Mengintip Aksi Dinkes Aceh Besar ‘Door to Door’: Dekatkan Pelayanan Kesehatan Langsung ke Masyarakat

Dipublikasikan 5 September 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernahkah Anda membayangkan betapa berharganya jika layanan kesehatan bisa datang langsung menghampiri Anda? Di tengah kesibukan sehari-hari, akses ke fasilitas kesehatan kadang menjadi tantangan tersendiri, apalagi bagi warga yang tinggal di daerah terpencil. Nah, di Aceh Besar, Dinas Kesehatan (Dinkes) punya cara unik dan efektif untuk mengatasi hal ini: dengan strategi “jemput bola” atau yang sering kita sebut sebagai layanan “door to door” langsung ke rumah warga dan komunitas.

Mengintip Aksi Dinkes Aceh Besar 'Door to Door': Dekatkan Pelayanan Kesehatan Langsung ke Masyarakat

Dinkes Aceh Besar hadir langsung ke rumah warga melalui program ‘door to door’ untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dan memastikan tidak ada masyarakat yang terlewatkan.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami bagaimana Dinkes Aceh Besar berinovasi dalam mendekatkan pelayanan kesehatan, memastikan setiap lapisan masyarakat mendapatkan perhatian yang layak. Mari kita lihat lebih dekat bagaimana upaya ini bukan hanya sekadar program, tetapi juga wujud nyata kepedulian.

Mengapa Pendekatan ‘Door to Door’ Sangat Penting?

Di wilayah seluas Aceh Besar, dengan beragam kondisi geografis mulai dari pesisir hingga pedalaman, memastikan semua warga punya akses kesehatan yang setara bukanlah perkara mudah. Banyak faktor yang bisa jadi penghalang, seperti jarak tempuh yang jauh, transportasi yang sulit, atau bahkan kurangnya informasi.

Inilah mengapa pendekatan “dinkes aceh besar door door rumah warga” menjadi sangat krusial. Dengan turun langsung ke masyarakat, Dinkes Aceh Besar tidak hanya menjembatani kesenjangan akses, tetapi juga membangun kepercayaan dan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kesehatan. Ini adalah cara proaktif untuk memastikan tak ada warga yang tertinggal dalam mendapatkan hak dasarnya akan kesehatan.

Program ‘Jemput Bola’ yang Berhasil Menjangkau Warga

Dinas Kesehatan Aceh Besar telah mengimplementasikan berbagai program dengan strategi jemput bola yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Ini bukan hanya teori, tapi aksi nyata di lapangan.

Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) Langsung ke Pasar

Salah satu contoh paling nyata adalah kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) yang diadakan di tempat-tempat keramaian, seperti Pasar Samahani, Kecamatan Kutamalaka. Bayangkan, para pedagang dan pengunjung pasar yang sibuk kini bisa dengan mudah mendapatkan pemeriksaan kesehatan dasar.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita, SKM., M.Kes., menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya faktor risiko PTM di masyarakat. “Dinas Kesehatan Aceh Besar terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu upayanya adalah melalui kegiatan skrining PTM, yang bertujuan untuk mengetahui adanya faktor risiko PTM di masyarakat,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, petugas kesehatan memeriksa tekanan darah, cek gula darah, pengukuran tinggi dan berat badan, hingga pemeriksaan kesehatan mental. Ini adalah bentuk pelayanan Dinkes Aceh Besar yang mendekatkan diri, alih-alih menunggu warga datang.

Edukasi dan Pencegahan COVID-19 Secara ‘Door to Door’

Jauh sebelum pandemi menjadi bagian dari hidup kita, Dinkes Aceh Besar juga sudah menerapkan pendekatan door to door untuk sosialisasi dan pencegahan penyakit. Pada masa awal pandemi COVID-19, misalnya, tim Dinkes aktif menyemprotkan disinfektan dan memberikan sosialisasi langsung ke rumah-rumah warga di Kecamatan Pulo Aceh. Ini adalah bukti kesigapan dan komitmen untuk melindungi masyarakat di garis depan.

Menekan Angka Stunting Melalui ‘Grebek Posyandu’

Masalah stunting, atau gizi kurang pada balita, juga menjadi perhatian serius. Melalui program “Grebek Posyandu,” Dinkes Aceh Besar secara aktif menyasar wilayah terpencil dan kepulauan untuk menekan angka prevalensi stunting. Hasilnya pun membanggakan!

“Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semua, angka prevalensi stunting di Aceh Besar berhasil turun dari 30,1% menjadi 16,2%. Kegiatan ini akan terus kita gencarkan hingga angka stunting di Aceh Besar mencapai 14%, sesuai dengan harapan pemerintah pusat,” tambah Anita.

Ini menunjukkan bahwa dengan strategi Dinkes Aceh Besar ‘door to door’ yang menyasar langsung keluarga, edukasi dan intervensi gizi bisa dilakukan lebih efektif.

Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Desa Terpencil

Tak hanya itu, Pemerintah Aceh Besar melalui Dinas Kesehatan juga menyediakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga di desa-desa terpencil, termasuk di Pulo Aceh. Ini adalah komitmen untuk memastikan bahwa semua wilayah, tanpa terkecuali, mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Dampak Positif Pendekatan Proaktif Ini Bagi Warga

Pendekatan “dinkes aceh besar door door rumah warga” ini membawa banyak dampak positif. Masyarakat menjadi lebih sadar akan kesehatan mereka karena informasi dan layanan hadir di depan mata. Interaksi langsung juga membangun hubungan yang lebih personal antara petugas kesehatan dan warga, menumbuhkan rasa percaya, dan mendorong partisipasi aktif dalam program kesehatan.

Dengan adanya program-program ini, harapan untuk mewujudkan Aceh Besar yang sehat dan mandiri, di mana setiap warga memiliki akses setara terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, semakin nyata.

Kesimpulan: Komitmen Dinkes Aceh Besar untuk Kesehatan Merata

Upaya Dinkes Aceh Besar dalam menerapkan strategi jemput bola atau “door to door” adalah langkah progresif yang patut diapresiasi. Dari skrining PTM di pasar hingga edukasi COVID-19 di pelosok desa, serta fokus pada penurunan stunting, semua menunjukkan dedikasi tinggi untuk kesehatan masyarakat.

Semoga semangat ini terus berlanjut, menjadikan pelayanan kesehatan di Aceh Besar semakin merata, mudah diakses, dan berkualitas bagi seluruh warganya. Kesehatan adalah hak setiap orang, dan Dinkes Aceh Besar membuktikan bahwa mereka siap menjemput hak itu hingga ke depan pintu rumah Anda!