Menguak Alasan: **Pemain Naturalisasi Absen Perkuat Timnas U23 Indonesia** di Piala AFF U23 dan Kualifikasi Piala Asia U23

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Belakangan ini, nama-nama pemain naturalisasi selalu menjadi sorotan di jagat sepak bola Indonesia. Kehadiran mereka seringkali dianggap sebagai angin segar yang membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia, baik di level senior maupun kelompok umur. Namun, ada kabar yang cukup mengejutkan dan mungkin membuat dahi mengernyit: beberapa pemain naturalisasi absen perkuat Timnas U23 Indonesia dalam dua turnamen penting, yaitu Piala AFF U23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U23 2026.

Menguak Alasan: **Pemain Naturalisasi Absen Perkuat Timnas U23 Indonesia** di Piala AFF U23 dan Kualifikasi Piala Asia U23

Pemain naturalisasi dipastikan absen memperkuat Timnas U23 Indonesia di Piala AFF U23 dan kualifikasi Piala Asia U23, menimbulkan pertanyaan mengenai strategi pembentukan tim.

Tentu saja, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa para pemain yang diharapkan bisa mengangkat performa Garuda Muda justru tidak bisa bergabung? Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik absennya mereka, agar Anda, para pecinta sepak bola, bisa memahami dinamika yang terjadi di balik layar. Mari kita selami lebih dalam!

Mengapa Kehadiran Pemain Naturalisasi Begitu Penting?

Kehadiran pemain keturunan atau pemain naturalisasi kerap diibaratkan seperti “vitamin” tambahan bagi skuad Timnas Indonesia. Mereka membawa pengalaman berkompetisi di liga-liga Eropa yang lebih maju, mentalitas juara, dan taktik bermain yang berbeda. Ini tentu sangat berharga untuk meningkatkan kualitas tim, terutama di level U23 yang menjadi jembatan menuju tim senior. Dengan perpaduan bakat lokal dan pengalaman internasional, Timnas U23 Indonesia diharapkan bisa bersaing lebih ketat di kancah Asia, bahkan dunia.

Deretan Bintang Naturalisasi yang Absen di Piala AFF U23 2025

Pada ajang Piala AFF U23 2025 yang digelar di Indonesia (15 Juli – 1 Agustus 2025), skuad Timnas U23 Indonesia pilihan pelatih Gerald Vanenburg hanya diperkuat satu nama pemain naturalisasi, yaitu Jens Raven. Lalu, bagaimana dengan nama-nama lain yang sering disebut-sebut?

Tiga pemain naturalisasi lainnya yang memenuhi syarat usia U23 justru harus absen. Siapa saja mereka dan apa alasannya?

Rafael Struick: Prioritas untuk Tim Senior

Rafael Struick, striker keturunan Belanda berusia 22 tahun yang sudah menjadi langganan Timnas Indonesia, tidak terdaftar di skuad U23 untuk Piala AFF 2025. Padahal, usianya masih sangat memungkinkan. Menurut pelatih Gerald Vanenburg, keputusan ini diambil karena Rafael Struick difokuskan untuk memperkuat tim senior.

“Saya kira yang terpenting adalah di timnas (senior) harus lolos ke Piala Dunia,” kata Gerald Vanenburg, mengindikasikan prioritas jangka panjang.

Ini adalah strategi yang bisa dipahami. Mengingat pentingnya kualifikasi Piala Dunia bagi tim senior, talenta terbaik seperti Rafael Struick harus dioptimalkan di sana.

Dion Markx dan Tim Geypens: Terganjal Restu Klub

Dua nama lain, Dion Markx dan Tim Geypens, juga absen dari skuad Piala AFF U23 2025. Keduanya adalah pemain naturalisasi yang sebelumnya disiapkan untuk Piala Asia U20 2024, namun terhalang proses administrasi yang belum rampung.

Untuk Piala AFF U23 2025, alasan absen mereka berbeda: terganjal izin klub. Baik Dion Markx (bek-tengah Top Oss) maupun Tim Geypens (bek-kiri FC Emmen) bermain di Eerste Divisie (Liga 2 Belanda).

“Kami telah mengirimkan surat panggilan ke klub Dion Markx dan Tim Geypens,” ungkap Ketua Badan Timnas (BTN), Sumardji. “Tapi karena Piala AFF U23 2025 bukan agenda resmi dari FIFA, klub tidak melepasnya.”

Ini adalah dilema klasik. Klub-klub Eropa seringkali enggan melepas pemainnya jika turnamen tersebut tidak masuk kalender FIFA, terutama saat masa pramusim 2025/2026 yang krusial bagi persiapan klub.

