Wabup PPU Belajar dari Yogyakarta: Gali Strategi Pengembangan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Dipublikasikan 6 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya keras memajukan perekonomian daerah, terutama melalui sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif. Untuk mencari inspirasi dan strategi terbaik, Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, belum lama ini melakukan kunjungan kerja penting ke Pemerintah Kota Yogyakarta.

Wabup PPU Belajar dari Yogyakarta: Gali Strategi Pengembangan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Ilustrasi: Wabup PPU berdiskusi mendalam di tengah semaraknya geliat UMKM dan ekonomi kreatif Yogyakarta.

Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan bagian dari langkah strategis PPU untuk menggali pengalaman dan praktik sukses dari Yogyakarta yang dikenal sebagai salah satu kota pelopor inovasi ekonomi kreatif di Indonesia. Jadi, jika Anda penasaran bagaimana sebuah kota bisa maju lewat kreativitas dan UMKM, artikel ini akan memberikan gambaran lengkapnya.

Yogyakarta: Kota Kreatif yang Inspiratif

Mengapa Yogyakarta menjadi tujuan utama kunjungan PPU? Kota pelajar ini memang sudah lama dikenal sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Meski tidak memiliki kekayaan alam melimpah seperti daerah lain, Yogyakarta justru mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan utama dalam membangun ekonominya.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan, saat menyambut rombongan PPU di Ruang Nakula, Balai Kota Yogyakarta, Rabu (2/7/2025).

“Kami tidak punya alam. Kami ini sebenarnya kepepet, tapi dari situ justru kami dituntut untuk menjadi kreatif,” ungkap Wawan.

Filosofi “kepepet” inilah yang mendorong masyarakat dan pemerintah Yogyakarta untuk terus berinovasi, terutama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif, pariwisata, dan UMKM. Keberhasilan ini membuat Yogyakarta menjadi acuan bagi daerah-daerah lain yang ingin menumbuhkan ekonomi lokalnya.

Strategi Jitu Pengembangan UMKM dan Ekonomi Kreatif ala Yogyakarta

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh diskusi terbuka, Pemkot Yogyakarta membagikan sejumlah strategi dan program unggulan yang telah mereka terapkan. Beberapa poin penting yang menjadi fokus pembelajaran bagi PPU antara lain:

  • Inovasi Berbasis Kearifan Lokal: Yogyakarta berhasil menggabungkan tradisi dengan sentuhan modern. Contoh konkretnya adalah program Batik Segoro Amarto Reborn. Ini adalah revitalisasi motif batik klasik yang diberi desain baru tanpa menghilangkan makna filosofisnya.
  • Penguatan Komunitas dan Pelibatan Masyarakat: Program seperti Batik Segoro Amarto Reborn didukung penuh melalui pembentukan Koperasi Merah Putih. Koperasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pelajar, menunjukkan kolaborasi lintas sektor yang kuat.
  • Komitmen Menjaga Orisinalitas Produk: Demi menjaga keaslian dan memberdayakan perajin lokal, Pemkot Yogyakarta secara tegas melarang penggunaan teknik printing dalam produksi batik. Ini adalah langkah nyata dalam melindungi warisan budaya dan mendukung pelaku UMKM tradisional.
  • Pemanfaatan Keterbatasan sebagai Pemicu Kreativitas: Seperti yang disampaikan Wawan Hermawan, keterbatasan sumber daya alam justru memacu munculnya terobosan-terobosan baru di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan.

PPU Siap Adaptasi dan Jalin Kerja Sama Antar Daerah

Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah langkah awal untuk membangun kemitraan yang lebih erat antar daerah. PPU tidak hanya ingin belajar, tetapi juga berupaya mengadaptasi strategi yang sukses di Yogyakarta agar bisa diterapkan di Penajam Paser Utara.

“Kami datang untuk belajar dari Yogyakarta, terutama dalam pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata. Banyak yang bisa kita adopsi untuk memperkuat UMKM dan sektor kreatif di Penajam,” ujar Waris.

Beberapa fokus pembelajaran utama yang ingin diadaptasi PPU meliputi:

  • Strategi penguatan UMKM lokal.
  • Pemanfaatan kearifan lokal dalam pembangunan ekonomi.
  • Inovasi kebijakan berbasis komunitas.
  • Tata kelola ekonomi kreatif dan pariwisata yang berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten PPU berharap, melalui kunjungan ini, mereka dapat memetik banyak inspirasi dan gagasan segar dalam merancang pembangunan ekonomi lokal yang berdaya saing, tangguh, dan tetap berpijak pada kekuatan budaya daerahnya.

Kesimpulan

Kunjungan kerja Wakil Bupati PPU ke Yogyakarta ini menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah melalui pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif. Belajar dari pengalaman Yogyakarta yang sukses mengubah keterbatasan menjadi inovasi, PPU berharap bisa mengadaptasi strategi-strategi jitu tersebut. Dengan sinergi antar daerah dan fokus pada potensi lokal, semoga langkah ini bisa membawa PPU semakin maju dan mandiri!

FAQ

Tanya: Mengapa Wakil Bupati PPU mengunjungi Yogyakarta?
Jawab: Wakil Bupati PPU mengunjungi Yogyakarta untuk menggali strategi pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif dari kota tersebut. Yogyakarta dipilih karena dikenal sebagai pelopor inovasi ekonomi kreatif di Indonesia.

Tanya: Apa yang membuat Yogyakarta berhasil mengembangkan ekonominya meskipun tidak memiliki kekayaan alam melimpah?
Jawab: Yogyakarta berhasil mengembangkan ekonominya melalui kreativitas dan inovasi masyarakatnya. Keterbatasan alam justru mendorong mereka untuk menjadi kreatif dan berinovasi.

Tanya: Apa filosofi yang mendorong inovasi di Yogyakarta menurut Wakil Wali Kota Yogyakarta?
Jawab: Filosofi yang mendorong inovasi di Yogyakarta adalah “kepepet”, yang artinya keterbatasan justru menuntut masyarakat dan pemerintah untuk terus berkreasi. Filosofi ini sangat berperan dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata.