Belakangan ini, jagat musik Tanah Air lagi dihebohkan dengan perbincangan seputar riders alias daftar permintaan musisi. Setelah Ari Lasso melontarkan kritikan soal permintaan mewah dari musisi pendatang baru, banyak band dan penyanyi papan atas yang akhirnya ikut buka-bukaan. Salah satunya adalah Padi Reborn, lewat sang gitaris sekaligus pencipta lagu utama, Piyu.
Piyu Padi Reborn ungkapkan kesederhanaan _rider_ band mereka bagaikan ‘nasi bungkus’, mencerminkan prinsip sehat dan performa utama meski telah meraih kesuksesan.
Uniknya, Piyu mengungkapkan bahwa riders Padi Reborn itu super simpel, bahkan diibaratkan seperti “cuma nasi bungkus”. Penasaran kenapa band sekelas Padi Reborn punya daftar permintaan yang begitu sederhana? Yuk, kita intip lebih dalam filosofi di balik kesederhanaan mereka.
Dari Susah Sampai Papan Atas: Filosofi “Nasi Bungkus” Padi Reborn
Siapa sangka, band legendaris yang sudah malang melintang lebih dari 20 tahun ini ternyata punya latar belakang yang sangat membumi. Piyu bercerita bahwa mereka memulai karier dari nol, penuh perjuangan. “Karena kita awalnya dari bawah, dari susah banget. Kita naik kereta ekonomi dari Surabaya ke Jakarta, sudah biasa dengan makan nasi bungkus ibaratnya gitu,” jelas Piyu.
Pengalaman pahit merintis karier itulah yang membentuk mentalitas Padi Reborn. Mereka tidak pernah lupa dari mana mereka berasal, dan kesederhanaan itu tetap melekat bahkan setelah mereka menjadi musisi papan atas. Bagi Padi Reborn, yang terpenting adalah esensi bermusik dan memberikan penampilan terbaik untuk para penggemar.
Apa Saja Isi Riders Padi Reborn? Prioritas Kesehatan dan Penampilan Panggung
Meskipun sudah sangat terkenal, Padi Reborn dikenal sebagai band yang tidak merepotkan pihak penyelenggara konser. Mereka punya prioritas yang jelas: kesehatan personel dan kualitas penampilan di atas panggung.
Kebutuhan Makanan dan Minuman yang Sehat
Sadara akan usia yang tidak lagi muda, para personel Padi Reborn sangat menjaga asupan makanan dan minuman mereka. Permintaan di ruang ganti pun jauh dari kesan mewah.
“Jadi kalau riders di ruang ganti itu cuma buah, makanan rebus-rebusan, terus minuman ya, saya minum air mineral saja yang lain paling standar lah kaya tissue dan lain-lain,” ungkap Piyu. Mereka bahkan kadang hanya meminta akomodasi dan memilih untuk membeli makanan sendiri.
Piyu secara spesifik menyukai buah naga karena selain sehat, harganya juga terjangkau dan mudah didapat. Ia bahkan blak-blakan soal kualitas buah di Indonesia, yang menurutnya lebih baik diekspor dan yang tersisa untuk konsumsi dalam negeri seringkali kurang bagus.
Akomodasi Pribadi Piyu yang Unik
Selain urusan makanan, Piyu juga punya permintaan pribadi yang cukup unik untuk akomodasinya. Ia selalu meminta kamar hotel yang bebas asap rokok (non-smoking) dan kasur tunggal (single bed).
“Saya gak mau yang double, soalnya saya kalau tidur pindah-pindah. Kalau pakai yang double, nanti takutnya jatuh,” tuturnya sambil tertawa. Ini menunjukkan sisi humanis Piyu yang sangat jujur dan apa adanya.
Fokus Utama: Penampilan Panggung yang Memukau
Alih-alih pusing memikirkan kemewahan di balik panggung, Padi Reborn justru lebih serius dalam hal kebutuhan panggung yang menopang penampilan mereka.
“Kita lebih fokus ke penampilan aja. Malah kalau di penampilan itu saya biasanya minta pyro, kembang api. Buat di gitar kan, biar nanti pas di lagu apa, keluar kembang api. Saya riders-nya satu, minta kembang api. Buat di gitar kan, pas lagu Sobat, pasti keluar. Saya satu-satunya gitaris di Indonesia yang pakai kembang api, so far,” jelas Piyu bangga. Ini adalah bukti nyata bahwa prioritas mereka adalah memberikan pertunjukan yang tak terlupakan bagi para penggemar.
Kesimpulan
Pengakuan Piyu Padi Reborn mengenai riders mereka yang sederhana, bahkan diibaratkan “cuma nasi bungkus”, memberikan perspektif menarik di tengah isu riders musisi yang sedang hangat. Ini bukan hanya soal daftar permintaan, tapi juga cerminan filosofi hidup dan perjalanan karier sebuah band.
Padi Reborn membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus diiringi dengan kemewahan yang berlebihan. Dengan fokus pada kesehatan, kesederhanaan, dan dedikasi penuh pada kualitas penampilan, mereka tetap menjadi salah satu band paling dihormati di Indonesia. Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik musisi maupun kita semua, untuk selalu mengingat akar dan fokus pada esensi yang paling penting dalam hidup.