Yogyakarta, zekriansyah.com – Bursa transfer pemain selalu menyajikan drama yang mendebarkan, apalagi saat memasuki deadline day. Kali ini, sorotan tertuju pada salah satu talenta terbaik Timnas Indonesia, Mees Hilgers. Bek tangguh milik FC Twente ini, yang kontraknya tinggal menyisakan semusim lagi, santer dikabarkan menjadi incaran beberapa klub. Namun, seperti layaknya film thriller, transfer Mees Hilgers ini penuh lika-liku hingga detik-detik terakhir!
Mees Hilgers, bek timnas Indonesia, terlibat drama deadline day yang menegangkan saat klub-klub Eropa berebut tanda tangannya di menit akhir.
Bagi Anda penggemar sepak bola, khususnya yang mengikuti perkembangan pemain keturunan Indonesia di Eropa, kisah transfer Mees Hilgers ini wajib disimak. Akankah ia menemukan pelabuhan baru, atau justru harus bertahan di tengah situasi yang kurang ideal di FC Twente? Mari kita bedah lebih dalam.
Drama Transfer Mees Hilgers: Antara Harapan dan Kenyataan di Menit Akhir
Situasi Mees Hilgers di FC Twente memang sedang tidak baik-baik saja. Pemain berusia 24 tahun ini terang-terangan menyatakan ingin mencari tantangan baru, bahkan sejak beberapa waktu lalu. Keinginan ini disambut dengan sikap tegas dari pihak klub. Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, mengisyaratkan adanya ketertarikan dari klub lain terhadap Hilgers.
“Memang ada sesuatu yang sedang berlangsung terkait Mees Hilgers,” ungkap Streuer, dikutip dari Twente Insite.
FC Twente sendiri tak ingin kehilangan aset berharganya itu secara cuma-cuma tahun depan. Oleh karena itu, mereka merumuskan skema yang cukup menarik: bersedia meminjamkan Hilgers, asalkan ia mau memperpanjang kontraknya terlebih dahulu. Tujuannya jelas, agar klub bisa memiliki nilai jual saat sang bek dilepas permanen di masa depan.
Hampir ke Prancis, Gagal Karena Waktu Mepet!
Di tengah spekulasi yang beredar, satu rumor santer menyebutkan bahwa Mees Hilgers hampir saja berlabuh ke klub Ligue 1 Prancis, Stade Brest. Kabar ini bahkan sempat membuat heboh jagat sepak bola Indonesia. De Telegraaf, media Belanda, melaporkan bahwa Brest melihat potensi besar dalam diri bek internasional Indonesia ini.
Situasi Transfer Mees Hilgers ke Stade Brest:
- Kesepakatan Awal: Stade Brest dan FC Twente telah menyepakati skema pinjaman satu tahun dengan opsi pembelian di akhir musim.
- Syarat Terpenuhi: Hilgers juga dikabarkan sudah memperpanjang kontraknya dengan FC Twente, memenuhi syarat yang diajukan klub Belanda itu.
- Kendala Fatal: Sayangnya, proses transfer ini gagal terwujud. Penyebabnya klasik namun krusial di deadline day: kehabisan waktu untuk tes medis. Hilgers telat tiba di Prancis, sehingga pemeriksaan kesehatan yang diwajibkan oleh Asosiasi Sepak Bola Prancis tidak bisa diselesaikan tepat waktu.
Ini menjadi pukulan telak, mengingat deadline day di Ligue 1 ditutup lebih awal, yakni pukul 8 malam pada 1 September 2025, berbeda dengan Liga Belanda yang berakhir pada 2 September. Drama waktu yang begitu mepet ini seringkali menjadi penentu nasib transfer pemain.
Opsi Darurat: Klub Promosi Eredivisie Siap Menampung?
Meskipun impian bermain di Liga Prancis harus pupus, bukan berarti masa depan Mees Hilgers tanpa harapan. Sebuah opsi menarik muncul dari dalam Liga Belanda sendiri. Klub promosi Eredivisie, SC Telstar, secara terbuka menyatakan minatnya untuk menampung Hilgers jika ia gagal menemukan klub yang lebih besar.
Pelatih Telstar, Anthony Correia, menyambut hangat kemungkinan tersebut. “Kalau Mees Hilgers masih belum mempunyai klub, dia akan sangat disambut di SC Telstar,” ujarnya, seperti dilansir RadarKuningan.com. Bagi Telstar, kehadiran bek berpengalaman seperti Hilgers akan menjadi tambahan amunisi berharga untuk bisa bertahan di kasta tertinggi. Sementara bagi Hilgers, ini bisa menjadi ‘jalan keluar’ agar ia tidak terjebak tanpa menit bermain.
Mengapa Mees Hilgers Ingin Hengkang dari FC Twente?
Keinginan kuat Mees Hilgers untuk meninggalkan FC Twente bukan tanpa alasan. Setelah promosi ke tim utama pada tahun 2020, Hilgers telah mencatatkan 132 penampilan di berbagai kompetisi. Namun, musim ini, ia mulai kehilangan tempat. FC Twente sudah mendatangkan dua bek baru, Robin Propper dan Stav Lemkin, yang diyakini sebagai pengganti Hilgers.
Situasi ini membuat Hilgers tidak lagi mendapat menit bermain, bahkan di laga pramusim. Jelas, seorang pemain di usia produktif seperti dirinya membutuhkan jam terbang untuk terus berkembang dan menjaga performa, apalagi sebagai bek Timnas Indonesia. Meningkatkan level karier dan bermain di kompetisi yang lebih kompetitif menjadi motivasi utama Hilgers.
Kesimpulan
Deadline day memang selalu penuh kejutan, dan transfer Mees Hilgers adalah salah satu contohnya. Dari incaran klub-klub top Eropa, hingga drama kegagalan tes medis di menit akhir, perjalanan sang bek Timnas Indonesia ini masih belum menemukan titik terang. Apakah ia akan menemukan klub baru di luar Belanda, atau justru menerima pinangan SC Telstar?
Satu hal yang pasti, kemampuan dan potensi Mees Hilgers tidak perlu diragukan. Semoga saja, dalam waktu dekat, ia bisa mendapatkan klub yang tepat untuk terus mengembangkan kariernya dan semakin bersinar bersama Timnas Indonesia. Kita tunggu saja kelanjutan saga transfer Mees Hilgers ini!