Video Warga PSHT Bentangkan Spanduk di Jepang Viral, Begini Fakta dan Klarifikasinya

Dipublikasikan 27 Juni 2025 oleh admin
Sosial Politik

Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan sebuah video yang menampilkan sekumpulan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) membentangkan spanduk di Jepang. Video ini segera menjadi sorotan, memicu beragam komentar dari warganet, mulai dari rasa malu hingga kritik pedas. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana respons dari pihak terkait?

Artikel ini akan mengupas tuntas fakta di balik video PSHT Jepang viral ini. Anda akan tahu kronologi, klarifikasi resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan PSHT Cabang Jepang, serta langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Mari kita simak agar Anda tidak salah paham dan mendapatkan informasi yang akurat.

Awal Mula Video PSHT di Jepang Jadi Viral

Video yang menampilkan anggota PSHT di Jepang ini pertama kali menyebar luas melalui platform media sosial seperti X (sebelumnya Twitter) dan Instagram. Beberapa akun yang mengunggahnya antara lain @An* di X pada Rabu (25/6/2025) dan @unbo* pada Minggu (22/6/2025).

Dalam rekaman video berdurasi sekitar 33 detik itu, terlihat beberapa orang mengenakan kaos khas perguruan silat PSHT. Dua di antaranya tampak membentangkan spanduk berukuran besar bertuliskan “PSHT Madiun Rantau Jepang” atau “PSHT Madiun, Persaudaraan Setia Hati” di sebuah jembatan atau fasilitas umum. Sementara itu, di bawah jembatan, terlihat anggota PSHT lainnya berkumpul dan bahkan ada yang melakukan latihan silat.

Narasi yang beredar menyertai video ini menyebutkan bahwa aksi tersebut diduga mengganggu masyarakat setempat dan mencoreng nama baik Indonesia di luar negeri. Hal ini sontak memicu reaksi keras dari warganet, baik dari Indonesia maupun Jepang.

Reaksi Warganet Terhadap Aksi PSHT di Jepang

Video aksi pembentangan spanduk PSHT di Jepang ini langsung dibanjiri komentar. Banyak warganet yang menyayangkan tindakan tersebut karena dianggap tidak menghormati aturan dan norma yang berlaku di Jepang, sebuah negara yang dikenal sangat menjunjung tinggi ketertiban dan kesopanan.

Beberapa komentar negatif dari warganet antara lain:

  • “Go internasional kelas kampungan 😂”
  • “HAMA 🔥”
  • “Meresahkan 😂”
  • “Malu banget malu asli”
  • “Bukan mereka yg dirugikan, tapi KITA!!!”
  • “Sungguh ironis, dan bukti fanatisme buta merusak ekosistem kesadaran manusia.”

Bahkan, warganet Jepang juga ikut berkomentar, menimbulkan stigma negatif terhadap Warga Negara Indonesia (WNI). Salah satunya menulis:

“Orang Indonesia bikin masalah terus. Terlalu banyak yang tidak patuh aturan dan bersikap egois, tidak peduli di mana mereka berada. Gara-gara itu mereka sulit dipercaya dan mengganggu lingkungan sekitar.”

Klarifikasi KBRI Tokyo dan PSHT Cabang Jepang

Melihat kegaduhan yang terjadi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo segera mengambil langkah. KBRI Tokyo telah menerima kedatangan perwakilan PSHT Cabang Jepang untuk melakukan klarifikasi terkait video yang beredar.

Beberapa poin penting dari klarifikasi tersebut adalah:

  • Video Lama: Kegiatan yang terekam dalam video tersebut ternyata sudah terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. Beberapa anggota yang terlibat bahkan sudah kembali ke Indonesia.
  • Permohonan Maaf: PSHT Cabang Jepang menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Mereka menyadari bahwa tindakan tersebut tidak selaras dengan ketentuan dan norma yang berlaku di Jepang, serta telah mencederai nama baik Indonesia di Negeri Sakura.
  • Komitmen Perbaikan: PSHT Cabang Jepang berkomitmen penuh untuk menaati seluruh ketentuan hukum dan norma yang berlaku di Jepang dalam melaksanakan aktivitasnya. Mereka juga akan memastikan peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Langkah-Langkah Pembenahan Diri PSHT Cabang Jepang

Untuk menunjukkan keseriusan dalam perbaikan, PSHT Cabang Jepang telah menyampaikan beberapa langkah konkret yang akan dan sudah mereka laksanakan:

  • Pengajuan Izin: Setiap pelaksanaan kegiatan akan diajukan izin kepada otoritas setempat dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian Jepang.
  • Imbauan Berkala: Anggota PSHT Cabang Jepang akan secara berkala diimbau untuk tidak menggunakan atribut organisasi di ruang publik, kecuali di lokasi kegiatan yang telah mendapatkan izin resmi.
  • Teguran Internal: Teguran secara internal akan diberikan kepada anggota yang tidak mematuhi agenda pembenahan diri ini.

Selain itu, PSHT Cabang Jepang juga menegaskan komitmen mereka untuk melestarikan dan mempromosikan seni budaya Pencak Silat di Jepang. Upaya ini akan dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum dan norma yang berlaku. KBRI Tokyo sendiri akan terus melakukan upaya konsolidasi komunitas WNI di Jepang agar dapat terus secara aktif mempromosikan Indonesia dengan sebaik-baiknya. Kementerian Luar Negeri RI juga telah berkoordinasi dengan PSHT Pusat di Madiun untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Kesimpulan

Viralnya video warga PSHT bentangkan spanduk di Jepang ini menjadi pengingat penting bagi kita semua, khususnya Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri. Setiap tindakan yang kita lakukan akan menjadi cerminan bangsa di mata dunia.

Klarifikasi dari KBRI Tokyo dan permohonan maaf dari PSHT Cabang Jepang menunjukkan adanya kesadaran dan komitmen untuk memperbaiki diri. Kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga agar setiap komunitas atau individu senantiasa mematuhi peraturan dan menghormati budaya di negara tempat mereka tinggal. Mari bersama-sama menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional.