Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim baru Super League 2025/2026 telah bergulir, dan Persib Bandung mengawalinya dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Semen Padang di Stadion Gelora Bandung Laut Api (GBLA). Namun, di balik euforia kemenangan tersebut, ada satu pertanyaan besar yang menghantui Bobotoh: mengapa Adam Przybek, kiper asing anyar yang digadang-gadang, justru absen di laga perdana Persib?
Banyak spekulasi beredar, mulai dari cedera hingga masalah administrasi. Tapi, sebenarnya ada alasan yang sangat jelas dan terdaftar resmi di sistem sepak bola internasional. Mari kita bongkar tuntas mengapa Adam Przybek harus menunda debutnya bersama Maung Bandung.
Misteri Absennya Adam Przybek di Laga Pembuka
Ketika daftar susunan pemain Persib Bandung dirilis menjelang laga kontra Semen Padang, nama Adam Przybek tidak ada di sana. Padahal, kiper berusia 26 tahun asal Wales ini baru saja didatangkan dan diharapkan bisa langsung menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang. Pelatih Bojan Hodak pun memilih Teja Paku Alam untuk mengawal gawang Persib.
Absennya Przybek sontak menimbulkan rasa penasaran di kalangan suporter. Mengapa pemain yang baru direkrut dan sudah menunjukkan performa menjanjikan saat latihan ini tidak bisa tampil? Ternyata, jawabannya tidak ada hubungannya dengan kondisi fisik atau adaptasi.
Sanksi Lama yang Terbawa Lintas Liga: Regulasi FIFA TMS
Alasan utama Adam Przybek dilarang main laga Persib adalah karena ia masih harus menjalani sanksi larangan bermain yang ia dapatkan dari klub sebelumnya, Penybont FC, di kompetisi kasta teratas Wales. Direktur Operasional I.League, Asep Saputra, mengonfirmasi bahwa Przybek memiliki “outstanding suspension” yang tercatat di FIFA TMS (Transfer Matching System).
Sanksi ini berasal dari kartu merah yang diterimanya pada pertandingan terakhir bersama klub lamanya di Wales. Menurut Bojan Hodak, Przybek mendapatkan dua kartu kuning dalam satu pertandingan, yang otomatis berujung pada kartu merah.
Ini bukan kasus yang aneh dalam dunia sepak bola. Regulasi FIFA memang menyebutkan bahwa setiap hukuman yang dijatuhkan oleh federasi atau liga anggota akan berlaku di seluruh dunia. Artinya, jika seorang pemain mendapatkan sanksi di liga sebelumnya dan belum sepenuhnya dijalani, sanksi tersebut akan terbawa ke klub barunya, bahkan jika klub itu berada di negara atau liga yang berbeda. Sistem FIFA TMS inilah yang memastikan catatan hukuman tersebut tetap ada dan harus dipatuhi.
Dampak Absennya Przybek dan Peran Vital Teja Paku Alam
Dengan absennya Adam Przybek, Bojan Hodak langsung menunjuk Teja Paku Alam sebagai kiper utama. Keputusan ini terbukti tepat. Teja tampil solid sepanjang pertandingan, menjaga gawang Persib tetap steril dari kebobolan, dan berhasil mencatat clean sheet. Persib pun sukses meraih kemenangan 2-0 berkat gol-gol dari Uiliam Barros dan Febri Hariyadi.
Bojan Hodak sendiri mengaku puas dengan penampilan Teja. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai siapa kiper yang akan diturunkan kepada pelatih kiper, Mario Jozic, untuk laga-laga selanjutnya.
Bagaimana Nasib Adam Przybek Selanjutnya?
Kabar baiknya, dengan absennya di laga perdana melawan Semen Padang, sanksi Adam Przybek kini dianggap sudah tuntas. Ini berarti, kiper asal Wales tersebut sudah bisa memperkuat Persib Bandung di pertandingan berikutnya.
Maung Bandung sendiri akan menghadapi jadwal padat, termasuk laga di babak play-off AFC Champions League Two melawan Manila Digger. Kemungkinan besar, Przybek akan siap untuk diturunkan dalam pertandingan tersebut, menandai debut resminya bersama Persib Bandung.
Kesimpulan
Jadi, alasan Adam Przybek dilarang main laga Persib melawan Semen Padang bukanlah karena cedera atau adaptasi, melainkan karena hukuman kartu merah yang belum tuntas dari klub lamanya di Wales. Sanksi ini otomatis tercatat dan harus dijalani sesuai regulasi FIFA TMS. Meskipun demikian, Persib berhasil mengatasi situasi ini berkat performa gemilang Teja Paku Alam. Kini, Bobotoh bisa menantikan debut resmi Adam Przybek di pertandingan berikutnya!