Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo, Sobat Sehat! Pernah dengar tentang imunisasi campak dan rubella? Ini adalah salah satu tameng penting untuk melindungi anak-anak kita dari penyakit menular yang berbahaya. Namun, ada kabar yang cukup menjadi perhatian dari Kalimantan Barat. Capaian vaksinasi campak/rubella di Kalbar hingga Juli 2025 ternyata masih tergolong rendah, yaitu baru menyentuh angka 33,6 persen. Angka ini tentu jauh dari harapan dan menjadi pekerjaan rumah besar bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat.
Capaian vaksinasi campak/rubella di Kalbar baru 33,6%, memicu kekhawatiran serius terhadap kesehatan anak dan mendorong Dinkes untuk meningkatkan cakupan imunisasi.
Artikel ini akan membahas tuntas mengapa angka ini masih rendah, dampak apa yang bisa terjadi, dan langkah-langkah konkret yang sedang dilakukan oleh Dinkes Kalbar untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam program imunisasi. Yuk, simak lebih lanjut agar kita semua bisa berkontribusi menjaga kesehatan anak-anak di Kalbar!
Angka Imunisasi yang Mengkhawatirkan: Hanya 33,6 Persen di Kalbar
Capaian vaksinasi campak/rubella di Kalbar yang baru mencapai 33,6 persen per Juli 2025 memang memicu kekhawatiran. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak di provinsi tersebut yang belum mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit campak dan rubella. Padahal, imunisasi adalah salah satu cara paling efektif dan terjangkau untuk mencegah penyebaran penyakit menular yang bisa berakibat fatal.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Ibu Erna Yulianti, menegaskan bahwa kondisi ini adalah tantangan serius yang terus dibenahi oleh pihaknya. “Langkah ini diharapkan mampu menghapus keraguan publik sekaligus memperkuat kesadaran bahwa imunisasi menjadi kunci perlindungan kesehatan anak dan pencegahan penyakit menular,” ujar Ibu Erna, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Data menunjukkan, tingginya kasus suspek campak/rubella di Kalbar juga menjadi indikator serius. Sejak Januari hingga Agustus 2025, tercatat ada 520 kasus suspek, dengan 205 di antaranya positif campak dan 3 positif rubella. Angka ini tentu bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari risiko yang dihadapi anak-anak kita.
Mengapa Cakupan Vaksinasi Rendah? Penyebab di Balik Angka 33,6 Persen
Banyak faktor yang melatarbelakangi rendahnya capaian vaksinasi campak/rubella Dinkes Kalbar ini. Dinkes Kalbar telah melakukan evaluasi mendalam untuk mengidentifikasi akar masalahnya:
- Rendahnya Kesadaran Orang Tua: Masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak mereka. Anggapan bahwa imunisasi tidak terlalu penting atau bahkan berbahaya masih kerap ditemui.
- Maraknya Berita Hoaks Terkait Vaksin: Ini adalah salah satu penyebab terbesar. Berita palsu atau hoaks yang beredar luas di media sosial dan lingkungan masyarakat sering kali memengaruhi kepercayaan orang tua terhadap keamanan dan efektivitas imunisasi.
- Akses Terbatas dan Tantangan Geografis: Beberapa daerah di Kalbar memiliki akses yang sulit ke fasilitas kesehatan, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan layanan imunisasi.
- Banyak Anak Belum Pernah Diimunisasi: Ironisnya, ada ribuan anak di Kalbar yang belum pernah menerima imunisasi sama sekali, membuat mereka sangat rentan terhadap berbagai penyakit.
Wilayah Prioritas: Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya
Dari hasil evaluasi, tiga wilayah menjadi konsentrasi utama Dinkes Kalbar dalam meningkatkan cakupan imunisasi. Ketiga wilayah ini, yaitu Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, dan Kabupaten Kubu Raya, tercatat sebagai daerah dengan temuan kasus campak/rubella tertinggi.
