Siapa sangka, di balik gemerlap lampu dan hiruk pikuk pengunjungnya, ada rahasia tersembunyi di bawah Teras Cihampelas? Proyek renovasi besar-besaran ikon Kota Bandung ini ternyata bukan cuma soal mempercantik tampilan. Justru, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menemukan masalah serius yang selama ini jarang tersorot, terutama di bagian bawah skywalk yang berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang bagi warga sekitar. Yuk, kita selami lebih dalam apa saja yang sebenarnya terjadi dan bagaimana Pemkot Bandung berencana mengatasinya!
Berikut adalah satu kalimat caption yang menarik, relevan, dan informatif dalam Bahasa Indonesia, dengan gaya bahasa caption berita pada umumnya: **Renovasi Teras Cihampelas Ungkap Masalah Serius: Pilar Penyangga Rusak Sistem Drainase, Banjir Mengancam Kawasan Sekitar.**
Bukan Sekadar Perbaikan Kosmetik, Ada Masalah di Baliknya!
Selama ini, mungkin kita hanya melihat Teras Cihampelas dari atas, menikmati suasana pedestrian yang unik. Namun, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, membuka tabir fakta yang mengejutkan. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah tiang penyangga struktur Teras Cihampelas ternyata merusak saluran air di bawahnya. Akibatnya fatal, air hujan bukannya mengalir ke gorong-gorong, malah menggenangi permukiman warga di sekitar kawasan.
“Hal yang paling penting bukan cuma bagian atasnya. Bagian bawah juga harus dibenahi. Banyak tiang yang merusak saluran air dan menyebabkan air hujan tidak masuk ke gorong-gorong. Malah ada yang masuk ke permukiman warga,” tegas Farhan saat meninjau langsung lokasi pada Jumat (11/7/2025). Temuan ini jelas mengubah fokus renovasi dari sekadar perbaikan visual menjadi perombakan infrastruktur yang lebih mendalam, khususnya pada sistem drainase Teras Cihampelas.
Mengembalikan “Amanat” Ruang Publik: Fokus pada Drainase dan Keamanan
Melihat kondisi ini, Muhammad Farhan menegaskan bahwa renovasi Teras Cihampelas bukanlah proyek biasa. Baginya, Teras Cihampelas adalah “amanat” yang harus dijaga dan dikembalikan fungsinya sebagai ruang publik yang nyaman, aman, dan bisa dinikmati warga. Komitmen ini membuat Pemkot Bandung melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) menyusun desain sistem gorong-gorong baru yang diharapkan mampu menampung debit air hujan dalam skala besar.
Selain pembenahan drainase, Pemkot juga akan melakukan pengukuran ulang kekuatan konstruksi skywalk. Ini penting untuk memastikan keamanan dan kapasitas maksimum bagi para pengunjung. Tak hanya itu, ada perubahan kecil namun signifikan yang akan dilakukan: tulisan ikonik “Teras Cihampelas” yang selama ini menghadap selatan, nantinya akan diputar ke arah utara. Perubahan ini bertujuan agar tulisan lebih mudah terlihat dan selaras dengan arah pergerakan pejalan kaki di kawasan tersebut.
Dampak Renovasi dan Harapan ke Depan
Proses perbaikan Teras Cihampelas kini sudah memasuki tahap teknis. Selama pengerjaan, kawasan ini akan ditutup selama 24 jam penuh dan dijaga oleh Satpol PP. Lalu, bagaimana nasib para pedagang kaki lima? Mereka akan dipindahkan sementara ke lokasi lain yang saat ini masih dalam pencarian. Tentu, langkah ini diharapkan tidak menimbulkan gejolak dan tetap memberikan solusi bagi para pelaku usaha di sana.
Farhan memperkirakan, proyek ambisius ini akan memerlukan anggaran yang signifikan dan proses pengerjaan bertahap hingga dua tahun. Ia juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang berpesan agar Pemkot Bandung bisa menjaga dan konsisten merawat kawasan ini. Mengenai kemungkinan pembongkaran permanen Teras Cihampelas, Farhan menyatakan bahwa hal itu masih sangat bergantung pada hasil kajian hukum dan lingkungan. Namun, fokus utama saat ini adalah pembenahan, bukan pembongkaran.
Renovasi Teras Cihampelas ini menjadi bukti komitmen Pemkot Bandung untuk tidak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga mengatasi akar masalah yang tersembunyi. Dengan berbagai pembenahan yang dilakukan, harapan besar tersemat agar Teras Cihampelas dapat kembali menjadi salah satu ikon ruang publik Bandung yang berfungsi optimal, memberikan kenyamanan, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat.