Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia MotoGP kembali dihebohkan dengan momen yang memperlihatkan Marc Marquez dan Valentino Rossi saling cuek saat berpapasan di pitlane jelang Sprint Race MotoGP Austria 2025. Video singkat yang beredar luas di media sosial ini langsung memicu berbagai spekulasi. Mengapa dua legenda balap ini seolah tak saling kenal? Benarkah ada alasan khusus di balik sikap dingin tersebut? Mari kita kupas tuntas insiden ini dan selami akar perseteruan yang telah berlangsung satu dekade lamanya. Memahami cerita di balik layar akan memberi Anda gambaran utuh mengapa rivalitas mereka masih terasa hingga kini.
Aksi Marc Marquez yang tidak menyapa Valentino Rossi di pitlane MotoGP Austria 2025 memicu spekulasi rivalitas, meski Marquez mengklaim tak melihat, menyoroti ketegangan perseteruan dekade mereka.
Momen Canggung di Pitlane MotoGP Austria 2025
Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, sebuah pemandangan menarik tertangkap kamera. Marc Marquez terlihat berjalan menuju lintasan, sementara Valentino Rossi berjalan ke arah garasi tim VR46 Racing Team miliknya. Mereka berpapasan dalam jarak yang cukup dekat, namun tak ada sapaan, apalagi jabat tangan.
Dari sorotan kamera, Rossi tampak santai, menatap ke depan sambil sesekali menebar senyuman ke arah kamera. Di sisi lain, Marquez justru terlihat berjalan menunduk dengan raut muka sangat serius, seolah tak menyadari kehadiran siapa pun di sekitarnya. Momen “cuek-cuekan” ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar dan media.
Klarifikasi Mengejutkan dari Marc Marquez: “Sumpah Saya Tak Lihat!”
Tak lama setelah insiden tersebut, Marc Marquez memberikan klarifikasi yang cukup mengejutkan. Ia membantah sengaja mengabaikan Valentino Rossi.
“Saya tidak melihat dia, sumpah! Saya fokus ke diri sendiri dan sambil melihat ke bawah memikirkan balapan,” ucap Marquez seperti dilansir GPOne.
Pembalap berjuluk ‘The Baby Alien’ ini menjelaskan bahwa fokusnya saat itu sepenuhnya tertuju pada persiapan balapan. Ia mengaku memang sering melihat Rossi di sekitar sirkuit, terutama karena topi kuning khasnya yang mudah dikenali. Marquez juga menambahkan bahwa kehadiran Valentino Rossi di lintasan adalah kebanggaan tersendiri bagi para penggemar dan MotoGP, mengingat komitmennya dalam mendukung timnya. Jadi, menurut Marquez, sikap acuh tak acuhnya di MotoGP Austria murni karena konsentrasi penuh pada balapan, bukan karena sengaja menghindar.
Akar Perseteruan: Kilas Balik Rivalitas Marquez dan Rossi Sejak 2015
Meskipun Marquez telah memberikan klarifikasinya, tak bisa dipungkiri bahwa momen saling cuek ini tak lepas dari sejarah panjang rivalitas antara kedua pembalap yang belum juga menemukan titik terang. Hubungan dingin ini sudah berlangsung hampir satu dekade.
Bukan Sekadar Sepang Clash
Banyak yang mengira perseteruan Marc Marquez dan Valentino Rossi bermula dari insiden terkenal “Sepang Clash” di MotoGP Malaysia 2015, di mana Rossi dituding menyenggol Marquez hingga terjatuh. Namun, menurut mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, ketegangan sudah muncul jauh sebelum itu.
Lorenzo mengungkapkan bahwa bibit-bibit perselisihan sudah ada sejak GP Argentina 2015. Saat itu, Rossi menyalip Marquez dan terjadi senggolan yang membuat Marquez terjatuh. Marquez merasa itu adalah kesalahan Rossi, dan ia kesal karena The Doctor tidak meminta maaf serta merayakan kemenangan terlalu berlebihan. Ketegangan semakin memuncak di GP Belanda/Assen 2015, ketika mereka kembali bersenggolan di tikungan terakhir dan saling menyalahkan. Sejak saat itulah, Marquez disebut-sebut tak ingin melihat Rossi menjadi juara dunia lagi.
Dampak Jangka Panjang dan Seruan Perdamaian
Dampak dari rivalitas di MotoGP 2015 ini masih terasa hingga sekarang. Loris Reggiani, mantan pembalap Italia, bahkan menyarankan Marquez untuk meminta maaf, tidak hanya kepada Rossi, tetapi juga kepada dunia balap motor dan para penggemar. Rossi sendiri kala itu secara terbuka menuding Marquez sengaja mengganggu upayanya merebut gelar juara dunia demi membantu Jorge Lorenzo.
Akibat insiden di Malaysia, Rossi mendapat penalti start dari posisi paling belakang pada balapan penutup di Valencia, yang pada akhirnya membuatnya kalah dalam perebutan gelar juara dunia 2015 dari Lorenzo. Hingga kini, Valentino Rossi masih meyakini bahwa Marquez telah merampas kesempatannya meraih gelar dunia kedelapan.
Tidak hanya di antara kedua pembalap, perseteruan ini juga merembet ke para penggemar. Marc Marquez masih sering disoraki oleh penonton di Italia, seperti yang terjadi di MotoGP Italia 2025 di Mugello. Fenomena ini bahkan membuat Bos Ducati, Davide Tardozzi, angkat bicara dan meminta kedua legenda itu untuk berdamai serta para penggemar melupakan kejadian MotoGP 2015.
Kesimpulan
Momen di MotoGP Austria 2025 yang memperlihatkan Marc Marquez tak sapa Rossi dengan klaim “sumpah saya tak lihat” adalah cerminan dari rivalitas abadi yang belum usai. Meskipun Marquez menjelaskan bahwa ia sedang fokus penuh pada balapan, latar belakang perseteruan sejak MotoGP 2015 tak bisa dilepaskan begitu saja.
Baik Marc Marquez maupun Valentino Rossi adalah ikon yang telah memberikan warna tak terlupakan bagi dunia MotoGP. Terlepas dari insiden di pitlane atau sejarah panjang rivalitas mereka, kita sebagai penggemar tentu berharap suatu hari nanti, kedua legenda ini bisa berdamai dan menjalin hubungan yang lebih baik. Hingga saat itu tiba, kisah rivalitas mereka akan terus menjadi salah satu babak paling menarik dalam sejarah balap motor.