Yogyakarta, zekriansyah.com – Bagi Anda pengguna ponsel Xiaomi, ada kabar penting yang perlu diperhatikan. Xiaomi dikabarkan menunda sementara pembaruan sistem operasi terbarunya, HyperOS, untuk beberapa model ponsel lama. Keputusan ini diambil setelah muncul laporan mengenai bug “layar hitam” atau black screen yang mengganggu sebagian pengguna.
Ilustrasi: Pengguna Xiaomi diimbau waspada terhadap penundaan pembaruan HyperOS akibat bug layar hitam yang ditemukan.
Artikel ini akan menjelaskan mengapa Xiaomi mengambil langkah ini, apa saja penyebab yang diduga, dan yang paling penting, bagaimana cara Anda sebagai pengguna bisa menghindari masalah serupa atau mengatasinya jika sudah terjadi. Dengan memahami informasi ini, Anda bisa lebih tenang dan bijak dalam mengelola ponsel Xiaomi Anda.
Apa Itu Bug “Black Screen” di HyperOS?
Bug Black Screen HyperOS adalah gangguan sistem yang terjadi setelah pembaruan HyperOS di beberapa perangkat Xiaomi. Akibatnya, layar ponsel tiba-tiba berubah menjadi hitam sepenuhnya, tidak merespons sentuhan, dan membuat perangkat tidak bisa digunakan sama sekali.
Masalah ini dilaporkan muncul sesaat setelah proses instalasi pembaruan selesai. Awalnya, banyak pengguna mengira ponsel mereka rusak secara fisik. Namun, setelah diselidiki lebih lanjut, ini ternyata adalah masalah dari sisi perangkat lunak yang berhubungan langsung dengan pembaruan sistem operasi HyperOS.
Kronologi dan Versi HyperOS yang Ditunda
Masalah bug Black Screen HyperOS ini pertama kali mencuat pada akhir Juni 2025. Saat itu, Xiaomi merilis dua versi firmware terbaru dari HyperOS, yaitu:
- OS2.0.5.0.VLQIDXM
- OS2.0.7.0.VLQMIXM
Kedua versi ini awalnya diluncurkan secara bertahap kepada sebagian kecil pengguna, sebagai bagian dari strategi Xiaomi untuk menguji stabilitas firmware sebelum digulirkan ke pengguna yang lebih luas. Namun, tidak lama setelah pembaruan dirilis, sejumlah pengguna melaporkan pengalaman tidak menyenangkan, yaitu layar ponsel mereka tiba-tiba menjadi hitam total dan tidak bisa dioperasikan.
Melihat banyaknya laporan yang masuk, Xiaomi langsung mengambil tindakan cepat. Perusahaan asal Tiongkok ini mengeluarkan laporan bug resmi dan menghentikan sementara distribusi kedua versi pembaruan yang teridentifikasi bermasalah tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada perangkat pengguna dan menunjukkan komitmen Xiaomi terhadap kualitas produk.
Dugaan Penyebab: Komponen Tidak Resmi Jadi Biang Kerok?
Tim internal Xiaomi segera melakukan investigasi mendalam setelah menerima laporan bug ini. Dari hasil penyelidikan awal, ditemukan fakta menarik: setidaknya ada dua unit ponsel yang terdampak bug tersebut sebelumnya pernah menjalani penggantian layar atau perbaikan komponen menggunakan suku cadang tidak resmi dari pihak ketiga.
Dugaan sementara Xiaomi, bug ini mungkin muncul akibat ketidaksesuaian antara HyperOS terbaru dengan komponen yang tidak resmi tersebut. HyperOS yang dirancang untuk bekerja optimal dengan hardware asli Xiaomi, bisa jadi kesulitan berinteraksi dengan komponen pengganti yang tidak standar.
“Dugaan sementara menyebutkan bahwa HyperOS terbaru mungkin mencoba berinteraksi dengan perangkat keras secara intensif untuk menampilkan antarmuka baru, namun terjadi ketidaksesuaian karena komponen tidak resmi, yang akhirnya menyebabkan gangguan visual seperti layar hitam,” demikian laporan dari Antara.
Meski demikian, Xiaomi belum menyimpulkan bahwa perbaikan tidak resmi adalah penyebab utama masalah ini. Penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengetahui apakah masalah ini berasal dari kerentanan perangkat lunak yang lebih luas, atau memang sepenuhnya akibat ketidakcocokan hardware. Xiaomi pun belum merilis kesimpulan resmi terkait penyebab pasti bug tersebut.
