pemain cadangan, dan beruntungnya, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan, berada di urutan ketiga daftar cadangan. Alwi berhak tampil karena negara di atasnya (China dan Taiwan) sudah memenuhi kuota maksimal empat wakil. Ini akan menjadi debut Alwi Farhan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025, sebuah kesempatan emas untuk mengukir sejarah.

Ujian Berat di Babak Awal: Jalan Berliku Para Unggulan dan Debutan

Meski beberapa wakil Indonesia mendapat keuntungan bye di babak awal, jalan terjal sudah menanti sebagian besar atlet Merah Putih, terutama di sektor tunggal. Semua pemain tunggal putra Indonesia akan langsung beraksi di babak 64 besar, dan lawan yang dihadapi tidak bisa dianggap enteng.

Anthony Sinisuka Ginting, yang saat ini menempati ranking 72 setelah lama absen karena cedera, akan langsung menghadapi lawan berat: Toma Junior Popov dari Prancis. Popov, yang kini menduduki ranking 15 dunia, pernah mengalahkan Ginting di Olimpiade 2024. Pertemuan ini jelas akan menjadi ujian mental dan fisik yang besar bagi Ginting. Sementara itu, Jonatan Christie akan melawan Matthias Kicklitz (Jerman) dan Alwi Farhan akan berhadapan dengan Nguyen Hai Dang (Vietnam), keduanya merupakan pertemuan perdana.

Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung (unggulan ketujuh) akan menghadapi Petra Maiznerova (Ceko), dan Putri Kusuma Wardani akan melawan Lo Sin Yan Happy (Hong Kong). Gregoria di atas kertas lebih diunggulkan, sementara Putri memiliki rekor pertemuan bagus melawan Lo. Dari ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga harus berjuang dari babak 64 besar melawan Lu Ming Che/Hung En-Tzu dari China Taipei.

Asa Merah Putih: Siapa Saja Unggulan dan yang Dapat “Tiket Gratis”?

Indonesia mengirimkan 12 wakil ke Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025, dan enam di antaranya berkat status unggulan langsung melaju ke babak kedua (babak 32 besar). Ini tentu menjadi sedikit napas lega di tengah ketatnya persaingan.

Berikut adalah daftar wakil Indonesia yang mendapat bye dan status unggulan:

  • Tunggal Putra:
    • Jonatan Christie (Unggulan ke-5)
  • Tunggal Putri:
    • Gregoria Mariska Tunjung (Unggulan ke-7)
  • Ganda Putra:
    • Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Unggulan ke-4)
    • Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani (Unggulan ke-8)
    • Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana
  • Ganda Putri:
    • Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi
    • Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti
  • Ganda Campuran:
    • Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu

Meskipun mendapat bye, tantangan tetap menanti di babak 16 besar. Fajar/Rian berpotensi bertemu unggulan ketiga Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, sedangkan Leo/Bagas bisa menantang unggulan pertama Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Di ganda putri, Febriana/Amallia berpeluang melawan unggulan ketiga Korea, Baek Ha Na/Lee So Hee, dan Lanny/Fadia bisa bertemu unggulan kedua Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Target PBSI dan Tantangan Menuju Gelar Juara Dunia

Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) telah menetapkan target ambisius: minimal satu gelar juara harus dibawa pulang dari Paris. Target ini menunjukkan betapa pentingnya ajang ini bagi Merah Putih. Sayangnya, prestasi bulu tangkis Indonesia sepanjang tahun 2025 ini terbilang kurang memuaskan, dengan hanya meraih tiga gelar BWF World Tour.

Indonesia memiliki sejarah panjang di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, menduduki peringkat kedua sebagai negara tersukses dengan 23 gelar. Namun, dahaga akan gelar juara dunia sudah terasa sejak 2019, ketika pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi kampiun. Dalam tiga edisi terakhir (2021-2023), wakil Indonesia selalu gagal meraih podium tertinggi.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian, menegaskan dukungan penuh untuk semua atlet, termasuk pemain profesional seperti Jonatan Christie dan Sabar/Reza. Ini menunjukkan semangat kebersamaan dan harapan besar untuk bangkit.


Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Paris memang menjanjikan banyak dramanya. Dari absennya “raja bulu” Viktor Axelsen yang membuka jalan bagi debut Alwi Farhan, hingga perjuangan berat Anthony Sinisuka Ginting di babak awal. Semua mata akan tertuju pada para pebulu tangkis terbaik dunia, termasuk wakil Indonesia, yang siap bertarung habis-habisan demi membawa pulang gelar juara. Mari kita dukung terus perjuangan Merah Putih dan nantikan kejutan-kejutan yang akan terjadi di lapangan!