Yogyakarta, zekriansyah.com – Liburan sekolah sudah tiba! Banyak keluarga tentu sudah merencanakan perjalanan wisata ke berbagai daerah. Namun, ada baiknya kita lebih waspada dan mempersiapkan diri. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi hujan lebat, angin kencang, bahkan gelombang tinggi di beberapa wilayah, terutama daerah tujuan wisata, selama periode libur sekolah ini.
Ilustrasi: Potret suasana mendung kelabu di pantai yang ramai pengunjung, mengingatkan akan prediksi BMKG tentang hujan lebat di destinasi libur sekolah.
Informasi ini sangat penting agar rencana liburan Anda tetap aman dan nyaman. Jangan sampai cuaca buruk malah merusak momen kebersamaan keluarga. Mari kita simak penjelasan lengkap dari BMKG dan bagaimana cara menyiasatinya.
Mengapa Musim Kemarau Tapi Kok Hujan Lebat?
Mungkin banyak yang bertanya, “Bukankah sekarang musim kemarau? Kok bisa hujan lebat?” Nah, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer di Indonesia saat ini masih belum stabil, meski secara umum kita sudah memasuki musim kemarau.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini:
- Angin Monsun Australia Lemah: Angin Monsun Australia seharusnya menjadi pendorong utama musim kemarau dengan membawa massa udara kering dari selatan. Namun, tahun ini kekuatannya tertahan dan belum merata di seluruh Indonesia.
- Suhu Muka Laut Lebih Hangat: Suhu muka laut di selatan Indonesia lebih hangat dari biasanya. Ini memicu potensi pertumbuhan awan konvektif yang bisa menghasilkan hujan deras.
- Sistem Atmosfer Aktif: Beberapa sistem atmosfer skala mingguan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin, masih sangat aktif. Fenomena-fenomena ini turut mendorong pembentukan awan-awan hujan.
“Seharusnya, pada periode Maret hingga Mei, angin Monsun Australia sudah dominan membawa massa udara kering dari selatan. Namun tahun ini, kekuatannya tertahan, sehingga sistem atmosfer skala mingguan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin masih aktif dan turut mendorong pembentukan awan-awan hujan,” ujar Dwikorita di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Singkatnya, kondisi cuaca kita saat ini memang “bandel” dan tidak mengikuti pola musim seperti biasanya. Kelembapan atmosfer yang tinggi dan angin timuran yang belum stabil semakin mendukung terjadinya hujan, bahkan di area yang seharusnya sudah kering.
Destinasi Wisata yang Perlu Diwaspadai Hujan Lebat
BMKG memprediksi bahwa dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia bagian selatan akan mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan. Beberapa destinasi wisata favorit juga masuk dalam daftar ini.
Berikut daftar daerah tujuan wisata yang perlu diwaspadai:
1. Potensi Hujan Siang hingga Malam Hari:
Beberapa kawasan pegunungan dan dataran tinggi berpotensi hujan pada siang hingga malam hari. Hujan di daerah ini juga berisiko memicu longsor atau pohon tumbang.
- Puncak
- Bandung Utara
- Yogyakarta
- Malang
- Batu
2. Potensi Hujan Sore hingga Malam Hari & Gelombang Tinggi/Angin Kencang:
Untuk daerah pesisir dan kepulauan, selain hujan lebat, potensi gelombang tinggi dan angin kencang juga patut diwaspadai. Ini tentu bisa mengancam keselamatan aktivitas di laut.
- Bali: Berpotensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur.
- Lombok: Berpotensi gelombang tinggi dan angin kencang dari arah timur.
- Labuan Bajo: Berpotensi hujan lebat dan angin kencang.
- Nusa Tenggara Timur (NTT): Berpotensi hujan lebat dan angin kencang.
Siap-siap! Ini Tips Aman Liburan Saat Cuaca Tak Menentu
Meskipun ada potensi cuaca ekstrem, liburan tetap bisa dinikmati dengan aman dan nyaman asalkan kita melakukan persiapan yang tepat. BMKG memberikan beberapa imbauan penting:
- Perhatikan Informasi Cuaca Terkini: Selalu pantau prakiraan cuaca harian dan peringatan dini dari BMKG sebelum dan selama perjalanan. Anda bisa mengaksesnya melalui laman resmi BMKG (www.bmkg.go.id), aplikasi mobile InfoBMKG, atau akun media sosial resmi @infobmkg.
- Jangan Andalkan Prediksi Musim: Dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Jangan hanya berasumsi cuaca akan cerah hanya karena sedang musim kemarau.
- Sesuaikan Aktivitas: Jika ada peringatan cuaca buruk, pertimbangkan untuk menunda atau mengubah rencana aktivitas luar ruangan. Keselamatan adalah yang utama.
- Bawa Perlengkapan Tambahan: Selalu siapkan jas hujan, payung, dan pakaian hangat, terutama jika Anda berlibur ke daerah pegunungan atau pesisir.
“Masyarakat yang hendak bepergian ke tempat wisata agar selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Jangan hanya mengandalkan prediksi berdasarkan musim, karena dinamika atmosfer saat ini sangat aktif dan cepat berubah. Kami terus memutakhirkan prakiraan cuaca harian dan peringatan dini untuk memastikan masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman,” tegas Dwikorita.
Rencanakan Liburan dengan Bijak!
Libur sekolah adalah momen berharga untuk berkumpul dan melepas penat. Dengan memahami potensi cuaca dan mengikuti imbauan dari BMKG, Anda bisa merencanakan perjalanan dengan lebih bijak. Tetap waspada, selalu pantau informasi terbaru, dan utamakan keselamatan keluarga Anda. Selamat berlibur!