Kendala Naturalisasi: Kasus Mauro Zijlstra dan Kualifikasi Piala Asia U23 2026

Tak berhenti di Piala AFF U23, kendala pemain naturalisasi absen perkuat Timnas U23 Indonesia juga berlanjut ke ajang Kualifikasi Piala Asia U23 2026 yang akan berlangsung pada 3-9 September 2025 di Sidoarjo. Kali ini, sorotan tertuju pada Mauro Zijlstra, penyerang tengah berbakat dari FC Volendam.

Baca juga: siapa dan saja

Mauro Zijlstra: Proses Naturalisasi Belum Rampung Tepat Waktu

Proses naturalisasi Mauro Zijlstra, bersama Miliano Jonathans, telah mendapat restu dari DPR pada akhir Agustus 2025. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bahkan menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani surat permohonan naturalisasi Mauro. Ini adalah kabar baik untuk masa depan sepak bola Indonesia.

Namun, untuk Kualifikasi Piala Asia U23 2026, Mauro Zijlstra batal tampil. Alasannya sederhana namun krusial: batas waktu pendaftaran pemain ke AFC sudah selesai, yaitu paling lambat H-10 sebelum turnamen (24 Agustus 2025). Hingga tanggal tersebut, proses administrasi naturalisasi Mauro belum sepenuhnya rampung.

Ini menunjukkan betapa kompleksnya proses naturalisasi dan pentingnya ketepatan waktu dalam administrasi. Harapan untuk melihat Mauro Zijlstra memperkuat lini serang Garuda Muda harus tertunda.

Dilema Jadwal untuk Bintang Lain

Selain Mauro, beberapa pemain naturalisasi atau diaspora yang memenuhi syarat usia U23 seperti Justin Hubner, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, dan Rafael Struick juga berpotensi absen di Kualifikasi Piala Asia U23 2026. Turnamen ini bertepatan dengan FIFA Matchday September 2025, di mana Timnas Indonesia senior juga memiliki agenda penting, termasuk laga uji coba atau kualifikasi Piala Dunia.

Ini menempatkan PSSI dan tim pelatih dalam posisi sulit, harus memilih prioritas antara tim senior dan U23, mengingat klub juga tidak wajib melepas pemain di luar agenda FIFA.

Strategi PSSI dan Tantangan ke Depan

Absennya beberapa pemain naturalisasi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas U23 Indonesia. Pelatih Gerald Vanenburg harus memaksimalkan potensi pemain-pemain lokal yang ada, serta satu-satunya pemain naturalisasi yang tersedia seperti Jens Raven di Piala AFF U23.

PSSI sendiri terus berupaya mempercepat proses naturalisasi dan menjalin komunikasi intensif dengan klub-klub pemain. Harapannya, di masa depan, kendala izin klub dan administrasi bisa diminimalisir. Upaya ini adalah bagian dari komitmen PSSI untuk terus memajukan sepak bola tanah air, seperti yang disampaikan Erick Thohir.

Kesimpulan

Fenomena pemain naturalisasi absen perkuat Timnas U23 Indonesia di Piala AFF U23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U23 2026 menunjukkan kompleksitas manajemen timnas. Mulai dari prioritas ke tim senior, izin klub yang terganjal karena bukan agenda FIFA, hingga proses naturalisasi yang belum rampung tepat waktu.

Meski demikian, ini juga menjadi peluang bagi talenta-talenta lokal untuk unjuk gigi dan membuktikan kualitas mereka. PSSI dan jajaran pelatih terus bekerja keras untuk membentuk skuad terbaik. Semoga dengan segala upaya yang dilakukan, Timnas U23 Indonesia tetap bisa berprestasi dan mewujudkan mimpi besar Garuda mendunia!

FAQ

Tanya: Mengapa beberapa pemain naturalisasi absen memperkuat Timnas U23 Indonesia di Piala AFF U23 dan Kualifikasi Piala Asia U23?
Jawab: Alasan absennya pemain naturalisasi bisa beragam, mulai dari fokus pada karier di klub masing-masing di luar negeri hingga kendala administrasi atau komunikasi.

Tanya: Apa keuntungan kehadiran pemain naturalisasi bagi Timnas U23 Indonesia?
Jawab: Pemain naturalisasi membawa pengalaman berkompetisi di liga Eropa, mentalitas juara, dan taktik bermain yang dapat meningkatkan kualitas dan persaingan tim Garuda Muda.

Tanya: Apakah ada daftar pemain naturalisasi yang dipastikan absen di kedua turnamen tersebut?
Jawab: Artikel ini mengindikasikan adanya beberapa pemain naturalisasi yang absen, namun detail daftar nama spesifik akan dibahas lebih lanjut di bagian lain artikel.