Yogyakarta, zekriansyah.com – Nama Agam Rinjani belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial, bukan hanya di Indonesia tapi juga sampai ke Brasil. Kisahnya tentang evakuasi jenazah seorang pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani menyentuh banyak hati, bahkan memicu donasi fantastis hingga miliaran rupiah. Namun, di balik apresiasi itu, muncul berbagai cerita dan polemik yang membuat publik bertanya-tanya.
Ilustrasi: Seorang tokoh inspiratif menolak bantuan finansial bernilai besar, memicu rasa ingin tahu publik mengenai alasannya dan tujuan dana tersebut.
Artikel ini akan mengupas tuntas cerita Agam Rinjani, donasi yang terkumpul, kontroversi yang menyertainya, hingga nasib akhir dari dana tersebut. Yuk, simak agar Anda tidak ketinggalan informasi lengkapnya!
Aksi Heroik yang Menggugah Hati Dunia
Agam Rinjani, yang memiliki nama asli Abdul Haris Agam, adalah seorang relawan dan pemandu gunung di Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namanya mendadak viral setelah aksi heroiknya mengevakuasi jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh ke jurang sedalam sekitar 600 meter di Gunung Rinjani pada Juni 2025.
Agam tak sendirian, ia bersama Tim SAR dan relawan lainnya bahu-membahu dalam misi penyelamatan yang sangat berbahaya ini. Bahkan, Agam sempat bermalam di pinggir tebing curam bersama jenazah Juliana, memasang jangkar agar jenazah tidak meluncur lebih jauh. Aksi berani dan tulusnya ini membuat media dan warganet Brasil menjulukinya “Pahlawan Rinjani” atau “Brazil’s Sweetheart”.
Simpati dan apresiasi dari warganet Brasil begitu besar, sehingga mereka secara spontan menggalang dana untuk Agam melalui platform voaa.me/agam
. Donasi ini ditujukan sebagai ucapan terima kasih dan bentuk penghargaan atas pengorbanan Agam.
Donasi Fantastis, Sempat Jadi Polemik
Dalam waktu singkat, donasi yang terkumpul mencapai angka yang sangat fantastis. Hingga 27 Juni 2025, dana yang terkumpul di platform voaa.me/agam
mencapai 451.226 Real Brasil, atau setara dengan sekitar Rp1,3 miliar (berdasarkan kurs saat itu). Bahkan, beberapa unggahan di media sosial sempat mencantumkan nomor rekening pribadi Agam lengkap dengan SWIFT code dan emailnya untuk mempermudah donasi langsung.
Namun, di balik gelombang apresiasi ini, muncul pula suara sumbang dan polemik. Awalnya, Agam Rinjani sempat menolak donasi untuk dirinya sendiri, dengan alasan bahwa apa yang ia lakukan adalah murni misi kemanusiaan dan niat tulus.
Di sisi lain, beberapa anggota Tim SAR yang terlibat dalam evakuasi merasa kecewa. Salah satunya adalah Rio Pratama, yang melalui media sosialnya mempertanyakan transparansi donasi tersebut.
“Jutaan orang bilang @agam_rinjani adalah pahlawan… Pertanyaan saya, apakah bisa Agam evakuasi sendiri? Apakah bisa Agam membawa dan mempersiapkan peralatan untuk evakuasi sendiri?” tulis Rio Pratama, menyoroti bahwa evakuasi adalah kerja kolektif banyak pihak.
Ia juga menanyakan mengapa penggalangan dana ini tidak dikomunikasikan kepada seluruh tim yang terlibat. Namun, Koordinator Lapangan Unit SAR Lombok Timur, Samsul Padli, membantah kabar kekecewaan dan tuduhan hoaks terkait donasi ini.
“Tidak ada sejarahnya Tim SAR meminta donasi untuk kegiatan operasi penyelamatan ataupun evakuasi korban, apalagi perasaan kecewa, itu hoaks,” tegas Padli.
Agam Rinjani Tegaskan Donasi Bukan untuk Pribadi
Meskipun sempat menolak, Agam akhirnya bersedia menerima donasi tersebut, namun dengan syarat tegas: uang itu tidak akan digunakan untuk kepentingan pribadinya. Ia berkomitmen untuk menggunakan dana tersebut demi kemaslahatan bersama.
