Penjaga Kos Diplomat Muda Tewas Menteng Disebut Alami Stres: Menguak Misteri di Balik Layar CCTV

Dipublikasikan 16 Juli 2025 oleh admin
Kriminal

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar meninggalnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP) di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) lalu, masih menyisakan banyak tanda tanya. Kasus ini bak kepingan puzzle yang perlahan mulai tersusun, dengan satu sosok yang kini menjadi sorotan utama: penjaga kos diplomat muda tewas Menteng disebut bernama Siswanto. Gerak-geriknya yang terekam CCTV sebelum penemuan jenazah ADP, serta pengakuannya yang stres akibat pemeriksaan polisi, menambah lapisan misteri pada kasus yang menghebohkan ini.

Penjaga Kos Diplomat Muda Tewas Menteng Disebut Alami Stres: Menguak Misteri di Balik Layar CCTV

Penjaga kos diplomat muda yang ditemukan tewas di Menteng disebut alami stres berat, menguak misteri di balik rekaman CCTV yang belum terungkap sepenuhnya.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami lebih dalam kasus kematian diplomat muda Kemlu ini, terutama peran dan kondisi penjaga kos yang kini merasakan tekanan berat. Mari kita urai kepingan-kepingan informasi yang ada untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Siapa Penjaga Kos yang Jadi Sorotan?

Sosok penjaga kos diplomat muda tewas Menteng disebut bernama Siswanto kini menjadi pusat perhatian. Ia adalah individu yang terekam mondar-mandir di depan kamar kos ADP, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil No.22, Menteng, Jakarta Pusat, sesaat sebelum diplomat muda itu ditemukan tak bernyawa. Rekaman CCTV memperlihatkan Siswanto dengan kondisi bertelanjang dada, hanya mengenakan sarung, dan memegang ponsel di dekat telinga, beberapa kali berhenti di depan kamar korban.

Menurut Andi, penjaga toko rokok elektronik di depan kos, Siswanto adalah orang yang sama dalam rekaman tersebut. Andi mengungkapkan bahwa Siswanto kini merasakan tekanan psikologis yang berat. “Dia curhat, stres ditanyaiin terus. Dia nggak tahu apa-apa (soal kematian Arya),” ujar Andi. Bahkan, pada Sabtu (12/7/2025), Siswanto kembali dijemput oleh beberapa orang, yang membuatnya terlihat ketakutan.

Kilas Balik Misteri Kematian Diplomat Muda ADP

Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat fungsional muda di Kemlu berusia 39 tahun, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Ia terbaring di atas kasur dengan kepala terlilit lakban rapat dan tubuh terbungkus selimut. Hal yang paling membuat dahi mengernyit adalah pintu kamar terkunci dari dalam, seolah tak ada orang lain yang masuk atau keluar.

Dari hasil pemeriksaan awal tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Tak hanya itu, barang-barang berharga milik ADP juga tidak ada yang hilang. Yang lebih mengejutkan, polisi hanya menemukan sidik jari korban pada potongan lakban yang melilit kepalanya. Temuan-temuan ini membuat polisi dan publik bertanya-tanya: apa sebenarnya penyebab kematian ADP?

Gerak-Gerik Penjaga Kos di CCTV: Apa yang Terjadi?

Rekaman CCTV menjadi salah satu bukti kunci dalam kasus ini. CCTV menangkap gerak-gerik Siswanto, penjaga kos, pada dua waktu berbeda sebelum ADP ditemukan tewas:

  • Pukul 00.27 WIB (Selasa, 8 Juli 2025): Siswanto terlihat mondar-mandir di depan kamar nomor 105, tempat ADP tinggal. Ia mengenakan sarung dan memegang ponsel, beberapa kali melirik ke arah kamar.
  • Pukul 05.20 WIB (Selasa, 8 Juli 2025): Siswanto kembali terlihat di depan kamar ADP, kali ini mengenakan kemeja dan celana pendek sambil membawa sapu. Ia sempat berhenti dan menengok lebih dekat ke arah jendela kamar korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan penjaga kos ini adalah dalam rangka mengecek kondisi ADP. Mengapa? Karena istri ADP yang saat itu berada di Yogyakarta, tak bisa menghubungi suaminya lewat telepon seluler dan meminta bantuan penjaga kos untuk memeriksa. Istri korban bahkan menghubungi Siswanto sebanyak tiga kali:

  • Senin, 7 Juli 2025 pukul 22.40 WIB (melalui nomor lama yang sudah tidak aktif).
  • Selasa, 8 Juli 2025 pukul 00.48 WIB (melalui nomor baru).
  • Selasa, 8 Juli 2025 pukul 05.27 WIB.

Namun, di balik semua temuan ini, mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Ito Sumardi, mempertanyakan mengapa penjaga kos hanya melongok tanpa mengetuk atau memeriksa lebih jauh kondisi korban. Kejanggalan ini, ditambah dengan adanya titik buta (blind spot) pada CCTV dan kemungkinan adanya akses pintu lain yang tidak terpantau, membuat alibi penjaga kos perlu didalami lebih lanjut oleh penyidik.

Spekulasi dan Tantangan Polisi Mengungkap Kebenaran

Kasus ini memicu beragam spekulasi di tengah masyarakat, mulai dari dugaan bunuh diri, pembunuhan, hingga kemungkinan aktivitas seksual ekstrem.

  • Dugaan Bunuh Diri: Fakta bahwa tidak ada tanda kekerasan, pintu terkunci dari dalam, dan hanya sidik jari korban pada lakban, awalnya mengarahkan pada dugaan ini.
  • Dugaan Pembunuhan: Namun, cara kematian yang tak biasa, dengan kepala terlilit lakban, masih menyisakan pertanyaan besar tentang keterlibatan pihak lain. Apalagi jika ada kemungkinan “blind spot” CCTV atau akses pintu lain yang tidak terpantau.
  • Dugaan Aktivitas Seksual Ekstrem: Spekulasi liar lainnya mengaitkan kematian ADP dengan auto-erotic asphyxiation, yaitu pembatasan oksigen yang disengaja ke otak untuk tujuan birahi, yang kerap berujung pada kematian tak terduga. Psikolog & Seksolog Klinis, Zoya Amirin, mengakui adanya perilaku menyimpang ini, meski menekankan bahwa ini masih sebatas spekulasi.

Pihak kepolisian terus bekerja keras mengurai benang kusut ini. Mereka telah melakukan olah TKP berulang kali, memeriksa lima orang saksi (termasuk istri, penjaga kos, tetangga, dan rekan kerja korban), serta menyita barang bukti seperti ponsel dan rekaman CCTV. Polisi juga akan menggandeng pihak psikologi forensik untuk mendalami profil dan karakter korban, serta menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan organ dalam secara laboratoris. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menargetkan penyelidikan kasus ini dapat tuntas dalam waktu sekitar seminggu.

Kesimpulan

Misteri kematian diplomat muda Kemlu Menteng ini masih menjadi teka-teki besar yang menarik perhatian publik. Peran penjaga kos Siswanto, dengan gerak-geriknya yang terekam CCTV dan pengakuannya yang stres akibat pemeriksaan, menjadi salah satu kepingan puzzle penting yang sedang diselidiki. Dengan berbagai spekulasi yang bermunculan dan upaya keras kepolisian yang melibatkan berbagai ahli, kita semua berharap kebenaran di balik meninggalnya Arya Daru Pangayunan segera terungkap, memberikan kejelasan bagi keluarga dan masyarakat luas.