Dinkes Buleleng Sigap Laksanakan Pendataan Epidemiologi Kasus AFP: Jaga Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng II Bebas Polio!

Dipublikasikan 2 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar penting datang dari Kabupaten Buleleng yang menunjukkan kesigapan pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan warganya. Dinas Kesehatan Buleleng baru saja melaksanakan Pendataan Epidemiologi (PE) terkait kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP). Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Dinkes Buleleng dalam menjaga kesehatan anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Buleleng II dari ancaman penyakit serius seperti polio. Mari kita simak lebih lanjut langkah-langkah sigap yang diambil untuk memastikan Buleleng tetap aman dan sehat.

Dinkes Buleleng Sigap Laksanakan Pendataan Epidemiologi Kasus AFP: Jaga Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng II Bebas Polio!

Dinkes Buleleng sigap lakukan pendataan epidemiologi kasus AFP, fokus pada pencegahan polio di wilayah Puskesmas Buleleng II melalui penelusuran kontak dan pengambilan sampel pada anak di bawah lima tahun menyusul ditemukannya kasus kelemahan anggota gerak.

Apa Itu AFP dan Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya Acute Flaccid Paralysis (AFP) itu? Singkatnya, AFP adalah kondisi kelemahan otot secara mendadak yang bisa menjadi indikator adanya infeksi virus polio. Meskipun penyakit polio sudah sangat jarang ditemukan berkat program imunisasi, kewaspadaan terhadap kasus AFP tetap tinggi.

Mengapa? Karena deteksi dini kasus AFP sangat krusial. Ini adalah “alarm” yang memungkinkan petugas kesehatan segera bertindak untuk mencegah penyebaran virus dan melindungi masyarakat, terutama anak balita yang paling rentan terhadap penyakit ini.

Langkah Cepat Dinkes Buleleng di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng II

Pada Senin (2/9), Tim Surveilans Imunisasi (Survim) Dinas Kesehatan Buleleng bergerak cepat. Mereka melaksanakan Pendataan Epidemiologi (PE) kasus AFP di dua desa penting: Kalibukbuk dan Tukad Mungga. Kedua desa ini berada di wilayah kerja Puskesmas Buleleng II, sebuah area yang menjadi fokus pengawasan kesehatan.

Fokus utama kegiatan ini adalah penelusuran kontak pada anak berusia di bawah lima tahun untuk pengambilan sampel. Tujuannya jelas: memastikan tidak ada sirkulasi virus polio di sana. Kasus AFP yang memicu kegiatan ini sendiri diketahui sedang dirawat di RSUP Prof. Ngoerah dengan gejala kelemahan pada tungkai kanan dan kiri.

Imunisasi dan Surveilans Penyakit: Benteng Pertahanan Kesehatan Masyarakat

Kasus AFP ini mengingatkan kita betapa pentingnya program imunisasi dasar lengkap dan surveilans penyakit yang berkelanjutan. Penyakit seperti polio termasuk dalam kategori Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Dinas Kesehatan Buleleng secara konsisten memperkuat peran Puskesmas dan sinergi lintas sektor dalam pencegahan dan pengendalian penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ini adalah upaya berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat Buleleng yang sehat dan tangguh, bebas dari ancaman penyakit yang dapat dicegah.

Kesimpulan

Dengan Pendataan Epidemiologi kasus AFP yang sigap ini, Dinkes Buleleng menunjukkan komitmen kuatnya terhadap kesehatan masyarakat. Langkah proaktif di wilayah kerja Puskesmas Buleleng II melalui Tim Surveilans Imunisasi adalah kunci untuk deteksi dini dan pencegahan penyebaran virus polio, khususnya bagi anak-anak Buleleng. Mari kita terus mendukung upaya pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat Buleleng agar tetap terlindungi dari berbagai ancaman penyakit.

FAQ

Tanya: Apa itu Acute Flaccid Paralysis (AFP) dan hubungannya dengan polio?
Jawab: AFP adalah kelemahan otot mendadak yang bisa menjadi indikator adanya infeksi virus polio, meskipun polio sudah jarang ditemukan.

Tanya: Mengapa pendataan epidemiologi kasus AFP penting dilakukan oleh Dinkes Buleleng?
Jawab: Pendataan ini penting untuk deteksi dini guna mencegah penyebaran virus dan melindungi anak-anak, terutama balita, dari penyakit serius seperti polio.

Tanya: Di mana saja wilayah kerja Puskesmas yang menjadi fokus pendataan AFP oleh Dinkes Buleleng?
Jawab: Pendataan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Buleleng II, khususnya di desa Kalibukbuk dan desa lain yang relevan.