Yogyakarta, zekriansyah.com – Jakarta – Sebuah acara yang digagas Forum Purnawirawan Prajurit TNI baru-baru ini menyita perhatian publik. Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (2/7/2025) lalu, forum ini terang-terangan mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Namun, ada satu nama besar yang tidak terlihat hadir di tengah-tengah mereka: Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno.
Ilustrasi: Misteri ketidakhadiran Jenderal (Purn) Try Sutrisno dalam forum purnawirawan yang membahas pemakzulan Gibran terkuak.
Padahal, nama Try Sutrisno sebelumnya sempat santer disebut dan bahkan ‘diketahui’ mendukung poin-poin tuntutan yang disuarakan oleh forum ini. Lantas, mengapa beliau tidak tampak di acara penting tersebut? Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik ketidakhadiran Try Sutrisno dan bagaimana posisinya dalam gerakan para purnawirawan ini. Dengan membaca artikel ini, Anda akan lebih memahami dinamika yang terjadi di balik layar dan peran penting seorang Try Sutrisno dalam menyikapi isu-isu kebangsaan.
Try Sutrisno Tak Diundang ke “Tim”, Tapi Punya Kegelisahan yang Sama
Ketidakhadiran Try Sutrisno dalam konferensi pers Forum Purnawirawan Prajurit TNI ini sempat menjadi pertanyaan. Menjawab hal tersebut, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, salah satu tokoh utama dalam forum tersebut, memberikan penjelasan. Fachrul menegaskan bahwa Try Sutrisno memang tidak diajak untuk menjadi bagian dari “tim” yang menggelar acara tersebut.
Meski begitu, Fachrul Razi memastikan bahwa Try Sutrisno memiliki keprihatinan dan kegelisahan yang sama terkait kondisi bangsa, khususnya mengenai isu yang diangkat forum.
“Pak Try kan sifatnya mengetahui tentang apa yang dia lakukan, dia sejalan dengan itu. Dia punya kegelisahan yang sama, tapi saya enggak mau ngajak beliau jadi bagian dari tim kita,” kata Fachrul Razi ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan, Try Sutrisno sangat peduli terhadap bangsa ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak secara formal terlibat dalam kepanitiaan atau “tim inti” acara tersebut, Try Sutrisno tetap mendukung semangat dan tujuan yang diperjuangkan oleh para purnawirawan.
Peran Try Sutrisno: Suara Moral yang Jarang Bersuara
Try Sutrisno dikenal sebagai sosok yang tidak sering muncul di publik atau berbicara di media. Namun, ketika beliau angkat bicara atau menunjukkan dukungan, itu sering kali dianggap sebagai “alarm” atau sinyal penting akan adanya masalah mendasar dalam arah perjalanan bangsa. Sebagai mantan Panglima ABRI dan Wakil Presiden, ia adalah figur yang sangat dihormati dengan rekam jejak pengabdian yang panjang.
Kehadirannya sebagai pihak yang “mengetahui” atau mendukung poin-poin dalam surat pernyataan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang berisi delapan tuntutan besar, menunjukkan bahwa kegelisahan ini bukan sekadar isu biasa. Ini adalah panggilan nurani dari seorang negarawan senior yang merasa ada yang tidak beres dalam tatanan bernegara.
Desakan Pemakzulan Gibran dan Tuntutan Penting Lainnya
Forum Purnawirawan Prajurit TNI ini didirikan atas dasar kegelisahan mendalam terhadap kondisi politik dan kebangsaan. Tujuan utama mereka dalam konferensi pers tersebut adalah mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk segera memproses usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut forum, Gibran dinilai tidak layak menjabat sebagai Wakil Presiden dari sisi kepatutan dan etika, serta telah memenuhi sejumlah ketentuan pelanggaran sebagaimana tertuang dalam Pasal 7A Undang-Undang Dasar 1945.
Selain Try Sutrisno yang “mengetahui” tuntutan ini, surat pernyataan Forum Purnawirawan Prajurit TNI ditandatangani oleh sejumlah purnawirawan jenderal terkemuka, antara lain:
- Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi
- Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan
- Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto
- Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto
Selain isu pemakzulan Gibran, forum ini juga menyuarakan delapan tuntutan lainnya yang mencerminkan keprihatinan mereka terhadap berbagai kebijakan dan kondisi nasional. Beberapa poin penting tuntutan tersebut meliputi:
- Kembali ke UUD 1945 asli sebagai tata hukum politik.
- Dukungan pada program Kabinet Merah Putih, kecuali kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
- Penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti PIK 2 dan Rempang yang dinilai merugikan masyarakat dan lingkungan.
- Penghentian masuknya tenaga kerja asing (TKA) China ke Indonesia.
- Penertiban pengelolaan pertambangan yang tidak sesuai aturan.
- Desakan reshuffle menteri yang diduga korupsi dan tindakan tegas kepada pejabat yang masih terikat kepentingan mantan Presiden.
- Pengembalian fungsi Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Fachrul Razi juga sempat mengungkapkan rencana untuk bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) guna mencari tahu keberpihakan SBY terkait desakan pemakzulan Gibran. Ini menunjukkan upaya forum untuk membangun dukungan lebih luas dari berbagai elemen bangsa.
Kesimpulan
Ketidakhadiran Try Sutrisno dalam konferensi pers Forum Purnawirawan Prajurit TNI bukan berarti beliau tidak mendukung. Justru sebaliknya, Try Sutrisno tetap memiliki kegelisahan dan kepedulian yang sama terhadap kondisi bangsa, meskipun tidak secara formal bergabung dalam “tim” yang menginisiasi acara tersebut. Keberadaan namanya yang ‘diketahui’ atau ‘mendukung’ delapan tuntutan forum, termasuk desakan pemakzulan Gibran, menjadi sinyal kuat bahwa ada keresahan mendalam dari para tokoh senior militer terhadap arah perjalanan bangsa.
Forum ini terus berupaya menyuarakan aspirasi mereka, menekankan pentingnya konstitusi dan etika dalam bernegara. Kita patut terus mengikuti perkembangan dari inisiatif para purnawirawan ini, sebagai bagian dari dinamika demokrasi dan upaya menjaga martabat bangsa.
FAQ
Tanya: Mengapa Try Sutrisno tidak hadir di acara Forum Purnawirawan yang membahas pemakzulan Gibran?
Jawab: Try Sutrisno tidak hadir karena ia tidak diajak menjadi bagian dari tim yang menggelar acara tersebut. Meskipun demikian, ia memiliki keprihatinan yang sama terkait kondisi bangsa.
Tanya: Siapa yang memberikan penjelasan mengenai ketidakhadiran Try Sutrisno?
Jawab: Penjelasan mengenai ketidakhadiran Try Sutrisno diberikan oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, salah satu tokoh utama dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI.
Tanya: Apakah Try Sutrisno mendukung poin-poin tuntutan Forum Purnawirawan?
Jawab: Fachrul Razi memastikan bahwa Try Sutrisno memiliki kegelisahan yang sama terkait isu yang dibahas oleh forum tersebut, meskipun tidak secara langsung terlibat dalam acara.