Yogyakarta, zekriansyah.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok kesehatan di banyak daerah, tak terkecuali di Aceh Selatan. Melihat potensi ancaman ini, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tapaktuan tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah proaktif dengan menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Selatan untuk melakukan pencegahan komprehensif, termasuk aksi fogging atau pengasapan. Upaya ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen nyata untuk memastikan lingkungan hunian yang sehat dan nyaman bagi seluruh warga binaan.
Petugas Rutan Tapaktuan bersama Dinkes Aceh Selatan melakukan fogging massal sebagai upaya serius mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) demi kesehatan warga binaan.
Kolaborasi Penting: Mengapa Rutan Tapaktuan Ambil Langkah Proaktif?
Rutan sebagai lingkungan tertutup memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Kepadatan penghuni bisa mempercepat penyebaran penyakit jika tidak diantisipasi dengan baik. Itulah mengapa Rutan Tapaktuan berinisiatif melakukan fogging di seluruh blok hunian mereka pada Rabu, 3 September 2025, meskipun saat itu belum ditemukan kasus DBD terbaru di dalam rutan.
Langkah ini adalah bentuk kesiapsiagaan yang patut diacungi jempol. Mengingat pada Juni 2022 lalu, Rutan Tapaktuan pernah mencatat adanya kasus DBD yang menimpa narapidana dan CPNS. Pengalaman tersebut menjadi pengingat pentingnya tindakan pencegahan yang berkelanjutan. Kolaborasi dengan Dinkes Aceh Selatan menjadi kunci untuk memastikan prosedur pencegahan dilakukan secara efektif dan sesuai standar kesehatan.
Fogging dan Edukasi: Dua Pilar Pencegahan DBD di Lingkungan Hunian
Pelaksanaan fogging yang dipantau langsung oleh Kepala Rutan Tapaktuan, Ramli, S.H., bersama Kepala Pengamanan dan petugas jaga, menunjukkan keseriusan pihak rutan. Ramli menegaskan bahwa kesehatan warga binaan adalah prioritas utama.
“Ini merupakan perhatian khusus kita terhadap warga binaan. Fogging ini adalah bentuk kesiapsiagaan dalam mencegah potensi wabah penyakit, sekaligus memberi rasa nyaman bagi mereka,” ujar Ramli.
Selain pengasapan, edukasi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini. Ramli tak lupa mengimbau warga binaan untuk terus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ia secara spesifik mengarahkan agar:
- Kamar mandi dikuras secara rutin.
- Bak mandi ditutup rapat agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Tim dari Dinkes Aceh Selatan melaksanakan fogging sesuai prosedur standar, dengan tetap memperhatikan keamanan dan ketertiban di dalam blok hunian. Harapannya, suasana rutan semakin sehat, nyaman, dan bebas dari ancaman penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue.
Peran Dinkes Aceh Selatan dalam Mencegah Demam Berdarah Lebih Luas
Dinas Kesehatan Aceh Selatan memiliki peran vital dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD di seluruh wilayahnya. Data menunjukkan bahwa kasus DBD di Kabupaten Aceh Selatan mengalami peningkatan dari tahun 2021 hingga 2023, yang semakin menguatkan urgensi tindakan pencegahan.
Dinkes secara aktif mengajak masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. Mereka juga gencar melakukan fogging di area-area yang teridentifikasi sebagai fokus atau endemik DBD, seperti di Kecamatan Samadua dan Tapaktuan, di mana kasus-kasus telah ditemukan.
Namun, fogging hanyalah langkah terakhir. Upaya pencegahan utama yang selalu ditekankan oleh Dinkes adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus:
- MENGURAS dan menyikat tempat penampungan air secara rutin.
- MENUTUP rapat semua wadah penampungan air.
- MEMANFAATKAN atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air.
- PLUS tindakan pencegahan lain seperti menaburkan bubuk abate, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu, dan mengoleskan lotion anti nyamuk.
Dinkes juga mendorong pembentukan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah dan menggalakkan kembali budaya gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara kolektif.
Komitmen Berkelanjutan untuk Lingkungan Rutan yang Sehat dan Nyaman
Kolaborasi antara Rutan Tapaktuan dan Dinkes Aceh Selatan ini bukan hanya insidentil, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga kesehatan seluruh penghuni rutan. Sebelumnya, pada April 2024, Rutan Tapaktuan juga telah menggandeng Puskesmas Lhok Bengkuang untuk menggelar penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada warga binaan. Kegiatan semacam ini, mulai dari fogging, edukasi, hingga peninjauan kebersihan blok hunian, adalah bukti bahwa aspek kesehatan dan kenyamanan warga binaan selalu menjadi perhatian serius.
Jaga Kebersihan, Cegah DBD Bersama!
Upaya Rutan Tapaktuan menggandeng Dinkes Aceh Selatan untuk cegah DBD adalah contoh nyata bagaimana sinergi antarlembaga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat. Pencegahan DBD adalah tanggung jawab kita bersama. Mari terus tingkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan terapkan 3M Plus di mana pun kita berada, agar kita semua terbebas dari ancaman penyakit berbahaya ini.