Wabah Salmonella Susu Mentah Gegerkan AS: 171 Orang Terinfeksi, Anak-Anak Paling Rentan!

Dipublikasikan 26 Juli 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo, Sobat Sehat! Pernahkah Anda mendengar tentang bahaya mengonsumsi susu mentah? Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat, di mana 171 orang terinfeksi wabah Salmonella yang diduga kuat berasal dari susu mentah. Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar korban adalah anak-anak. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang kejadian ini, mengapa susu mentah bisa sangat berbahaya, dan bagaimana kita bisa melindungi diri serta keluarga dari risiko penyakit bawaan makanan seperti Salmonella. Mari kita selami lebih dalam agar kita semua bisa membuat pilihan yang lebih aman dan sehat.

Wabah Salmonella Susu Mentah Gegerkan AS: 171 Orang Terinfeksi, Anak-Anak Paling Rentan!

Wabah Salmonella yang menyerang 171 orang di AS, dengan anak-anak menjadi kelompok paling rentan, memicu kekhawatiran akan bahaya konsumsi susu mentah.

Berawal dari Susu Mentah di California: Kronologi Wabah yang Mengkhawatirkan

Wabah ini bukan kejadian biasa, melainkan salah satu yang terbesar dalam sejarah AS yang terkait dengan konsumsi susu mentah. Menurut laporan terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kejadian ini berlangsung antara September 2023 hingga Maret 2024. Awalnya, Departemen Kesehatan Masyarakat California menerima laporan setelah sembilan orang jatuh sakit usai mengonsumsi susu mentah dari merek tertentu.

Penyelidikan lebih lanjut kemudian mengungkap bahwa sumber wabah ini adalah produk susu mentah dari satu peternakan, yang kemudian diidentifikasi sebagai Raw Farm LLC di Fresno County. Perusahaan ini memang dikenal sebagai produsen susu mentah terbesar di AS, namun juga memiliki catatan masalah kesehatan sebelumnya. Bayangkan, dari hanya 16 wabah Salmonella akibat susu mentah yang tercatat antara 2009-2021 dengan korban antara 2-33 orang, kali ini angkanya melonjak drastis hingga 171 orang terinfeksi!

Anak-Anak Jadi Korban Utama: Data Mengejutkan dari Wabah Salmonella

Salah satu fakta yang paling menyedihkan dari wabah ini adalah mayoritas korbannya adalah anak-anak. Data menunjukkan bahwa usia median penderita hanya 7 tahun. Ini detailnya:

  • Total Kasus: 171 orang
  • Anak di Bawah 5 Tahun: 67 kasus
  • Anak Usia 5–12 Tahun: 40 kasus
  • Remaja di Bawah 18 Tahun: 13 kasus

Ini berarti sekitar 70% dari seluruh korban adalah anak-anak dan remaja. Sebanyak 22 orang harus dirawat di rumah sakit, 18 di antaranya adalah anak-anak. Meski tidak ada korban meninggal dalam wabah ini, dampaknya tentu sangat mengkhawatirkan bagi keluarga yang terkena.

“Produk susu mentah yang dipasarkan secara komersial berpotensi memicu wabah penyakit menular berskala besar,” demikian peringatan dari para peneliti CDC. Ini menegaskan betapa pentingnya edukasi publik tentang risiko konsumsi susu mentah, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Mengapa Susu Mentah Berbahaya? Membongkar Mitos dan Fakta

Banyak orang beralih ke susu mentah karena menganggapnya “lebih alami” dan “lebih kaya nutrisi” dibanding susu yang dipasteurisasi. Namun, anggapan ini adalah mitos yang bisa membahayakan. Susu mentah adalah susu yang belum dipanaskan pada suhu tinggi untuk membunuh kuman atau mikroorganisme berbahaya.

Faktanya, meskipun susu sapi yang baru diperah dari induknya itu steril, proses pemerahan dan penanganan selanjutnya bisa membuatnya terkontaminasi bakteri dari mana saja: kulit dan feses sapi, peralatan perah, tangan pemerah, hingga tempat penyimpanan. Kondisi susu yang kaya gizi, air, dan keasaman netral menjadikannya tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Bakteri berbahaya yang sering ditemukan dalam susu mentah antara lain:

  • Salmonella
  • E. coli
  • Campylobacter
  • Listeria
  • Brucella
  • Bahkan, virus flu burung (avian influenza) juga pernah terdeteksi pada produk susu mentah dari peternakan yang sama.

