Pesan Penting dari Saudi: Kemenag Diminta Siapkan Haji 2026 Lebih Awal

Dipublikasikan 28 Juni 2025 oleh admin
Sosial Politik

Kementerian Agama (Kemenag) RI baru saja bertemu dengan perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Jeddah. Pertemuan ini punya satu pesan penting yang harus diperhatikan: persiapan haji tahun 2026 harus dimulai jauh lebih awal dari biasanya.

Pesan Penting dari Saudi: Kemenag Diminta Siapkan Haji 2026 Lebih Awal

Kenapa ini penting bagi Anda sebagai pembaca? Artikel ini akan menjelaskan mengapa persiapan dini ini krusial dan bagaimana langkah ini diharapkan membuat perjalanan ibadah haji jemaah Indonesia di tahun-tahun mendatang bisa lebih mulus, nyaman, dan berkualitas. Mari kita simak informasi lengkapnya agar Anda memahami upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan haji.

Kemenag dan Saudi Duduk Bersama Bahas Haji 2026

Pertemuan penting ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, dengan Deputi Bidang Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hasan Munakirah. Pertemuan yang berlangsung di Jeddah ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan haji tahun 2025 sekaligus membahas persiapan haji untuk tahun 2026.

Hilman Latief, yang didampingi Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M. Hanafi dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran haji tahun ini.

“Kami semua bersyukur atas pertolongan Allah dan dengan kerja keras bahu-membahu, persoalan yang muncul pada saat operasional (haji) bisa kita selesaikan bersama-sama,” ujar Hilman di Jeddah.

Saudi Beri ‘Timeline’ Lengkap, Ini Tahapannya

Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Haji Arab Saudi secara tegas berpesan agar seluruh pihak terkait haji di Indonesia mempersiapkan penyelenggaraan haji lebih dini. Hasan Munakirah meminta proses persiapan dilakukan sesuai dengan lini masa (timeline) yang telah mereka tetapkan.

Pemerintah Arab Saudi sendiri telah memberikan timeline penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 H sejak 8 Juni 2025. Tahapan yang harus disiapkan lebih awal itu meliputi:

  • Penetapan kuota: Berapa jumlah jemaah yang boleh berangkat dari Indonesia.
  • Penentuan lokasi di Masya’ir: Lokasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang akan digunakan jemaah.
  • Persiapan kontrak layanan: Termasuk akomodasi (hotel), transportasi, dan katering.
  • Penentuan jemaah: Proses seleksi dan penetapan siapa saja yang akan berangkat.
  • Pelunasan biaya haji: Pembayaran biaya perjalanan haji oleh jemaah.

Hilman Latief menegaskan bahwa Kemenag akan segera menyampaikan pesan penting ini kepada seluruh pemangku kepentingan terkait di Indonesia agar persiapan haji 2026 bisa berjalan lancar.

BP Haji Siap Ambil Alih dan Benahi Pelayanan

Penting untuk diketahui, mulai tahun depan, Badan Penyelenggara (BP) Haji direncanakan akan mengambil alih kewenangan pengelolaan ibadah haji dari tangan Kementerian Agama. Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga telah bertemu dengan Deputi Kerjasama Internasional Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hassan Bin Yahya Al Manakhrah, untuk membahas peran penuh BP Haji pada 2026.

Dahnil menegaskan komitmen BP Haji untuk mengutamakan prinsip EMAN: Efisien, Aman, dan Nyaman dalam setiap aspek penyelenggaraan. Ia juga mengakui adanya “kesemrawutan” dalam pelaksanaan haji tahun 2025 dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan signifikan, termasuk:

  • Menyiapkan Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk tata kelola haji yang lebih baik.
  • Memastikan pemberantasan praktik rente, korupsi, dan manipulasi agar haji lebih efisien.
  • Memperbaiki pola diplomasi yang lebih jujur dan terbuka dengan Kerajaan Arab Saudi.

BP Haji juga mendorong percepatan pengesahan revisi Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah agar bisa segera bekerja secara optimal.

Pemulangan Jemaah Haji 2025 Masih Berlangsung

Meskipun fokus sudah pada persiapan haji 2026, perlu diketahui bahwa operasional haji 1446 H/2025 M masih berlangsung. Fase pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah sudah berakhir, dan saat ini fase pemulangan gelombang II dari Madinah telah dimulai sejak Kamis (26/6). Proses pemulangan jemaah dari Madinah ini akan terus berlanjut hingga 11 Juli 2025.

Hingga Jumat (27/6), tercatat 280 kloter dengan total 108.857 jemaah (sekitar 53,33%) sudah kembali ke Tanah Air. Sementara itu, masih ada 92 jemaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan 26 jemaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Hilman Latief berpesan agar seluruh petugas tetap siap siaga dan jemaah mengikuti prosedur yang ditetapkan hingga tiba kembali di rumah masing-masing.

Kesimpulan

Pesan dari Kementerian Haji Arab Saudi kepada Kemenag RI untuk memulai persiapan haji 2026 lebih awal adalah sinyal penting. Ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji. Dengan adanya timeline yang jelas dan peran aktif Badan Penyelenggara Haji yang bertekad melakukan pembenahan, diharapkan penyelenggaraan haji di masa mendatang akan semakin terstruktur, efisien, aman, dan nyaman bagi seluruh jemaah Indonesia. Mari kita dukung bersama upaya ini demi kelancaran ibadah haji saudara-saudari kita.