Remaja Inggris Dituduh Selundupkan Narkoba: Mengaku Disiksa di Pengadilan Georgia

Dipublikasikan 1 Juli 2025 oleh admin
Kriminal

Yogyakarta, zekriansyah.com – Bayangkan, seorang remaja belia yang sedang asyik berkeliling dunia tiba-tiba terjerat kasus hukum serius di negara asing, dituduh menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar. Kisah ini bukan sekadar berita kriminal biasa, melainkan drama humanis yang menyoroti kerentanan seseorang di tengah jaringan kejahatan internasional.

Remaja Inggris Dituduh Selundupkan Narkoba: Mengaku Disiksa di Pengadilan Georgia

Ilustrasi: Remaja Inggris yang dituduh selundupkan narkoba di Georgia, Bella Culley, menyoroti dugaan penyiksaan di ruang sidang.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami kasus Bella Culley, remaja asal Inggris yang kini menghadapi ancaman hukuman berat di Georgia. Dengan membaca ini, Anda akan memahami duduk perkara, klaim mengejutkan dari Bella di pengadilan, serta perjuangan keluarga yang mencoba membebaskannya. Mari kita ikuti kisahnya.

Remaja Inggris Ditangkap di Georgia: Dituduh Bawa Narkoba dalam Jumlah Besar

Bella Culley, seorang remaja berusia 19 tahun (beberapa laporan menyebut 18 tahun saat penangkapan), asal Billingham, Teesside, Inggris, ditangkap di Bandara Internasional Tbilisi, Georgia, pada 10 Mei lalu. Penangkapan ini terjadi setelah ia dilaporkan menghilang saat bepergian di Thailand.

Pihak berwenang Georgia menuduh Bella menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar. Dalam tas perjalanannya, ditemukan sekitar 12 kilogram ganja (marijuana) dan 2 kilogram hasis (hashish). Ini adalah jumlah yang sangat signifikan, dan jika terbukti bersalah, Bella bisa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun atau bahkan seumur hidup.

Menurut laporan polisi Georgia, penangkapan ini merupakan hasil operasi gabungan beberapa departemen. Bella diyakini tiba di Tbilisi dengan penerbangan dari Sharjah, Uni Emirat Arab. Sebelumnya, ia diketahui bepergian ke Filipina setelah Paskah, lalu ke Thailand sekitar awal Mei, sebelum akhirnya kontak dengan keluarganya terputus.

Pengakuan Dramatis Bella Culley: “Saya Dipaksa Melalui Siksaan!”

Dalam sidang pra-peradilan di Pengadilan Kota Tbilisi, Bella Culley menyatakan diri tidak bersalah atas tuduhan kepemilikan dan perdagangan narkoba. Ia memberikan kesaksian yang mengejutkan, mengklaim bahwa dirinya telah “disiksa” dan “dipaksa” untuk menyelundupkan narkoba tersebut.

Bella menunjukkan pergelangan tangan kanannya yang memiliki bekas luka kepada hakim, menjelaskan bahwa luka itu adalah bukti penyiksaan yang dialaminya di Thailand sebelum ia disuruh membawa koper berisi narkoba.

“Saya tidak ingin melakukan ini. Saya dipaksa melakukannya melalui penyiksaan,” kata Bella di pengadilan. “Saya hanya ingin bepergian. Saya orang baik. Saya seorang mahasiswa universitas. Saya orang yang bersih. Saya tidak memakai narkoba.”

Pengacaranya, Malkhaz Salakaia, menambahkan bahwa Bella diancam dengan setrika panas untuk memaksanya membawa koper tersebut. Salakaia juga menegaskan bahwa kliennya tidak mengetahui isi koper dan sempat mencoba memberitahu petugas bea cukai di Thailand, namun tidak diindahkan.

“Dia diinstruksikan untuk terbang ke Georgia – dia bahkan tidak tahu di mana Georgia secara geografis,” tambah Salakaia.

