Yogyakarta, zekriansyah.com – Siap-siap, para pencinta langit! Pada 7-8 September 2025, langit malam Indonesia akan menyajikan pertunjukan astronomi yang sangat istimewa dan langka. Kita akan menyaksikan secara langsung fenomena Corn Moon yang beriringan dengan Gerhana Bulan Total, atau yang lebih populer disebut Blood Moon.
Langit malam Indonesia pada 7-8 September 2025 akan dihiasi fenomena langka: Super Blood Moon bertepatan dengan Corn Moon, menyajikan pemandangan astronomis spektakuler yang tak boleh dilewatkan.
Momen ini bukan sekadar bulan purnama biasa, melainkan kombinasi menakjubkan antara keindahan tradisi kuno dan sains modern. Artikel ini akan mengajak Anda memahami apa itu Corn Moon dan Blood Moon, kapan waktu terbaik untuk menyaksikannya, serta tips agar Anda tidak melewatkan pertunjukan langit yang spektakuler ini. Yuk, kita selami lebih dalam!
Apa Itu Corn Moon? (Dan Mengapa Istimewa Kali Ini?)
Mungkin Anda lebih akrab dengan Supermoon atau Blue Moon, tapi Corn Moon punya kisahnya sendiri yang tak kalah menarik. Julukan ini diberikan untuk bulan purnama yang terjadi di bulan September. Nama “Corn Moon” atau Bulan Jagung berakar dari tradisi suku-suku asli Amerika dan Eropa kuno.
Pada masa itu, bulan purnama di awal September menjadi penanda penting bagi para petani bahwa inilah waktu ideal untuk memanen jagung dan hasil bumi lainnya yang sudah matang. Cahaya bulan purnama ini membantu mereka bekerja di ladang hingga malam hari. Jadi, secara astronomis, ia tetap bulan purnama biasa, namun makna budaya dan historisnya sangatlah unik.
Tahun 2025 ini, Corn Moon menjadi jauh lebih istimewa karena ia tidak datang sendirian. Fenomena ini akan ditemani oleh Gerhana Bulan Total yang akan mengubah penampilannya secara dramatis.
Ketika Corn Moon Bertemu Blood Moon: Fenomena Gerhana Bulan Total
Puncak Corn Moon pada Minggu malam, 7 September 2025, akan menjadi pembuka bagi peristiwa yang lebih dramatis: Gerhana Bulan Total. Ketika gerhana ini terjadi, Bulan akan perlahan memasuki bayangan gelap Bumi dan warnanya akan berubah menjadi kemerahan. Inilah yang kita kenal dengan sebutan Blood Moon.
Baca juga: jangan lewatkan! gerhana
Mengapa Bulan bisa memerah? Saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus sempurna, Bumi akan menghalangi cahaya Matahari untuk langsung menerangi Bulan. Namun, sebagian cahaya Matahari tetap bisa melewati atmosfer Bumi. Atmosfer kita bekerja seperti filter, menyaring sebagian besar cahaya biru dan membiarkan cahaya merah dan oranye menembus dan membiaskan ke permukaan Bulan. Mirip dengan bagaimana langit terlihat merah saat senja!
Jadi, perbedaan antara Corn Moon dan Blood Moon adalah:
- Corn Moon: Sebutan untuk bulan purnama di bulan September, berdasarkan tradisi panen.
- Blood Moon: Istilah populer untuk bulan purnama yang sedang mengalami gerhana bulan total, sehingga tampak berwarna merah.
Fenomena ini adalah kesempatan langka untuk melihat bulan purnama yang utuh, kemudian bertransformasi menjadi merah darah dalam satu malam.
