Googling Tak Sama dengan Mencari, Kita Kini Cuma Menerima? Memahami Pergeseran Informasi di Era AI

Dipublikasikan 26 Juli 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Masih ingat bagaimana rasanya googling di masa lalu? Sebelum era 2023, saat kita mengetikkan sebuah pertanyaan di kotak pencarian, Google akan menyajikan belasan bahkan ratusan tautan biru di halaman hasil. Kita akan mengklik satu per satu, membaca, membandingkan, bahkan kadang tersesat di blog lama atau forum. Proses ini mungkin memakan waktu, tapi di situlah kita benar-benar mencari informasi, membangun pemahaman, dan mengolahnya sendiri.

Googling Tak Sama dengan Mencari, Kita Kini Cuma Menerima? Memahami Pergeseran Informasi di Era AI

Pergeseran dari ‘mencari’ ke ‘menerima’ jawaban instan melalui AI mengancam kemampuan berpikir kritis dan pemahaman mendalam generasi kini.

Namun, kini ada pergeseran besar. Dengan munculnya ringkasan atau ikhtisar AI, pengalaman pencarian online kita berubah drastis. Pertanyaannya, apakah kita masih benar-benar mencari, ataukah kita hanya sekadar menerima jawaban instan yang disajikan? Mari kita telusuri lebih dalam perubahan ini dan dampaknya pada cara kita berinteraksi dengan informasi.

Era “10 Tautan Biru”: Saat Kita Aktif Mencari dan Membangun Pemahaman

Dulu, saat kita ‘googling’, kita diajak untuk menjadi ‘detektif’ informasi. Mesin pencari seperti Google akan memberikan kita sekumpulan petunjuk – daftar panjang tautan biru yang berpotensi mengandung jawaban atas pertanyaan kita. Kita akan mengklik tautan tersebut, membaca artikel dari berbagai sumber, membandingkan sudut pandang, dan kadang bahkan menelusuri referensi silang.

Proses ini, meski terkadang memakan waktu, sangat berharga. Kita tidak hanya menemukan fakta, tetapi juga melatih kemampuan memilah informasi, mengidentifikasi sumber yang kredibel, dan pada akhirnya, membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang suatu topik. Ini adalah masa di mana kita secara aktif terlibat dalam proses pencarian pengetahuan.

Kedatangan AI: Kenyamanan Instan, Tapi Ada yang Terkikis

Kini, skenarionya jauh berbeda. Cukup ketik beberapa kata, dan dalam hitungan detik, Google atau chatbot AI lainnya langsung menyajikan ringkasan jawaban atau ikhtisar AI yang padat dan ringkas. Kita tak perlu lagi mengklik banyak tautan atau membaca panjang-panjang. Google, yang namanya bahkan menjadi kata kerja ‘googling’ karena dominasinya, kini tidak lagi sekadar menawarkan ‘daftar pilihan’, melainkan langsung memberi ‘jawaban’.

Ini mirip seperti Anda meminta resep masakan, dan alih-alih diberikan buku resep lengkap untuk Anda pelajari, Anda langsung disuapi sepiring hidangan jadi. Tentu saja ini sangat nyaman dan cepat. Namun, kenyamanan ini datang dengan harga. Secara perlahan tapi pasti, pengalaman kita dalam mencari informasi secara mendalam dan kritis mulai terkikis.

Google dan Pergeseran Lanskap Pencarian di Tengah Gempuran AI

Selama lebih dari dua dekade, Google nyaris tak tergoyahkan sebagai mesin pencari nomor satu di dunia, memegang lebih dari 90% pangsa pasar pencarian online. Namun, perkembangan pesat teknologi AI telah menciptakan lanskap baru. Startup seperti ChatGPT, Claude, dan Perplexity menawarkan pengalaman pencarian yang lebih interaktif dan ’obrolan’, membuat Google harus beradaptasi.

Tak tinggal diam, Google pun meluncurkan berbagai inovasi AI, merombak cara kerja yang selama ini menjadi tulang punggungnya. Salah satu contohnya adalah fitur ‘Lingkari Untuk Mencari’ yang hadir di perangkat Galaxy, memungkinkan pengguna mencari informasi hanya dengan melingkari objek di layar. Ini menunjukkan tren di mana pencarian informasi menjadi semakin mulus dan instan, mengurangi langkah-langkah eksplorasi manual.

Dampak Pergeseran: Antara Efisiensi dan Literasi Digital

Pergeseran dari mencari menjadi menerima ini memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, efisiensi adalah keuntungan besar. Kita bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan sangat cepat, menghemat waktu yang berharga. Ini sangat berguna untuk pertanyaan faktual yang sederhana atau saat kita membutuhkan jawaban kilat.

Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran tentang dampak jangka panjang pada literasi digital kita. Ketika AI menyaring dan menyajikan jawaban, ada risiko kita menjadi kurang terampil dalam:

  • Mengevaluasi Sumber: Sulit membedakan kebenaran atau bias informasi jika hanya disajikan satu ringkasan.
  • Berpikir Kritis: Kemampuan menganalisis dan menyintesis informasi dari berbagai perspektif mungkin tumpul.
  • Mengembangkan Pemahaman Mendalam: Ringkasan cenderung menghilangkan nuansa dan kompleksitas topik.

Kita mungkin mendapatkan ‘jawaban’, tapi kehilangan ‘perjalanan’ untuk memahami.

Kesimpulan

Fenomena ‘googling tak sama dengan mencari, kita kini cuma menerima’ adalah realitas baru di dunia pencarian informasi digital. Kita memasuki era di mana kecepatan dan kenyamanan menjadi prioritas utama. Meskipun ikhtisar AI dan jawaban instan menawarkan efisiensi yang luar biasa, penting bagi kita untuk tetap waspada dan kritis.

Jangan biarkan kenyamanan membajak kemampuan kita untuk mencari informasi secara mendalam, mengevaluasi, dan membangun pemahaman sendiri. Mari manfaatkan kemajuan kecerdasan buatan ini dengan bijak, sambil terus mengasah literasi digital kita agar tidak hanya menjadi penerima pasif, melainkan pencari pengetahuan yang cerdas dan kritis di era digital ini.

FAQ

Tanya: Apa perbedaan utama antara “googling” di masa lalu dan pencarian informasi saat ini?
Jawab: Dulu kita menerima daftar tautan biru untuk dicari sendiri, kini AI menyajikan ringkasan jawaban instan.

Tanya: Mengapa era “10 tautan biru” dianggap sebagai cara aktif mencari informasi?
Jawab: Karena kita harus mengklik, membandingkan, dan mengolah informasi dari berbagai sumber sendiri.

Tanya: Apa dampak negatif dari menerima jawaban instan dari AI dalam pencarian?
Jawab: Kita berisiko hanya menerima informasi tanpa mengolahnya secara mendalam atau memverifikasi sumber.

Tanya: Bagaimana cara agar tetap aktif mencari informasi di era ringkasan AI?
Jawab: Tetaplah mengklik tautan sumber yang disediakan dan bandingkan informasi dari berbagai hasil.