Berikut adalah gambaran kasus suspek campak/rubella di tiga wilayah prioritas tersebut hingga Agustus 2025:
Wilayah | Suspek Campak/Rubella | Positif Campak | Positif Rubella |
---|---|---|---|
Kota Pontianak | 190 | 112 | 1 |
Kabupaten Mempawah | 78 | 44 | 0 |
Kabupaten Kubu Raya | 61 | 34 | 1 |
Sumber: Dinkes Kalbar, Januari-Agustus 2025
Meski demikian, Dinkes Kalbar menegaskan bahwa upaya peningkatan cakupan imunisasi juga terus didorong di kabupaten/kota lainnya di seluruh Kalbar.
Langkah Konkret Dinkes Kalbar untuk Mendorong Imunisasi
Menyikapi rendahnya capaian vaksinasi baru 33,6 persen, Dinkes Kalbar tidak tinggal diam. Berbagai strategi dan langkah konkret terus digencarkan untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi, khususnya campak/rubella.
Beberapa upaya utama yang dilakukan meliputi:
- Pendekatan Edukasi Masif dan Transparansi Informasi: Edukasi yang gencar dan informasi yang transparan tentang manfaat imunisasi serta risiko penyakit jika tidak divaksinasi terus disosialisasikan kepada masyarakat.
- Keterlibatan Tokoh Masyarakat dan Tenaga Kesehatan: Dinkes Kalbar menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga kader TP PKK untuk menyosialisasikan pentingnya imunisasi secara langsung di tengah masyarakat. Tenaga kesehatan juga diberikan pelatihan dan pendampingan untuk memperkuat kapasitas mereka.
- Penguatan Kapasitas Program Imunisasi: Pelatihan dan pendampingan diberikan kepada tenaga pelaksana program imunisasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga puskesmas.
- Promosi Kesehatan Melalui Berbagai Kanal: Promosi kesehatan diperluas melalui media sosial (Instagram, Facebook, YouTube) dan program talkshow seperti Rotikab (Obrolan Terkini Seputar Kesehatan di Kalimantan Barat) untuk melawan hoaks dan menyebarkan informasi yang benar.
- Ketersediaan Stok Vaksin yang Aman: Masyarakat tidak perlu khawatir, karena Dinkes Kalbar memastikan ketersediaan stok vaksin campak/rubella (vaksin MR) masih mencukupi. Saat ini, tersedia 3.640 vial vaksin yang siap didistribusikan ke kabupaten/kota sesuai kebutuhan.
Pentingnya Imunisasi: Melindungi Anak dari Ancaman Penyakit
Imunisasi bukan hanya sekadar suntikan, tetapi investasi jangka panjang untuk kesehatan anak. Melalui imunisasi, tubuh anak akan membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu, mengurangi risiko sakit parah, kecacatan, hingga kematian. Penyakit seperti campak dan rubella, meskipun sering dianggap ringan, sebenarnya bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak dicegah.
Seperti yang disampaikan Ibu Erna Yulianti, “Imunisasi menjadi kunci perlindungan kesehatan anak dan pencegahan penyakit menular.” Selain melindungi dari penyakit berbahaya, imunisasi juga berperan penting dalam upaya pencegahan stunting dan memastikan anak-anak tumbuh kembang secara optimal.
Mari bersama-sama mendukung upaya Dinkes Kalbar dalam meningkatkan cakupan vaksinasi. Pastikan anak-anak kita mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan sesuai jadwal.
Kesimpulan
Rendahnya capaian vaksinasi baru 33,6 persen untuk imunisasi campak/rubella di Kalimantan Barat adalah tantangan besar yang membutuhkan perhatian dan partisipasi kita semua. Dinkes Kalbar telah dan akan terus menggencarkan berbagai strategi, mulai dari edukasi, kolaborasi lintas sektor, hingga penguatan kapasitas.
Penting bagi setiap orang tua untuk memahami bahwa imunisasi adalah hak anak dan kewajiban kita untuk memenuhinya. Jangan mudah terpengaruh berita hoaks, dan selalu cari informasi yang valid dari sumber terpercaya. Dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, kita bisa mewujudkan anak-anak Kalbar yang sehat, kuat, dan terlindungi dari ancaman penyakit menular. Mari bersama-sama sukseskan program imunisasi demi masa depan generasi penerus bangsa!