Jadwal Lengkap Fenomena Corn Moon dan Gerhana Bulan Total (7-8 September 2025)
Jangan sampai terlewat! Seluruh wilayah Indonesia berkesempatan menyaksikan fenomena Corn Moon dan Gerhana Bulan Total ini, asalkan cuaca cerah. Berikut adalah rincian jadwal fase gerhana dalam Waktu Indonesia Barat (WIB) yang telah dikonversi dari waktu universal (UTC):
Fase Gerhana | Waktu (WIB) | Keterangan |
---|---|---|
Gerhana Penumbra Dimulai | Minggu, 7 Sept, 22:28 | Bulan mulai memasuki bayangan samar Bumi, perubahan belum terlalu terlihat. |
Gerhana Sebagian Dimulai | Minggu, 7 Sept, 23:26 | Bulan mulai “tergigit” oleh bayangan inti Bumi, terlihat sebagian gelap. |
Gerhana Total Dimulai (Blood Moon) | Senin, 8 Sept, 00:30 | Seluruh permukaan Bulan masuk bayangan inti Bumi, mulai berwarna kemerahan. |
Puncak Gerhana Maksimum | Senin, 8 Sept, 01:11 | Momen terbaik, warna merah Bulan paling pekat. Durasi totalitas sekitar 83 menit. |
Gerhana Total Berakhir | Senin, 8 Sept, 01:53 | Bulan mulai keluar dari bayangan inti Bumi. |
Gerhana Sebagian Berakhir | Senin, 8 Sept, 02:56 | Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan inti. |
Gerhana Penumbra Berakhir | Senin, 8 Sept, 03:55 | Fenomena gerhana secara resmi berakhir. |
Catatan Penting: Durasi totalitas (saat Bulan sepenuhnya memerah) akan berlangsung sekitar 82-83 menit, menjadikannya salah satu yang terpanjang dalam beberapa tahun terakhir.
Tips Menikmati Pertunjukan Langit Ini
Menyaksikan Gerhana Bulan Total adalah salah satu aktivitas astronomi yang paling mudah dan aman. Anda tidak memerlukan alat khusus!
- Mata Telanjang Cukup: Ya, Anda bisa melihat keseluruhan fenomena ini dengan mata telanjang tanpa khawatir. Tidak perlu kacamata khusus seperti gerhana matahari.
- Gunakan Teropong (Opsional): Jika Anda punya teropong binokuler atau teleskop, ini akan sangat membantu untuk melihat detail kawah dan perubahan warna merah Bulan dengan lebih jelas.
- Cari Lokasi Terbaik: Pilih tempat yang lapang dengan pandangan langit yang tidak terhalang, dan minim polusi cahaya dari lampu kota. Dataran tinggi atau area terbuka akan sangat ideal.
- Saksikan Live Streaming: Jika cuaca tidak mendukung atau Anda tidak bisa keluar rumah, BMKG akan menyiarkan fenomena ini secara langsung melalui kanal YouTube resminya atau situs gerhana.bmkg.go.id. Beberapa lembaga seperti Planetarium Jakarta dan Pusat Astronomi Assalaam juga mengadakan acara pengamatan khusus.
- Perhatikan Lingkungan Sekitar: Fenomena Corn Moon ini berpotensi memicu pasang laut maksimum atau banjir rob di wilayah pesisir tertentu, seperti di NTB (7-13 September 2025). Bagi Anda yang tinggal di area tersebut, tetaplah waspada dan siaga.
Fakta Menarik Lainnya Seputar Fenomena Ini
- Bulan Terlihat Lebih Besar: Karena terjadi hanya beberapa hari sebelum Bulan mencapai perigee (titik terdekat dengan Bumi), ukuran Bulan akan terlihat sedikit lebih besar dari biasanya.
- Bulan Dekat Saturnus: Pada malam yang sama, Bulan purnama juga akan tampak berdekatan dengan planet Saturnus. Anda bisa mencoba mencarinya di langit timur dengan mata telanjang.
Jangan Sampai Ketinggalan Momen Langka Ini!
Fenomena Corn Moon yang dihiasi Gerhana Bulan Total pada 7-8 September 2025 ini adalah anugerah alam yang sayang untuk dilewatkan. Ini adalah kesempatan sempurna untuk berhenti sejenak, menengadah ke langit, dan mengagumi kebesaran alam semesta.
Siapkan alarm Anda, ajak keluarga dan teman, dan nikmati pertunjukan langit yang memukau ini. Semoga cuaca cerah dan kita semua bisa menyaksikan keindahan Blood Moon yang spektakuler! Selamat mengamati!
FAQ
Tanya: Kapan tepatnya fenomena Corn Moon dan Gerhana Bulan Total ini akan terjadi di Indonesia?
Jawab: Fenomena ini akan terjadi pada tanggal 7 hingga 8 September 2025.
Tanya: Apa perbedaan antara Corn Moon dan Gerhana Bulan Total (Blood Moon)?
Jawab: Corn Moon adalah sebutan untuk bulan purnama di bulan September, sementara Gerhana Bulan Total adalah fenomena ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari sepenuhnya ke Bulan, membuatnya tampak kemerahan.
Tanya: Mengapa Corn Moon disebut demikian dan apa hubungannya dengan pertanian?
Jawab: Julukan Corn Moon berasal dari tradisi kuno yang menandai waktu panen jagung dan hasil bumi lainnya karena cahaya bulan purnama membantu petani bekerja di malam hari.