Berita Duka: **Mayjen TNI (Purn) IGK Manila** Meninggal Dunia, Sang Legenda Olahraga dan Abdi Negara Berpulang

Dipublikasikan 18 Agustus 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar duka menyelimuti dunia olahraga, militer, dan politik nasional. Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang Manila, atau yang akrab disapa IGK Manila, telah berpulang di Jakarta pada Senin pagi, 18 Agustus 2025, di usia 83 tahun. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, mengingat segudang kontribusi dan dedikasinya di berbagai bidang.

Berita Duka: **Mayjen TNI (Purn) IGK Manila** Meninggal Dunia, Sang Legenda Olahraga dan Abdi Negara Berpulang

Berpulangnya Mayjen TNI (Purn) IGK Manila di usia 83 tahun, sosok legenda olahraga yang pernah membawa Timnas Sepak Bola Indonesia meraih emas SEA Games 1991, meninggalkan duka mendalam bagi bangsa.

Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dekat sosok IGK Manila, menelusuri perjalanan hidup dan jasa-jasanya yang luar biasa bagi bangsa. Mari kita kenang bersama jejak emas seorang purnawirawan jenderal yang juga seorang legenda di hati banyak orang.

Siapa Sosok Mayjen TNI (Purn) IGK Manila?

Lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, I Gusti Kompyang Manila adalah sosok purnawirawan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI Angkatan Darat (AD). Beliau merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan 1964, dan termasuk dalam 15 perwira remaja pertama AMN dengan kecabangan Corps Polisi Militer (POM ABRI).

Karier militernya penuh prestasi, mencerminkan dedikasi dan integritasnya. Salah satu jejak penting yang tak terlupakan adalah keberhasilannya dalam “Operasi Ganesha 1982”, sebuah operasi unik yang berhasil memindahkan ratusan gajah. Selain itu, pada tahun 1967, beliau juga pernah mengemban tugas penting sebagai petugas keamanan di Wisma Yaso, mengawal Presiden Sukarno.

Jejak Emas di Dunia Olahraga Nasional

Nama IGK Manila sangat lekat dengan dunia olahraga Indonesia, khususnya sepak bola dan wushu.

Manajer Timnas Sepak Bola Peraih Emas SEA Games 1991

Sebagai manajer Tim Nasional Indonesia, beliau sukses membawa Garuda meraih medali emas pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Ini adalah sebuah prestasi bersejarah yang sempat bertahan cukup lama sebelum akhirnya Tim Merah-Putih kembali memenangi medali emas sepak bola SEA Games pada tahun 2023.

Tak hanya tim nasional, klub-klub besar pun merasakan sentuhan dinginnya. IGK Manila berhasil mengantarkan Bandung Raya meraih gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1996. Kemudian, pada tahun 2001, beliau kembali sukses membawa Persija Jakarta menjuarai Liga Indonesia. Sosoknya dikenal keras dan tegas, namun mampu menanamkan disiplin dan mental juara bagi para pemain.

“Bapak Wushu Indonesia”

Selain sepak bola, IGK Manila juga dijuluki “Bapak Wushu Indonesia”. Julukan ini disematkan berkat dedikasinya yang luar biasa dalam mengembangkan olahraga bela diri tersebut di Tanah Air. Beliau bahkan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) yang pertama pada tahun 1992, berjuang memperkenalkan dan memajukan wushu di tengah tantangan pada masa itu.

Kontribusi di Pemerintahan dan Politik

Rekam jejak IGK Manila juga meluas ke ranah pemerintahan dan organisasi sipil. Beliau pernah menjabat berbagai posisi strategis, antara lain:

  • Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada tahun 1995.
  • Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan (DEPPEN) pada tahun 1998.
  • Otorisator Badan Informasi Kepegawaian Nasional (BIKN) pada tahun 2000.

Selain itu, beliau juga aktif di Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) sebagai Wakil Ketua Umum dengan panggilan radio amatir YB0AA, serta Direktur Akademi Olah Raga Indonesia (AKORIN). Hingga akhir hayatnya, IGK Manila masih aktif berkontribusi sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai NasDem, menunjukkan semangat pengabdiannya yang tak pernah padam.

Prosesi Penghormatan Terakhir

IGK Manila menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bunda Menteng, Jakarta, pada pukul 08.59 WIB. Jenazah kemudian diberangkatkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk dimandikan.

Selanjutnya, jenazah disemayamkan di Aula Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Jakarta Selatan, mulai Senin siang, 18 Agustus 2025, pukul 14.00 WIB. Ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi keluarga, sahabat, dan kerabat untuk memberikan penghormatan terakhir. Prosesi kremasi akan dilaksanakan pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 11.00 WIB, didahului upacara kebesaran di ABN sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa dan negara.

Kenangan dan Penghormatan dari Berbagai Kalangan

Kepergian IGK Manila meninggalkan duka mendalam dan kenangan manis bagi banyak pihak. Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyampaikan, “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Mayor Jenderal (Purn.) I Gusti Kompyang (IGK) Manila.” Beliau juga berdoa agar Tuhan menerima seluruh amal ibadah almarhum dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

Legenda Timnas Indonesia, Peri Sandria, merasakan kehilangan yang mendalam.

“Buat saya, beliau adalah sosok orang tua, ayah, teman, dan sahabat meskipun sedikit galak. Tapi, bagaimanapun, bapak IGK Manila adalah orang baik,” ujar Peri Sandria. “Indonesia kehilangan salah satu tokoh nasional yang berkontribusi memajukan olahraga, terutama sepak bola.”

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, juga mengenang IGK Manila sebagai sahabat sejati.

“Saya katakan sejujurnya kepada semua betapa sosok I Gusti Kompyang Manila ini mendedikasikan diri, waktu, tenaga, pikiran, dan semua energi yang dimilikinya untuk satu yang dikehendakinya memberikan kontribusi yang amat sangat bermanfaat, tidak terbatas kepada kepentingan diri atau kelompok, tapi untuk masyarakat dan bangsa yang kita cintai,” kata Surya Paloh.

Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, juga menyampaikan duka cita mendalam. “Beliau adalah Bapak Wushu Indonesia, yang mana kini kita melihat perkembangannya sangat baik dan sering membuat Indonesia bangga karena prestasi atlet-atletnya,” ucap Marciano.

Mengenang Sosok Penuh Dedikasi

Mayjen TNI (Purn) IGK Manila dikenang sebagai figur multidimensional yang tak hanya berprestasi di militer, tetapi juga meninggalkan jejak emas di dunia olahraga, pemerintahan, dan politik. Dedikasi, disiplin, dan semangat pengabdiannya menjadi inspirasi bagi banyak generasi.

Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, namun warisan dan jasa-jasanya akan selalu dikenang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perjalanan bangsa. Selamat jalan, Jenderal.