Terungkap! **Daftar Panjang Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina** yang Rugikan Negara Triliunan Rupiah

Dipublikasikan 11 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Kasus korupsi memang selalu bikin geram. Apalagi kalau menyangkut hajat hidup orang banyak dan merugikan negara sampai triliunan rupiah. Nah, belakangan ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) lagi gencar-gencarnya mengusut tuntas skandal korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina. Ini bukan kasus kecil, lho. Kerugiannya fantastis, dan yang bikin geleng-geleng kepala, daftar panjang tersangka kasus korupsi minyak mentah ini terus bertambah!

Terungkap! **Daftar Panjang Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina** yang Rugikan Negara Triliunan Rupiah

Kerugian Rp285 triliun, kasus korupsi minyak mentah Pertamina ungkap daftar panjang tersangka, termasuk pengusaha kakap.

Yang terbaru, seorang pengusaha terkenal, Mohammad Riza Chalid, ikut terseret dan ditetapkan sebagai tersangka. Kabarnya, ia sudah tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan dan kini diduga berada di Singapura. Ini menunjukkan betapa seriusnya kasus ini, yang melibatkan banyak pihak dari pejabat tinggi hingga pengusaha swasta. Mari kita bedah lebih dalam duduk perkara mega korupsi ini.

Skandal Minyak Mentah Pertamina: Kerugian Fantastis dan Modus Operandi

Bayangkan, uang pajak kita, uang negara, bisa lenyap begitu saja akibat ulah segelintir oknum. Awalnya, Kejagung memperkirakan kerugian negara dalam kasus korupsi minyak mentah Pertamina ini mencapai Rp 193,7 triliun. Angka ini sudah sangat besar, ya? Tapi ternyata, setelah perhitungan yang lebih mendalam, total kerugian negara korupsi minyak ini membengkak jadi Rp 285 triliun! Nominal ini sungguh mencengangkan, setara dengan membangun banyak infrastruktur penting di negeri ini.

Lalu, bagaimana modusnya? Para tersangka ini diduga melakukan berbagai penyimpangan. Salah satunya adalah intervensi kebijakan tata kelola Pertamina, terutama terkait penyewaan terminal BBM. Mereka memasukkan rencana kerja sama penyewaan terminal BBM Merak, padahal kala itu Pertamina belum memerlukan tambahan penyimpanan stok BBM. Lebih parah lagi, ada indikasi penghilangan skema kepemilikan aset terminal BBM Merak dalam kontrak, dan penetapan harga kontrak yang sangat tinggi.

Kerugian yang ditimbulkan mencakup berbagai komponen, di antaranya:

  • Kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri.
  • Kerugian impor minyak mentah melalui broker yang tidak wajar.
  • Kerugian impor BBM melalui broker.
  • Pemberian kompensasi dan subsidi yang seharusnya bisa ditekan.

Ini seperti kita membayar mahal untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu atau bisa didapatkan dengan harga jauh lebih murah, hanya karena ada permainan di belakang layar.

Mohammad Riza Chalid: Sosok di Balik Skandal dan Status Buron

Salah satu nama yang paling disorot dalam pengembangan kasus ini adalah Mohammad Riza Chalid. Pengusaha yang dikenal sebagai “Saudagar Minyak” ini ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 10 Juli 2025, menambah deretan panjang pihak yang harus bertanggung jawab. Ia adalah beneficial owner dari PT Navigator Khatulistiwa dan PT Orbit Terminal Merak (OTM).

Perannya tidak main-main. Riza Chalid, bersama beberapa tersangka lain, diduga menyepakati kerja sama penyewaan terminal BBM tangki Merak dengan cara mengintervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina. Kebijakan ini termasuk memasukkan rencana kerja sama yang tidak dibutuhkan dan menetapkan harga kontrak yang selangit.

Yang jadi sorotan, Riza Chalid sudah tiga kali dipanggil Kejagung untuk pemeriksaan, namun selalu mangkir. Informasi terakhir menyebutkan ia berada di Singapura. Kejagung pun tak tinggal diam dan sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Singapura untuk melacak dan membawa Riza kembali ke Indonesia agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus ini juga melibatkan anaknya, Muhammad Kerry Andrianto Riza, yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka.

Dari Pejabat Tinggi hingga Pengusaha Swasta: Inilah Daftar 18 Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah

Penetapan Riza Chalid dan delapan tersangka baru lainnya membuat total tersangka dalam kasus ini menjadi 18 orang. Ini menunjukkan bahwa jaringan korupsi ini sangat luas dan melibatkan berbagai lapisan, baik dari internal Pertamina maupun pihak swasta.

Berikut adalah daftar tersangka korupsi Pertamina dalam kasus tata kelola minyak mentah ini:

No. Nama/Inisial Jabatan/Peran (saat kasus terjadi)
1. Riva Siahaan (RS) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
2. Sani Dinar Saifuddin (SDS) Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
3. Yoki Firnandi (YF) Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
4. Agus Purwono (AP) VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
5. Maya Kusmaya (MK) Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
6. Edward Corne (EC) VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
8. Dimas Werhaspati (DW) Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim
9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ) Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
10. Alfian Nasution (AN) VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015
11. Hanung Budya Yuktyanta (HB) Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014
12. Toto Nugroho (TN) SVP Integrated Supply Chain Pertamina tahun 2017-2018
13. Dwi Sudarsono (DS) VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020
14. Arief Sukmara (AS) Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS)
15. Hasto Wibowo (HW) SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020
16. Martin Haendra Nata (MH) Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021
17. Indra Putra Harsono (IP) Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi
18. Mohammad Riza Chalid (MRC) Beneficial Owner PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak

Respons Pertamina dan Harapan Penuntasan Kasus

Menanggapi perkembangan kasus ini, pihak Pertamina menyatakan akan selalu menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Kejaksaan Agung. Mereka juga menegaskan siap bersikap kooperatif dan bekerja sama dengan aparat berwenang, dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Yang terpenting, Pertamina memastikan bahwa di tengah proses hukum ini, pelayanan energi kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama dan operasional perusahaan berjalan normal.

Kasus ini menjadi pukulan telak bagi sektor energi nasional dan menambah daftar panjang tersangka kasus korupsi minyak mentah di Indonesia. Kejagung sendiri berjanji akan terus mengusut tuntas kasus ini, termasuk menelusuri kemungkinan adanya tersangka baru yang terlibat dalam jaringan korupsi ini.


Skandal korupsi tata kelola minyak mentah ini adalah pengingat betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya negara. Dengan daftar panjang tersangka kasus korupsi minyak mentah yang terus bertambah dan kerugian negara yang mencapai triliunan rupiah, kita sebagai masyarakat perlu terus mengawal proses hukum ini. Semoga saja, semua pihak yang terlibat bisa segera mempertanggungjawabkan perbuatannya dan keadilan dapat ditegakkan demi masa depan energi Indonesia yang lebih baik. Mari kita bersama-sama awasi perkembangan kasus ini!

Terungkap! **Daftar Panjang Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina** yang Rugikan Negara Triliunan Rupiah - zekriansyah.com