Varian Stratus COVID-19 Melonjak di Indonesia: Waspada Gejala Khas, Terutama Suara Serak!

Dipublikasikan 10 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo, Sahabat Sehat! Rasanya baru kemarin kita lega karena pandemi COVID-19 mulai terkendali. Tapi, virus ini memang jago bermutasi, ya. Kini, ada lagi varian baru yang sedang jadi perhatian, yaitu COVID-19 varian Stratus atau dikenal juga dengan nama XFG. Varian ini dilaporkan sedang melonjak kasusnya di Indonesia dan beberapa negara lain.

Penting banget bagi kita untuk tahu lebih banyak tentang varian ini, apalagi soal gejala khasnya yang mungkin berbeda dari varian sebelumnya. Dengan memahami informasi ini, kita bisa lebih waspada, melindungi diri, dan tentu saja, orang-orang terkasih di sekitar kita. Yuk, kita bedah tuntas fakta-fakta terbaru seputar varian Stratus ini!

Apa Itu Varian Stratus (XFG) dan Mengapa Penting Kita Tahu?

Varian Stratus (XFG) ini sebenarnya adalah subvarian baru dari Omicron, keluarga besar virus COVID-19 yang sudah sering kita dengar. Yang menarik, Stratus ini unik karena merupakan hasil “gabungan” atau rekombinasi genetik dari dua subvarian sebelumnya, yaitu LF.7 dan LP.8.1.2. Bisa dibayangkan seperti virus yang bertukar informasi genetik untuk menciptakan versi baru!

Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, varian Stratus ini sudah mendominasi sebagian besar kasus COVID-19 di Indonesia. Pada Mei 2025, Stratus terdeteksi pada 75% spesimen yang diperiksa, dan angka ini melonjak drastis hingga mencakup 100% kasus pada Juni 2025. Artinya, hampir semua kasus baru yang terdeteksi saat itu adalah varian Stratus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah mengklasifikasikan Stratus sebagai Variant Under Monitoring (VUM), yang berarti varian ini perlu dipantau ketat karena potensi penyebarannya yang cepat.

Gejala Khas Varian Stratus yang Perlu Anda Waspadai

Nah, ini dia bagian yang paling penting: mengenali gejala-nya. Meskipun sebagian besar gejala varian Stratus mirip dengan flu atau varian Omicron lainnya, ada satu ciri khas yang membedakannya, yaitu suara serak atau parau. Beberapa laporan dokter di India dan Inggris mencatat bahwa pasien Stratus seringkali mengalami perubahan suara menjadi serak, bahkan sejak awal infeksi.

Selain suara serak, ini beberapa gejala umum lain yang mungkin muncul jika Anda terinfeksi virus COVID-19 varian Stratus:

  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan berlebihan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau badan
  • Batuk (seringkali batuk kering)
  • Sakit tenggorokan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sesak napas (meskipun kasus berat jarang)
  • Hilangnya indera penciuman atau perasa (meskipun tidak seumum varian awal)

Gejala-gejala ini bisa muncul bertahap dan intensitasnya bervariasi pada setiap individu. Jadi, jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala mirip flu disertai dengan perubahan suara yang tidak biasa, segera waspada dan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Mengapa Varian Stratus Cepat Menyebar dan Bagaimana Mengatasinya?

Salah satu alasan mengapa varian Stratus bisa melonjak dan menyebar dengan cepat adalah kemampuannya yang agak “licik” dalam menghindari sistem kekebalan tubuh kita. Varian ini memiliki mutasi kunci pada protein spike-nya yang diyakini mampu menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya atau bahkan dari vaksinasi.

Namun, ada kabar baiknya! Meskipun pandai menghindari sebagian antibodi, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang kita miliki saat ini masih efektif dalam memberikan perlindungan, terutama terhadap gejala berat dan risiko kematian. Artinya, vaksinasi lengkap dan booster tetap menjadi benteng pertahanan paling ampuh kita.

Data Terkini Penyebaran Stratus di Indonesia

Kemenkes terus memantau pergerakan virus COVID-19 varian Stratus di Indonesia. Sebaran kasus kumulatif terbanyak pada tahun 2025 hingga saat ini dilaporkan di beberapa provinsi utama.

Berikut adalah gambaran singkat penyebaran kumulatif varian Stratus (XFG) di Indonesia:

Provinsi Status Dominasi
DKI Jakarta Terbanyak
Jawa Timur Terbanyak
Banten Terbanyak
Jawa Barat Terbanyak
Sumatera Selatan Terbanyak
DI Yogyakarta Terbanyak

Data berdasarkan laporan Kemenkes RI per Agustus 2025, mengacu pada pemantauan rutin di berbagai fasilitas kesehatan.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala infeksi saluran pernapasan, menerapkan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, memakai masker di tempat ramai atau jika bergejala, serta menjaga ventilasi ruangan. Bagi kelompok rentan, seperti lansia dan penderita komorbid, sangat dianjurkan untuk memperbarui vaksinasi booster mereka.

Tetap Waspada dan Lindungi Diri!

Munculnya virus COVID-19 varian Stratus ini memang menunjukkan bahwa kita tidak boleh lengah. Meskipun umumnya menyebabkan gejala ringan hingga sedang, potensi penularannya yang cepat dan kemampuannya untuk menghindari kekebalan tubuh menjadikan kita harus tetap waspada.

Ingat, pencegahan adalah kunci. Terus terapkan protokol kesehatan dasar, perbarui status vaksinasi Anda, dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan, terutama suara serak yang tidak biasa. Dengan kebersamaan dan kesadaran kita, semoga kita bisa melewati gelombang varian baru ini dengan aman dan sehat. Jaga diri baik-baik, ya!

FAQ

Tanya: Apa saja gejala khas dari varian Stratus (XFG) COVID-19?
Jawab: Gejala khas yang perlu diwaspadai dari varian Stratus adalah suara serak, selain gejala umum COVID-19 lainnya.

Tanya: Mengapa varian Stratus (XFG) disebut sebagai varian baru yang penting?
Jawab: Varian Stratus (XFG) penting karena merupakan rekombinasi genetik dari dua subvarian Omicron sebelumnya dan kini mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia.

Tanya: Dari subvarian COVID-19 apa varian Stratus (XFG) berasal?
Jawab: Varian Stratus (XFG) merupakan subvarian baru dari Omicron yang merupakan hasil rekombinasi genetik dari subvarian LF.7 dan LP.8.1.2.