Rekaman Bocor: Trump Murka, Ancam Bombardir Moskow Jika Rusia Invasi Ukraina

Dipublikasikan 10 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Bayangkan, di tengah panasnya isu geopolitik dunia, tiba-tiba muncul rekaman suara yang bikin heboh. Rekaman ini mengungkap pernyataan kontroversial dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dalam audio yang bocor ke publik, Trump terang-terangan mengancam akan membombardir Moskow jika Presiden Rusia Vladimir Putin nekat menyerang Ukraina.

Rekaman Bocor: Trump Murka, Ancam Bombardir Moskow Jika Rusia Invasi Ukraina

Ilustrasi: Ketegangan global membumbung saat rekaman bocor mengungkap ancaman Trump untuk membombardir Moskow jika Rusia menyerang Ukraina.

Artikel ini akan mengupas tuntas isi rekaman yang menggemparkan itu, termasuk ancaman serupa yang dilontarkan Trump kepada China, serta pandangannya tentang berbagai isu lain. Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami lebih dalam bagaimana gaya komunikasi Trump yang blak-blakan bisa memicu gelombang di panggung politik global.

Isi Rekaman yang Menggemparkan Publik

Rekaman suara Donald Trump yang bocor ini berasal dari acara penggalangan dana kampanye tahun 2024 yang bersifat tertutup. Audio ini merupakan bagian dari buku terbaru berjudul “2024” yang ditulis oleh tiga jurnalis, Josh Dawsey, Tyler Pager, dan Isaac Arnsdorf.

Dalam salah satu bagian rekaman yang diperoleh CNN, Trump secara gamblang mengungkapkan ancamannya kepada Putin:

“Dengan Putin saya bilang, ‘Kalau kamu masuk ke Ukraina, saya akan bombardir Moskow habis-habisan. Saya bilang, saya tidak punya pilihan.’”

Menariknya, Trump juga menceritakan reaksi Putin terhadap ancaman tersebut. Menurut Trump, Putin sempat tidak percaya, namun pada akhirnya “percaya saya sekitar 10 persen.” Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman tersebut, meski Putin meragukannya di awal.

Ancaman Serupa untuk China dan Pandangan Konflik Global

Tak hanya kepada Rusia, Trump juga mengklaim pernah melontarkan ancaman serupa kepada Presiden China, Xi Jinping. Ancaman ini terkait potensi invasi China ke Taiwan. Trump mengatakan bahwa AS akan menyerang Beijing jika hal itu terjadi.

“Dia pikir saya gila. Tapi kami tidak pernah punya masalah,” ujar Trump soal reaksi Xi.

Dalam rekaman yang sama, Trump juga berulang kali menyalahkan Presiden Joe Biden atas terjadinya perang di Ukraina dan Gaza. Ia mengindikasikan bahwa konflik-konflik tersebut tidak akan terjadi jika dirinya masih menjabat sebagai presiden.

“Saya tidak senang dengan Putin. Saya sangat tidak senang dengan mereka,” kata Trump dalam salah satu pertemuan kabinet yang juga dikutip dalam rekaman. Ini menunjukkan frustrasi Trump terhadap perkembangan geopolitik saat ini.

Sisi Lain Rekaman: Deportasi Mahasiswa hingga Sindiran Pedas

Selain kebijakan luar negeri, rekaman yang bocor ini juga mengungkap pandangan Trump tentang isu-isu domestik yang tak kalah kontroversial.

  • Pengusiran Mahasiswa Pro-Palestina: Trump sempat menyinggung soal rencana pengusiran terhadap mahasiswa yang terlibat dalam aksi pro-Palestina di kampus-kampus AS.

    “Satu hal yang akan saya lakukan adalah, siapa pun mahasiswa yang melakukan protes, akan saya usir dari negara ini,” kata Trump. Ia menambahkan, “Mereka telah membuat kesalahan besar. Usir saja dari negara ini, saya pikir itu akan menghentikannya.”
    Pernyataan ini muncul sebagai respons kekhawatiran seorang pendonor bahwa mahasiswa-mahasiswa tersebut suatu saat akan menjadi pemimpin di AS.

  • Sindiran untuk Pemilih Demokrat: Dalam acara penggalangan dana lainnya, Trump juga mendorong para donatur untuk menyumbang lebih besar, sambil menyindir pemilih Demokrat sebagai “penerima bantuan sosial.”

    “Orang-orang welfare akan selalu memilih Demokrat,” katanya. “Serikat pekerja kasih dana besar, layanan sipil juga, mereka punya keunggulan lewat welfare.”

  • Kisah Sukses Penggalangan Dana: Trump juga membanggakan kemampuannya dalam menggalang dana, termasuk berhasil meyakinkan seorang miliarder untuk menaikkan donasi dari US$1 juta menjadi US$25 juta hanya demi bisa makan siang bersama dirinya. “Dan dia melakukannya. Dia kasih saya 25 juta dolar. Gila,” ujar Trump. Ia menegaskan bahwa kunci dari keberhasilannya menggalang dana adalah berani meminta.

Kesimpulan

Bocoran rekaman ini sekali lagi menunjukkan gaya komunikasi Donald Trump yang lugas, blak-blakan, dan seringkali kontroversial, terutama di forum-forum tertutup. Ancaman membombardir Moskow dan Beijing, serta pandangannya tentang isu domestik seperti demonstrasi mahasiswa, menjadi bukti bahwa Trump tidak ragu mengungkapkan pemikirannya, sekontroversial apapun itu.

Rekaman ini tidak hanya sekadar gosip politik, tetapi juga memberi gambaran bagaimana seorang pemimpin dengan gaya seperti Trump berinteraksi dengan isu-isu sensitif dan bagaimana ia membangun narasi politiknya. Ini penting bagi kita untuk memahami dinamika di balik layar panggung politik global dan domestik, agar kita bisa melihat lebih jernih arah kebijakan dan dampaknya bagi dunia.