Terbukti Bunuh 3 Kerabat, Wanita Australia Divonis Bersalah Kasus Jamur Beracun

Dipublikasikan 7 Juli 2025 oleh admin
Kriminal

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kasus pembunuhan dengan jamur beracun yang menggemparkan Australia akhirnya menemui titik terang. Erin Patterson, seorang wanita asal Australia, dinyatakan bersalah atas pembunuhan tiga kerabatnya dan percobaan pembunuhan satu orang lainnya, setelah menyajikan makanan yang dicampur jamur beracun mematikan. Kejadian tragis ini bermula dari makan siang keluarga yang seharusnya hangat, namun berujung pada kematian dan duka mendalam.

Terbukti Bunuh 3 Kerabat, Wanita Australia Divonis Bersalah Kasus Jamur Beracun

Ilustrasi: Suasana tegang menyelimuti ruang sidang saat vonis bersalah dibacakan untuk kasus jamur beracun yang merenggut tiga nyawa.

Artikel ini akan membahas tuntas kronologi kasus yang sangat menyita perhatian publik ini, siapa saja korbannya, bukti-bukti yang memberatkan Erin Patterson, serta fakta-fakta menarik seputar jamur beracun yang digunakan. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami seluk-beluk kasus ‘pembunuhan jamur’ yang menggemparkan dunia dan bagaimana keadilan akhirnya ditegakkan.

Kronologi Makan Siang Maut Jamur Beracun

Tragedi ini terjadi pada 29 Juli 2023, saat Erin Patterson (50) mengundang empat kerabat mantan suaminya untuk makan siang di rumahnya di Leongatha, Victoria, Australia. Mereka adalah mantan mertuanya, Don Patterson (70) dan Gail Patterson (70), serta saudara perempuan Gail, Heather Wilkinson (66), dan suaminya, Ian Wilkinson (68). Mantan suami Erin, Simon Patterson, juga diundang namun batal hadir di menit terakhir.

Erin menyajikan hidangan Beef Wellington, yaitu daging sapi tenderloin yang dibungkus pasta jamur dan puff pastry, ditemani kentang tumbuk dan buncis. Erin juga ikut menyantap hidangan yang sama. Namun, beberapa jam setelah makan siang, keempat tamu mulai merasakan gejala sakit perut, mual, muntah, dan diare parah. Mereka semua dilarikan ke rumah sakit.

Sayangnya, tiga dari mereka meninggal dunia dalam beberapa hari. Gail Patterson dan Heather Wilkinson meninggal pada 4 Agustus 2023, diikuti oleh Don Patterson sehari kemudian, pada 5 Agustus 2023. Sementara itu, Ian Wilkinson berhasil selamat setelah menjalani perawatan intensif selama berminggu-minggu di rumah sakit.

Korban dan Saksi Kunci Kasus Jamur Beracun

Kasus ini menjadi sorotan utama karena melibatkan anggota keluarga dekat dan metode pembunuhan yang tidak biasa. Para korban meninggal adalah:

  • Don Patterson (70): Mantan ayah mertua Erin Patterson.
  • Gail Patterson (70): Mantan ibu mertua Erin Patterson.
  • Heather Wilkinson (66): Saudara perempuan Gail Patterson.

Satu-satunya korban yang selamat dan menjadi saksi kunci adalah Ian Wilkinson (68), seorang pendeta lokal yang merupakan suami dari Heather Wilkinson. Kesaksiannya di pengadilan sangat penting untuk mengungkap fakta-fakta di balik makan siang maut tersebut.

Bukti-bukti Memberatkan Erin Patterson

Selama persidangan yang berlangsung selama sembilan minggu di Morwell, Victoria, jaksa penuntut menghadirkan berbagai bukti yang memberatkan Erin Patterson. Juri akhirnya meyakini bahwa Erin sengaja meracuni kerabatnya. Beberapa bukti kunci yang terungkap antara lain:

  • Jamur Beracun: Analisis forensik mengonfirmasi bahwa hidangan Beef Wellington mengandung jamur death cap (Amanita phalloides), salah satu jamur paling mematikan di dunia.
  • Kebohongan tentang Kanker: Erin mengaku kepada tamunya bahwa dia mengidap kanker dan ingin meminta saran tentang cara memberi tahu anak-anaknya. Namun, jaksa menyatakan ini adalah kebohongan yang sengaja dibuat untuk memancing para korban datang ke rumahnya.
  • Penemuan Alat Pengering Makanan: Erin awalnya menyangkal memiliki alat pengering makanan (food dehydrator). Namun, alat tersebut ditemukan di tempat pembuangan sampah dekat rumahnya, dan tes forensik menemukan jejak jamur death cap di dalamnya. Erin terbukti membuang alat tersebut beberapa hari setelah kejadian.
  • Penghapusan Data Digital: Erin melakukan reset pabrik pada ponselnya dan menghapus sejumlah data digital, yang menurut jaksa merupakan upaya untuk menyembunyikan kejahatannya.
  • Piring Berbeda: Ian Wilkinson bersaksi bahwa Erin makan dari piring berwarna oranye, sementara tamu lainnya menggunakan piring berwarna abu-abu. Ini menyiratkan bahwa Erin telah menyiapkan porsi yang tidak beracun untuk dirinya sendiri.
  • Pencarian Online: Erin terbukti melakukan pencarian di internet tentang lokasi jamur death cap di daerah sekitarnya.
  • Pesan Facebook: Jaksa juga menunjukkan pesan-pesan Facebook yang dikirim Erin pada Desember 2022, menunjukkan rasa frustrasi dan kemarahan terhadap keluarga mantan suaminya terkait masalah tunjangan anak.

