Serangan Udara **Besar-besaran:** Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina, Apa Dampaknya?

Dipublikasikan 12 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Konflik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas dengan rentetan serangan udara yang sangat intens. Bayangkan saja, dalam semalam, langit Ukraina dihujani ratusan drone dan puluhan rudal! Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan dari eskalasi yang tak henti yang terus melanda negara tersebut. Artikel ini akan membawa Anda menyelami lebih dalam detail serangan besar-besaran Rusia tembakkan 597 drone rudal Ukraina, mengapa ini terjadi, dan bagaimana dampaknya bagi masa depan perang yang tak kunjung usai. Mari kita simak bersama.

Serangan Udara **Besar-besaran:** Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina, Apa Dampaknya?

Ilustrasi untuk artikel tentang Serangan Udara **Besar-besaran:** Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina, Apa Dampaknya?

Skala Serangan Terbaru: Ratusan Drone dan Puluhan Rudal Membanjiri Ukraina

Pada Sabtu, 12 Juli 2025, dunia dikejutkan oleh pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang mengungkap skala serangan udara terbaru dari Rusia. Ia menyebutkan bahwa militer Rusia telah menembakkan 597 drone dan 26 rudal jarak jauh hanya dalam semalam. Angka ini tentu saja memecahkan rekor dan menjadi pengingat betapa brutalnya konflik ini.

Sebagian besar dari drone yang digunakan adalah jenis ‘Shahed’, drone buatan Iran yang sering kali menjadi momok bagi pertahanan udara Ukraina. Meskipun demikian, Angkatan Udara Ukraina melaporkan keberhasilan mereka dalam menembak jatuh 319 drone Shahed dan 25 rudal. Sebuah pencapaian luar biasa dalam kondisi yang sangat sulit.

Namun, tidak semua serangan bisa dihalau. Satu rudal dan sekitar 20 drone dilaporkan mengenai “lima lokasi” yang tidak dijelaskan secara rinci. Tragisnya, serangan ini juga memakan korban sipil. Sedikitnya dua orang tewas di kota Chernivtsi, dekat perbatasan Rumania, dan 20 orang lainnya terluka. Infrastruktur sipil di berbagai kota seperti Kharkiv, Sumy, Lviv, Lutsk, hingga Chernivtsi juga mengalami kerusakan parah. Bahkan, sebuah rumah sakit bersalin di Odesa sempat menjadi sasaran, meskipun berhasil dievakuasi tepat waktu.

Mengapa Serangan Ini Terjadi? Desakan Sanksi dan Bantuan Pertahanan

Melihat gelombang serangan yang tak henti, Volodymyr Zelensky tak henti-hentinya menyerukan kepada negara-negara sekutu Barat untuk bertindak lebih tegas. Ia mendesak agar sanksi-sanksi terhadap Rusia diperketat, terutama bagi pihak-pihak yang membantu Rusia memproduksi drone atau mengambil keuntungan dari ekspor minyaknya.

“Laju serangan udara Rusia membutuhkan keputusan yang cepat dan dapat dikekang sekarang juga melalui sanksi,” ujar Zelensky, menegaskan bahwa “perang ini hanya bisa dihentikan dengan kekuatan.”

Ekspor minyak memang menjadi tulang punggung perekonomian Rusia, terutama dalam menghadapi sanksi Barat yang sudah ada. Zelensky berharap, dengan tekanan sanksi yang lebih kuat, Rusia akan terpaksa memikirkan untuk mengakhiri perang, bukan malah melancarkan serangan baru. Ia menekankan bahwa Ukraina tidak hanya mengharapkan sinyal dari para mitranya, tetapi juga tindakan nyata yang dapat menyelamatkan nyawa.

Tren Peningkatan Serangan Udara Rusia Sejak 2022

Serangan besar-besaran yang terjadi baru-baru ini bukanlah insiden tunggal. Sejak invasi pada Februari 2022, konflik Rusia Ukraina terus diwarnai dengan peningkatan intensitas serangan udara. Angkatan Udara Ukraina mencatat bahwa bulan Juni saja menjadi bulan dengan jumlah korban sipil terbanyak dalam tiga tahun terakhir, dengan 232 orang tewas dan 1.343 luka-luka.

Beberapa serangan besar lainnya yang tercatat meliputi:

  • Awal Juli 2025: Rusia meluncurkan serangan udara terbesarnya dengan total 741 target, terdiri dari 728 drone dan umpan tipe Shahed, 7 rudal jelajah Iskander, serta 6 rudal aeroballistik Kinzhal. Serangan ini sebagian besar menargetkan kota Lutsk di Ukraina barat.
  • Pertengahan Juni 2025: Rusia meluncurkan rekor 479 drone peledak ke Ukraina dalam satu hari, menunjukkan betapa masifnya penggunaan senjata nirawak dalam konflik ini.

Peningkatan serangan ini juga terjadi di tengah upaya dialog internasional untuk mencapai perdamaian. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, waktu serangan ini bukan kebetulan. Ia menyebut bahwa Rusia melancarkan serangan ini tepat ketika Amerika Serikat secara terbuka mengumumkan akan memasok senjata kepada Ukraina, seolah ingin menunjukkan kekuatan dan menolak upaya perdamaian yang diusulkan.

Peran Drone Shahed dalam Konflik

Drone Shahed, yang aslinya buatan Iran, telah menjadi senjata andalan Rusia dalam melancarkan serangan udara. Drone-drone ini dikenal karena kemampuannya untuk menyerang target dengan presisi, meskipun juga sering digunakan dalam jumlah besar untuk membanjiri sistem pertahanan udara lawan. Keberhasilan Ukraina dalam menembak jatuh lebih dari setengah drone Shahed yang diluncurkan menunjukkan efektivitas sistem pertahanan mereka, namun jumlah yang sangat besar tetap menjadi tantangan serius.

Kesimpulan: Kapan Perang Ini Akan Berakhir?

Serangan besar-besaran Rusia tembakkan 597 drone rudal Ukraina ini sekali lagi menegaskan betapa kompleks dan brutalnya perang Ukraina. Di satu sisi, ada kekuatan militer yang terus berupaya mencapai targetnya, dan di sisi lain, ada rakyat sipil yang terus menanggung akibatnya.

Volodymyr Zelensky dan pemerintahnya tidak lelah menyerukan dukungan internasional, baik dalam bentuk sanksi yang lebih keras maupun bantuan pertahanan udara yang lebih memadai. Hanya dengan tindakan nyata dari komunitas global, laju serangan udara Rusia ini dapat dikekang, dan harapan akan perdamaian dapat kembali bersemi di tanah Ukraina. Mari kita terus ikuti perkembangannya dan berharap konflik ini segera menemukan titik terang.

FAQ

Tanya: Berapa total drone dan rudal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina dalam serangan terbaru?
Jawab: Rusia menembakkan 597 drone dan 26 rudal jarak jauh ke Ukraina dalam semalam.

Tanya: Drone jenis apa yang paling banyak digunakan Rusia dalam serangan ini?
Jawab: Sebagian besar drone yang digunakan adalah jenis ‘Shahed’, yang merupakan drone buatan Iran.

Tanya: Berapa banyak drone dan rudal yang berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina?
Jawab: Angkatan Udara Ukraina berhasil menembak jatuh 319 drone Shahed dan 25 rudal.