Infeksi dari patogen ini bisa menimbulkan penyakit berat, mulai dari keracunan makanan dengan gejala seperti diare, kram perut, mual, muntah, dan demam, hingga komplikasi yang lebih serius seperti sindrom hemolitik uremik yang merusak ginjal.

Peran Penting Pasteurisasi

Untuk membunuh bakteri-bakteri jahat ini, susu perlu dipanaskan melalui proses pasteurisasi. Proses ini melibatkan pemanasan susu hingga suhu tertentu (misalnya 71,7 derajat Celcius selama 15 detik) yang cukup untuk membunuh mikroorganisme berbahaya tanpa merusak kandungan nutrisi susu secara signifikan. Jadi, anggapan bahwa pasteurisasi merusak nutrisi itu tidak benar, justru menjadikannya lebih aman dikonsumsi.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa susu mentah memiliki prevalensi tertinggi mikroba resisten antibiotik jika dibiarkan pada suhu kamar. Bakteri dengan gen kebal antimikroba ini berpotensi menjadi “superbug” yang sulit diobati dengan obat-obatan farmasi.

Risiko Lain yang Mengintai dari Susu Mentah

Selain Salmonella dan bakteri umum lainnya, ada beberapa risiko khusus yang perlu diwaspadai:

  • Ibu Hamil: Sangat rentan terhadap infeksi bakteri Listeria yang sering ada dalam susu mentah. Infeksi ini bisa menyebabkan keguguran, persalinan prematur, bahkan kematian bayi dalam kandungan.
  • Orang dengan Sistem Imun Lemah: Seperti penerima transplantasi, penderita HIV/AIDS, pasien kanker, dan lansia, sangat berisiko tinggi. Bakteri dalam susu mentah bisa langsung menginfeksi dan memperburuk kondisi kesehatan mereka, bahkan dengan jumlah bakteri yang sedikit.
  • Komplikasi Jangka Panjang: Beberapa infeksi akibat bakteri dalam susu mentah, seperti Campylobacter, bisa memicu sindrom Guillain-Barré, penyakit langka yang menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Mengingat risiko-risiko ini, Food and Drug Administration (FDA) di AS bahkan melarang penjualan susu mentah antar negara bagian sejak 1987 karena dianggap terlalu berbahaya.

Lindungi Keluarga: Tips Aman Mengonsumsi Susu

Setelah mengetahui berbagai risiko yang mengintai dari konsumsi susu mentah, langkah terbaik adalah selalu mengutamakan keamanan pangan.

Berikut beberapa tips untuk melindungi diri dan keluarga Anda:

  1. Pilih Susu yang Dipasteurisasi atau UHT: Ini adalah cara paling efektif untuk memastikan bahwa susu yang Anda minum bebas dari bakteri berbahaya.
  2. Jaga Kebersihan Makanan: Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, terutama daging mentah dan produk susu.
  3. Simpan Susu dengan Benar: Jika Anda tetap menyimpan susu, pastikan untuk menyimpannya di lemari es pada suhu yang tepat untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri.
  4. Edukasi Diri dan Keluarga: Pahami bahwa tidak semua yang “alami” berarti aman. Berbagi informasi tentang bahaya susu mentah kepada orang-orang terdekat sangat penting.

Kesimpulan

Wabah Salmonella susu mentah yang menjangkiti 171 orang di California menjadi pengingat serius bagi kita semua. Meskipun susu mentah sering dianggap memiliki manfaat kesehatan yang lebih tinggi, risiko yang terkandung di dalamnya, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan, jauh lebih besar daripada manfaat yang diklaim. Memilih produk susu yang sudah melalui proses pasteurisasi adalah langkah bijak untuk melindungi kesehatan Anda dan orang-orang terkasih. Mari kita jadikan kesehatan sebagai prioritas utama dengan membuat pilihan pangan yang aman dan terinformasi.

FAQ

Tanya: Apa itu susu mentah dan mengapa bisa berbahaya?
Jawab: Susu mentah adalah susu yang belum dipasteurisasi, artinya belum dipanaskan untuk membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella.

Tanya: Siapa saja yang paling berisiko terinfeksi Salmonella dari susu mentah?
Jawab: Anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah paling rentan terhadap infeksi Salmonella.

Tanya: Bagaimana cara mencegah infeksi Salmonella dari produk susu?
Jawab: Hindari mengonsumsi susu mentah dan produk olahannya, serta pastikan semua produk susu yang dikonsumsi telah dipasteurisasi.

Tanya: Apa saja gejala umum infeksi Salmonella?
Jawab: Gejala umum meliputi diare, demam, dan kram perut yang biasanya muncul 6 jam hingga 6 hari setelah terinfeksi.