Yang menambah kompleksitas kasus ini adalah pengakuan Bella bahwa ia sedang hamil 18 minggu. Klaim kehamilan ini juga digunakan oleh pengacaranya sebagai alasan untuk mengajukan permohonan jaminan.

Perjuangan Keluarga dan Penolakan Jaminan

Keluarga Bella Culley, termasuk ayah, bibi, dan kakeknya, turut hadir di persidangan di Tbilisi untuk memberikan dukungan. Mereka sangat terpukul dengan situasi ini dan siap melakukan apa saja untuk membebaskan Bella.

Pengacara Bella, Malkhaz Salakaia, mengajukan permohonan jaminan sebesar 50.000 Lari Georgia (sekitar Rp 270 juta) agar Bella bisa keluar dari penjara. Namun, hakim Lela Kalichenko menolak permohonan jaminan tersebut dan memerintahkan Bella untuk tetap ditahan sampai sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 10 Juli.

Keluarga Bella, yang sebelumnya melaporkan Bella hilang di Thailand, kini menghadapi kenyataan pahit. Ayah Bella bahkan dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menjual rumah mereka demi mengumpulkan dana untuk biaya hukum. Kakek Bella, William, menegaskan bahwa cucunya bukanlah “pedagang narkoba internasional” dan yakin Bella telah “terjebak dalam sesuatu, entah bagaimana.”

Bella saat ini ditahan di Fasilitas Penahanan Pra-peradilan Khusus Wanita di Rustavi, satu-satunya penjara wanita di Georgia. Kantor Luar Negeri Inggris telah menyatakan dukungan kepada keluarga Bella, namun mereka tidak dapat campur tangan langsung untuk membebaskan warga negara Inggris dari penjara di negara lain atau memberikan perlakuan khusus.

Misteri Perjalanan dan Latar Belakang Bella

Sebelum penangkapannya, Bella Culley aktif membagikan foto-foto perjalanannya di media sosial, termasuk dari Boracay dan Palawan di Filipina. Keluarganya terakhir kali menerima pesan dari Bella pada 3 atau 5 Mei, di mana ia berjanji akan melakukan panggilan video. Namun, setelah itu, kontaknya terputus.

Kasus ini menjadi lebih menarik karena Bella Culley adalah cicit dari Frank Cook, mantan Anggota Parlemen Partai Buruh yang mewakili Stockton North selama 27 tahun. Latar belakang ini menambah sorotan publik terhadap kasusnya.

Pengacaranya meyakini bahwa Bella adalah korban dan “tidak mungkin” ia melakukan kejahatan tersebut. Mereka menduga Bella telah dijebak oleh individu tak dikenal di Thailand.

“Dari Thailand ke Sharjah, dari Sharjah ke Thailand, bagasi ini dibawa oleh orang yang berbeda,” kata Salakaia. “Dia hanya diberi paspor dan disuruh pergi ke sana dan ke sana. Dia mencoba memberitahu kontrol paspor tetapi tidak diindahkan. Dia bahkan tidak tahu secara geografis di mana dia berada, dia pikir Tbilisi adalah sebuah negara.”

Klaim ini menggambarkan betapa rentannya seseorang yang bepergian sendiri dan bisa dimanfaatkan oleh sindikat kejahatan.

Kesimpulan

Kasus Bella Culley adalah pengingat betapa kompleksnya dunia kejahatan transnasional, terutama yang melibatkan perdagangan narkoba. Seorang remaja yang hanya ingin bepergian kini menghadapi ancaman hukuman berat, dengan klaim penyiksaan dan pemaksaan yang mengguncang hati.

Perkembangan kasus ini akan terus dinanti, terutama pengakuan lebih lanjut dari Bella di persidangan. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan kebenaran terungkap, memberikan pelajaran berharga bagi kita semua tentang bahaya jaringan kejahatan dan pentingnya kewaspadaan saat bepergian. Mari kita ikuti terus beritanya.