Waspada! **Hermanto Ingatkan Warga Gumas Waspadai Penyakit Musim** dan Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Dipublikasikan 14 Agustus 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim hujan memang sering membawa berkah, tapi di sisi lain juga menyimpan potensi bahaya yang tak bisa dianggap remeh. Terutama bagi warga Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah. Anggota DPRD Gunung Mas, Hermanto, baru-baru ini kembali mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman yang menyertai musim penghujan ini, mulai dari bencana alam hingga penyakit musiman yang bisa mengganggu kesehatan kita.

Waspada! **Hermanto Ingatkan Warga Gumas Waspadai Penyakit Musim** dan Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Anggota DPRD Gunung Mas, Hermanto, mengimbau warga untuk waspada terhadap penyakit musiman seperti diare, demam berdarah, malaria, dan penyakit kulit, serta potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang sering terjadi di musim hujan.

“Dengan kondisi alam di Gumas yang akhir-akhir ini selalu hujan, saya mengajak kita semua untuk mewaspadai bencana dan penyakit-penyakit penyerta seperti diare, DBD, malaria, dan penyakit kulit akibat banjir,” ujar Hermanto, menunjukkan kepeduliannya terhadap warga. Peringatan ini bukan tanpa alasan, mengingat cuaca yang sulit diprediksi belakangan ini, di mana hujan lebat kerap disertai angin kencang dan petir.

Penyakit Musiman yang Mengintai di Musim Hujan

Saat musim hujan tiba, beberapa jenis penyakit memang cenderung lebih mudah menyebar. Hermanto dan para wakil rakyat di DPRD Gumas menyoroti pentingnya memahami penyakit-penyakit ini agar kita bisa lebih siap menghadapinya.

Berikut adalah daftar penyakit yang sering muncul di musim hujan dan patut kita waspadai:

  • Diare: Sering disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi, terutama saat banjir. Bakteri seperti Escherichia coli dan virus Rotavirus bisa berkembang biak di air yang tidak bersih.
  • Demam Berdarah Dengue (DBD): Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air bersih. Genangan air hujan di sekitar rumah bisa menjadi sarang nyamuk ini.
  • Malaria: Disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Nyamuk ini aktif di malam hari dan banyak ditemukan di daerah tergenang air.
  • Penyakit Kulit dan Jamur: Kelembapan udara yang tinggi dan genangan air setelah hujan bisa memicu infeksi kulit, seperti panu, kurap, dan infeksi jamur lainnya.
  • Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA): Virus atau bakteri penyebab ISPA berkembang biak dengan baik di udara lembap dan suhu dingin. Sistem kekebalan tubuh yang melemah saat perubahan cuaca juga membuat kita lebih rentan.
  • Chikungunya: Mirip DBD, penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
  • Tifus: Infeksi bakteri Salmonella typhi yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, terutama saat sanitasi lingkungan terganggu akibat banjir.

Imbauan Penting dari Hermanto: Jaga Diri dan Lingkungan

Untuk meminimalkan risiko terkena penyakit musiman dan bencana, Hermanto memberikan beberapa imbauan penting yang harus menjadi perhatian kita bersama.

Kebersihan Lingkungan Jadi Kunci Utama

Menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah awal yang sangat krusial. Politisi dari Partai NasDem ini menekankan:

  • Bersihkan Saluran Drainase: Pastikan saluran air dan drainase di sekitar rumah tidak tersumbat sampah. Genangan air akibat drainase yang mampet menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak.
  • Jangan Buang Sampah Sembarangan: Buang sampah pada tempatnya, jangan sampai menyumbat aliran air sungai atau selokan, karena ini bisa memperparah banjir dan pencemaran air.
  • Pangkas Pohon Berisiko: Jika ada pohon-pohon tua atau ranting yang sudah rapuh di dekat rumah atau jalan, segera pangkas. Ini untuk mengantisipasi musibah pohon tumbang saat angin kencang melanda.

Jaga Kesehatan Pribadi dan Keluarga

Kesehatan diri dan keluarga juga tak kalah penting. Hermanto berpesan:

  • Perhatikan Konsumsi Makanan dan Air: Pastikan air yang digunakan untuk minum dan memasak bersih. Olah makanan dengan benar untuk menghindari kontaminasi.
  • Gunakan Kelambu Saat Tidur: Terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia, penggunaan kelambu bisa melindungi dari gigitan nyamuk penyebab DBD dan malaria.
  • Segera Periksakan Diri: Jangan menunda memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala atau keluhan kesehatan. Penanganan dini sangat penting.
  • Konsumsi Makanan Bernutrisi: Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin C.
  • Terapkan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bersarang, serta menaburkan larvasida jika perlu.

Waspada Bencana Lainnya di Gumas

Selain penyakit, Hermanto juga menyoroti potensi bencana lain yang mengancam warga Gumas saat musim hujan, seperti:

  • Banjir: Warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Kahayan, terutama di Kecamatan Tewah, Kurun, Mihing Raya, dan Sepang, diminta meningkatkan kewaspadaan. Debit air sungai bisa naik tiba-tiba. Siapkan diri untuk evakuasi dan amankan barang berharga.
  • Pohon Tumbang: Bagi yang sedang dalam perjalanan saat hujan lebat dan angin kencang, hindari berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame karena risiko tumbang sangat tinggi.

Kolaborasi Warga dan Pemerintah untuk Gumas Lebih Aman

Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi risiko saat musim penghujan. Hermanto berharap ada koordinasi yang baik antara warga, pemerintah desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan aparat keamanan. Plt Kepala BPBD Gumas, Atis, juga menyatakan pihaknya siap siaga memantau debit air dan kondisi lingkungan, serta siap memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

“Mari kita saling mengingatkan dan menjaga lingkungan agar tetap bersih, demi kesehatan bersama,” pungkas Hermanto. Dengan kewaspadaan yang dibarengi persiapan matang dan kolaborasi semua pihak, diharapkan dampak negatif dari musim hujan di Gunung Mas dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga masyarakat tetap aman, sehat, dan beraktivitas dengan nyaman.