Agam menjelaskan bahwa dana dari warganet Brasil akan dialokasikan untuk dua hal utama:
- Pembelian alat keselamatan dan perlengkapan evakuasi: Ini bertujuan untuk memperkuat sarana dan prosedur keselamatan di jalur pendakian Gunung Rinjani, agar pendaki bisa lebih aman dan nyaman.
- Program pelestarian alam: Jika ada sisa dana, akan dialokasikan untuk kegiatan reboisasi atau penanaman pohon di gunung-gunung yang dilaluinya di Indonesia, sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan.
Agam juga berjanji akan melibatkan seluruh tim relawan yang terlibat dalam proses evakuasi Juliana dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana ini. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk mengedepankan solidaritas dan kerja sama tim.
Donasi Dibatalkan, Uang Kembali ke Donatur
Perjalanan donasi untuk Agam Rinjani ini berakhir dengan pembatalan. Platform penggalangan dana asal Brasil, Voaa, bersama mitranya Razões para Acreditar, secara resmi membatalkan kampanye donasi tersebut pada 30 Juni 2025.
Pembatalan ini dilakukan di tengah meningkatnya kritik publik, terutama terkait transparansi pengelolaan dana dan adanya potongan biaya administrasi sebesar 20 persen yang dikenakan oleh platform. Selain itu, Voaa juga mengungkapkan bahwa kampanye mereka menjadi sasaran serangan digital, ancaman, penyebaran informasi palsu, dan ujaran kebencian yang mengaburkan tujuan utama donasi.
Sebagai konsekuensinya, seluruh dana yang telah terkumpul, yang mencapai sekitar Rp1,54 miliar, dipastikan akan dikembalikan secara otomatis kepada para donatur mulai Senin, 30 Juni 2025, tanpa perlu tindakan apa pun dari mereka. Pengembalian akan dilakukan melalui metode pembayaran yang sama saat donasi dilakukan.
Kasus donasi Agam Rinjani ini menjadi pelajaran penting dalam dunia penggalangan dana daring, terutama yang melibatkan lintas negara. Transparansi dana, komunikasi yang jelas, dan akuntabilitas menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan publik.
Kesimpulan
Kisah Agam Rinjani adalah gambaran nyata tentang aksi kemanusiaan yang tulus, apresiasi global yang luar biasa, namun juga kompleksitas di balik penggalangan dana besar. Meskipun donasi miliaran rupiah dari warga Brasil akhirnya dibatalkan, komitmen Agam untuk tidak menggunakan dana tersebut secara pribadi dan niatnya untuk berbagi serta melestarikan alam patut diacungi jempol.
Cerita ini mengingatkan kita bahwa setiap keberhasilan besar, terutama dalam misi kemanusiaan, adalah hasil dari kerja sama banyak pihak. Solidaritas dan transparansi adalah nilai-nilai yang harus selalu dijunjung tinggi dalam setiap langkah.
FAQ
Tanya: Mengapa Agam Rinjani menolak donasi miliaran rupiah dari warga Brasil?
Jawab: Agam Rinjani menolak donasi tersebut karena ia merasa aksi heroiknya adalah tugas kemanusiaan dan tidak mengharapkan imbalan materi. Ia juga ingin menghindari kesalahpahaman dan polemik yang mungkin timbul dari penerimaan dana tersebut.
Tanya: Siapa Agam Rinjani dan apa yang membuatnya viral?
Jawab: Agam Rinjani, atau Abdul Haris Agam, adalah seorang relawan dan pemandu gunung di Rinjani yang viral karena aksi heroiknya mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dari jurang sedalam 600 meter. Aksi penyelamatan yang berbahaya dan tulus ini mendapat apresiasi luas dari publik Brasil.
Tanya: Bagaimana nasib dana donasi yang sudah terkumpul dari warga Brasil?
Jawab: Dana donasi yang sudah terkumpul akan disalurkan kepada keluarga Juliana Marins sebagai bentuk simpati dan dukungan, serta untuk membantu biaya pemulangan jenazah. Agam sendiri tidak mengambil sepeser pun dari dana tersebut.