Yogyakarta, zekriansyah.com – Sebuah pemandangan yang cukup mengejutkan baru-baru ini terjadi di sekitar Old Trafford, markas kebanggaan Manchester United. Sebuah mural megah bergambar bintang muda mereka, Alejandro Garnacho, ditemukan dalam kondisi rusak. Aksi vandalisme ini bukan sekadar coretan iseng, melainkan cerminan dari gejolak emosi para fans Man United yang kecewa. Mengapa mural Alejandro Garnacho dirusak? Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik insiden ini, mulai dari isu transfer sang pemain sayap ke Chelsea hingga berbagai kontroversi yang melingkupi namanya.
Rusaknya mural Alejandro Garnacho di Manchester United diduga akibat rumor kepindahannya ke Chelsea dan kontroversi yang menyelimuti sang pemain.
Mengapa Mural Garnacho Jadi Sasaran Amarah Fans?
Kabar perusakan mural Alejandro Garnacho ini tentu membuat banyak pihak bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi hingga memicu kemarahan sedemikian rupa dari para pendukung setia Setan Merah? Ternyata, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tindakan tersebut, terutama terkait dengan masa depan sang pemain dan perilakunya di luar lapangan.
Isu Transfer ke Chelsea: Pemicu Utama Keretakan
Kabar keinginan Alejandro Garnacho untuk hengkang dari Man United memang sudah santer terdengar. Winger asal Argentina ini dikabarkan sangat ingin bergabung dengan Chelsea pada bursa transfer musim panas ini. Bahkan, Fabrizio Romano, pakar transfer sepak bola, menyebutkan bahwa Garnacho telah menyampaikan pesan kepada klubnya. Ia mengancam akan duduk di bangku cadangan selama enam hingga dua belas bulan jika keinginannya pindah ke Chelsea tidak difasilitasi.
Diskusi antara kedua klub, Manchester United dan Chelsea, pun sudah berlangsung, dengan kesepakatan personal antara Garnacho dan Chelsea disebut-sebut sudah tercapai. Keinginan kuat Garnacho untuk meninggalkan Old Trafford dan bergabung dengan rival di Liga Inggris ini jelas menjadi salah satu pemicu utama kemarahan fans Man United yang merasa dikhianati.
Kontroversi di Media Sosial: Bukan Kali Pertama Garnacho Berulah
Namun, bukan hanya keinginan transfer yang membuat fans Man United geram. Serangkaian ‘ulah’ Alejandro Garnacho di media sosial juga turut menyulut api kemarahan. Ingatkah Anda saat ia memposting emoji gorila di atas foto Andre Onana? Meskipun Onana sendiri tidak mempermasalahkannya, insiden ini sempat memicu kekhawatiran karena berisiko melanggar pedoman media sosial FA. Tak berhenti di situ, beberapa bulan kemudian, Garnacho kedapatan menyukai unggahan yang mengkritik manajer Erik ten Hag. Ini tentu menjadi pukulan telak bagi Ten Hag yang telah memberinya banyak kesempatan di tim utama.
Selain itu, Garnacho juga pernah membuat heboh dengan mengenakan jersey Aston Villa bernomor punggung 9 milik Marcus Rashford. Postingan di Instagram pribadinya itu memicu reaksi negatif dari banyak penggemar, termasuk Mark Goldbridge, pembawa acara United Stand. Goldbridge bahkan menyebut tindakan itu ‘sangat tidak pantas’ dan ‘merendahkan nilai dirinya sendiri’ demi mendapatkan transfer yang diinginkan. Baru-baru ini, pemain sayap ini juga kembali menjadi sorotan setelah fotonya memegang vape beredar luas di media sosial, menambah daftar panjang isu gaya hidup yang mengkhawatirkan bagi seorang atlet profesional. Komentar-komentar pedas dari penggemar di Reddit, yang menyebutnya “ego gila” dan “pemarah serta kekanak-kanakan,” semakin menunjukkan betapa dalamnya kekecewaan mereka.
Dampak dan Masa Depan Alejandro Garnacho di Old Trafford
Insiden perusakan mural Alejandro Garnacho menjadi sinyal kuat bahwa hubungan antara sang pemain dan basis penggemar Manchester United sedang tidak baik-baik saja. Lantas, bagaimana dampaknya terhadap karier dan masa depannya di klub?
Ancaman Cadangan dan Nilai Transfer yang Turun
Sikap Alejandro Garnacho yang begitu ngotot untuk pindah ini tentu menempatkannya di posisi sulit. Ancaman untuk dicadangkan jika tidak diizinkan transfer ke Chelsea bisa jadi kenyataan. Manchester United sendiri dikabarkan telah menetapkan harga untuk Garnacho sekitar Rp 968 miliar, meskipun awalnya mereka menginginkan angka yang lebih tinggi, yaitu sekitar Rp 1,35 triliun. Situasi ini menunjukkan bahwa Man United memang siap melepas sang pemain sayap, namun tentu saja dengan harga yang pantas, mengingat kontraknya masih berlaku hingga Juni 2028.
Tantangan Pelatih Ruben Amorim di Tengah Gejolak Tim
Gejolak yang melibatkan Garnacho ini hanya salah satu dari banyak tantangan yang dihadapi pelatih Manchester United, Ruben Amorim. Musim 2024/2025 memang menjadi kampanye yang mengecewakan bagi klub, di mana mereka finis di peringkat ke-15 Liga Premier dan kalah di final Liga Europa. Amorim sendiri telah menunjukkan ketegasannya, seperti saat mencadangkan kiper utama Andre Onana bukan karena cedera, melainkan murni alasan teknis. Ini mengindikasikan bahwa tidak ada pemain yang ‘kebal’ dari keputusan pelatih.
Selain Garnacho, beberapa pemain lain seperti Jadon Sancho, Tyrell Malacia, dan Antony juga memiliki masa depan yang tidak pasti di Old Trafford. Bahkan, striker Rasmus Hojlund diminati oleh klub-klub Serie A karena kemungkinan waktu bermainnya akan terbatas. Situasi ini menuntut Ruben Amorim untuk bekerja keras membangun kembali kepercayaan suporter dan menemukan keseimbangan dalam tim di tengah banyaknya isu transfer dan performa yang belum stabil.
Kesimpulan
Insiden perusakan mural Alejandro Garnacho di Old Trafford ini adalah puncak gunung es dari ketegangan yang tengah melanda Manchester United. Hubungan antara pemain dan fans Man United kini berada di persimpangan jalan, diperparah oleh keinginan transfer Garnacho ke Chelsea dan serangkaian kontroversi di media sosial. Masa depan pemain sayap berbakat ini di Man United masih menjadi tanda tanya besar. Hanya waktu yang bisa menjawab apakah Garnacho akan tetap berseragam merah atau memulai babak baru dalam kariernya. Yang jelas, gejolak ini akan terus menjadi sorotan di dunia sepak bola Liga Inggris.