Tidak Semua Perangkat Terdampak, Ini Fokus Xiaomi
Penting untuk diketahui, bug Black Screen HyperOS ini tidak terjadi pada semua perangkat Xiaomi yang mendapat pembaruan. Masalah ini dilaporkan hanya terjadi pada sebagian kecil perangkat, terutama model-model lama. Salah satu model yang paling sering disebut mengalami masalah ini adalah Xiaomi 12T. Beberapa laporan juga menyebutkan masalah serupa pada perangkat lain seperti Mi 11i, Mi 11 Ultra, dan POCO X5 Pro 5G.
Xiaomi menegaskan bahwa mereka tidak menghentikan pengembangan HyperOS secara penuh. Perusahaan hanya menjeda perilisan pada versi firmware yang diduga bermasalah. Ini menunjukkan bahwa Xiaomi tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sistemnya, tanpa membahayakan pengguna secara luas.
Imbauan Xiaomi dan Langkah Antisipasi untuk Pengguna
Menyikapi masalah ini, Xiaomi mengambil pendekatan yang hati-hati dan transparan. Perusahaan menyarankan pengguna yang terdampak untuk menghubungi pusat layanan resmi mereka alih-alih bengkel pihak ketiga. Ini sekaligus menjadi pengingat bagi pengguna akan risiko yang bisa timbul dari perbaikan perangkat menggunakan komponen tidak resmi, terutama setelah pembaruan sistem operasi besar.
Bagi Anda pengguna Xiaomi, berikut adalah beberapa langkah pencegahan dan solusi yang bisa Anda lakukan:
Bagi yang Belum Update HyperOS:
- Cek Riwayat Perbaikan Ponsel: Jika ponsel Anda pernah diganti layar atau komponen penting lainnya di tempat servis pihak ketiga, sangat disarankan untuk menunda dulu pembaruan HyperOS sampai ada konfirmasi aman dari Xiaomi.
- Cadangkan Data Penting: Selalu lakukan backup semua data penting Anda sebelum melakukan pembaruan sistem operasi. Ini untuk mencegah kehilangan data jika terjadi error yang tidak terduga.
- Gunakan WiFi Stabil dan Daya Baterai Cukup: Pastikan koneksi internet Anda stabil dan daya baterai ponsel mencukupi (minimal 50%) saat proses pembaruan. Proses update yang terputus bisa meningkatkan risiko bug.
- Pantau Informasi Resmi: Ikuti perkembangan dari forum resmi Xiaomi (seperti MIUI Forum) atau akun media sosial resmi Xiaomi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai pembaruan.
- Tunggu Versi yang Lebih Aman: Jika Anda ragu, sebaiknya tunggu versi patch yang telah diperbaiki atau konfirmasi resmi dari Xiaomi bahwa bug sudah teratasi sebelum melakukan pembaruan sistem.
Bagi yang Sudah Terkena Bug “Black Screen”:
- Coba Force Reboot: Tekan dan tahan tombol daya (power) selama 15-20 detik hingga ponsel merespons atau mencoba menyala ulang.
- Coba Masuk ke Recovery Mode: Tekan tombol daya + volume atas secara bersamaan saat ponsel mati untuk mencoba masuk ke recovery mode. Jika berhasil, Anda mungkin bisa melakukan wipe cache (pembersihan data sementara) atau factory reset (reset pabrik, dengan risiko kehilangan data).
- Hubungi Layanan Resmi Xiaomi: Ini adalah langkah paling aman dan direkomendasikan. Bawa ponsel Anda ke service center resmi Xiaomi terdekat. Jangan mencoba membongkar perangkat sendiri jika Anda tidak memiliki pengetahuan teknis, karena hal tersebut dapat memperparah keadaan dan menggugurkan garansi.
Kesimpulan
Masalah bug Black Screen HyperOS ini adalah pengingat penting bagi kita semua sebagai pengguna teknologi. Setiap pembaruan sistem, sekecil apa pun, berpotensi memiliki risiko, terutama jika perangkat tidak berada dalam kondisi optimal atau pernah dimodifikasi dengan komponen tidak resmi.
Xiaomi telah menunjukkan langkah proaktif dan transparan dalam menanggapi bug ini, mulai dari menghentikan distribusi versi bermasalah hingga mengedukasi pengguna untuk hanya menggunakan komponen resmi. Bagi Anda pengguna Xiaomi, tetaplah waspada dan bijak dalam melakukan pembaruan. Pastikan perangkat Anda dalam kondisi baik, hindari modifikasi hardware tidak resmi, dan jangan ragu untuk menunda update jika ada keraguan. Dengan penanganan yang tepat dan informasi yang akurat, bug Black Screen HyperOS diharapkan segera teratasi, dan kita bisa kembali menikmati inovasi dari HyperOS tanpa khawatir.