“Erin Patterson memiliki kendali penuh atas bahan-bahan yang masuk ke dalam makan siang dan dia mengambil langkah-langkah untuk memastikan dia tidak sengaja mengonsumsi jamur death cap sambil memastikan tamunya mengonsumsinya,” kata jaksa penuntut Nanette Rogers.

Pembelaan Erin Patterson yang Ditolak Juri

Meskipun bukti-bukti memberatkan, tim pembela Erin Patterson berargumen bahwa kematian tersebut adalah “kecelakaan tragis.” Erin mengaku tidak sengaja memasukkan jamur beracun ke dalam makanan.

Pihak pembela berdalih bahwa Erin panik dan berbohong kepada polisi setelah menyadari bahwa dia mungkin telah meracuni keluarganya. Erin juga bersaksi bahwa dia menderita bulimia selama bertahun-tahun dan muntah setelah makan siang, yang menurut tim pembela menjelaskan mengapa dia tidak sakit separah korban lainnya. Ia juga mengaku berbohong tentang kanker karena malu akan rencana operasi penurunan berat badan.

Erin berkali-kali membantah sengaja meracuni siapa pun dan mengatakan bahwa dia mencintai kerabatnya dan tidak punya alasan untuk menyakiti mereka. Namun, setelah seminggu berunding, juri menolak pembelaan Erin dan menyatakan dia bersalah atas semua tuduhan.

Mengenal Jamur Death Cap: Racun Mematikan yang Menyertai Makanan

Jamur Amanita phalloides, yang lebih dikenal dengan nama death cap, adalah salah satu spesies jamur paling beracun di dunia dan bertanggung jawab atas sebagian besar kasus keracunan jamur fatal secara global. Berikut beberapa fakta penting tentang jamur ini:

  • Tampilan: Jamur ini kecil, polos, dan berwarna kuning atau cokelat, seringkali mirip dengan spesies jamur lain yang tidak beracun atau dapat dimakan.
  • Habitat: Meskipun berasal dari Eropa, jamur ini juga ditemukan tumbuh di Amerika Utara dan Australia, biasanya di bawah pohon ek.
  • Toksin: Mengandung tiga kelompok utama toksin: amatoksin, phallotoksin, dan virotoksin. Amatoksin adalah yang paling bertanggung jawab atas efek toksik pada manusia.
  • Mekanisme Racun: Amatoksin alpha-amanitin diketahui menyebabkan defisit protein dan akhirnya kematian sel. Hati adalah organ utama yang rusak karena racun, namun organ lain seperti ginjal juga terpengaruh.
  • Gejala: Efek biasanya dimulai setelah periode laten yang singkat (6 hingga 12 jam) dan dapat mencakup gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare, diikuti oleh penyakit kuning, kejang, koma, dan akhirnya kematian.
  • Dosis Mematikan: Seluruh bagian jamur beracun, dan memotong atau memasaknya tidak menghilangkan toksin. Satu jamur saja sudah cukup untuk membunuh orang dewasa.

Reaksi Publik dan Keluarga Korban

Kasus Erin Patterson ini telah menarik perhatian besar di seluruh Australia dan bahkan secara global, menjadi salah satu persidangan yang paling banyak disaksikan dalam sejarah Australia. Media lokal dan internasional, podcaster, hingga pembuat film dokumenter berbondong-bondong meliput setiap detailnya.

Meskipun vonis bersalah telah dijatuhkan, keluarga Patterson dan Wilkinson memilih untuk tidak memberikan komentar publik dan meminta privasi.

“Sangat penting bahwa kita ingat bahwa tiga orang telah meninggal, dan satu orang hampir meninggal serta terluka parah,” kata Detektif Inspektur Dean Thomas dari Kepolisian Victoria setelah vonis. “Saya meminta agar kita mengenang orang-orang ini dan tidak melupakan mereka.”

Vonis bersalah ini diharapkan dapat memberikan sedikit rasa keadilan dan penutupan bagi keluarga korban setelah penantian yang panjang dan menyakitkan.


Kasus Erin Patterson adalah pengingat mengerikan akan bahaya yang tersembunyi di alam, terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan memadai tentang jamur liar. Penting untuk selalu berhati-hati dan hanya mengonsumsi jamur yang telah teridentifikasi dengan pasti sebagai jamur yang aman dan bisa dimakan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Erin Patterson akan menjalani sidang vonis di kemudian hari, dan menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup.