Operator Childcare Australia Perketat Keamanan, Pasang CCTV Setelah Kasus Pelecehan

Dipublikasikan 9 Juli 2025 oleh admin
Sosial Politik

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kasus dugaan pelecehan anak di pusat penitipan anak (childcare) di Australia baru-baru ini menggegerkan publik. Kejadian ini tak hanya menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban, tetapi juga memicu langkah serius dari operator childcare terbesar di sana untuk meningkatkan keamanan. Salah satunya adalah dengan mempercepat pemasangan kamera pengawas atau CCTV di ratusan fasilitas mereka.

Operator Childcare Australia Perketat Keamanan, Pasang CCTV Setelah Kasus Pelecehan

Ilustrasi: Kamera pengawas terpasang di setiap sudut, menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di pusat penitipan.

Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana kasus pelecehan ini terjadi, langkah-langkah yang diambil oleh operator childcare, serta pandangan para ahli mengenai efektivitas solusi yang ditawarkan. Dengan membaca ini, Anda akan lebih memahami pentingnya pengawasan dan sistem keamanan di tempat penitipan anak, baik di Australia maupun sebagai pelajaran berharga bagi kita semua.

Kasus Pelecehan Mengerikan yang Mengguncang Sektor Childcare

Semua bermula dari terungkapnya kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Joshua Dale Brown (26), seorang mantan pekerja childcare di Melbourne, Australia. Brown didakwa dengan lebih dari 70 tuduhan pelanggaran, termasuk perkosaan anak, yang diduga dilakukan terhadap delapan anak. Korban-korban ini masih sangat belia, berusia antara lima bulan hingga dua tahun, dan dugaan pelecehan terjadi di sebuah pusat penitipan anak milik G8 Education di Melbourne antara tahun 2022 hingga 2023.

Investigasi menemukan bahwa Joshua Dale Brown telah bekerja di sekitar 20 pusat penitipan anak yang berbeda, termasuk yang dioperasikan oleh G8 Education dan Affinity Education Group, antara tahun 2017 hingga penangkapannya pada Mei 2025. Akibatnya, sekitar 2.600 keluarga yang anaknya pernah diasuh oleh Brown telah dihubungi, dan sekitar 1.200 anak disarankan untuk menjalani tes penyakit menular sebagai tindakan pencegahan. Kasus ini telah memicu gelombang kemarahan dan kecemasan di kalangan orang tua. Salah satu orang tua korban bahkan telah mengajukan gugatan hukum terhadap operator childcare, dan lebih dari 100 keluarga lainnya sedang mencari nasihat hukum.

Langkah Sigap Operator: CCTV dan Perubahan Kebijakan

Menanggapi skandal ini, dua operator childcare besar di Australia, G8 Education dan Affinity Education Group, langsung mengambil tindakan cepat.

G8 Education, salah satu operator swasta terbesar di Australia yang mengelola lebih dari 400 pusat penitipan anak, mengumumkan akan mempercepat pemasangan CCTV di semua fasilitasnya. Sebelumnya, pemasangan CCTV ini sudah dalam tahap uji coba di beberapa lokasi. Selain itu, G8 Education juga akan:

  • Memungkinkan orang tua dan pengasuh untuk memilih siapa yang dapat mengganti popok anak mereka atau mengantar mereka ke toilet.
  • Melakukan tinjauan independen terhadap dugaan pelecehan terhadap Brown setelah investigasi polisi dan proses hukum selesai.
  • Berjanji untuk mematuhi semua undang-undang privasi dan peraturan sektor yang relevan, serta menerapkan langkah-langkah keamanan siber terbaik.

CEO G8 Education, Pejman Okhovat, menyampaikan permintaan maaf atas “rasa sakit yang tak terbayangkan” yang dialami keluarga korban dan menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung semua pihak yang terdampak.

Tak hanya G8 Education, Affinity Education Group, operator besar lainnya, juga mengumumkan akan mempercepat pemasangan CCTV di lebih dari 250 fasilitasnya. Perusahaan-perusahaan ini mengalami dampak finansial yang signifikan, dengan nilai saham G8 Education yang anjlok lebih dari $170 juta sejak tuduhan pelecehan ini mencuat.

CCTV Saja Tidak Cukup? Pandangan Para Ahli

Meski pemasangan CCTV disambut baik, beberapa ahli keamanan anak dan pendidikan anak usia dini menyampaikan kekhawatiran. Mereka sepakat bahwa CCTV adalah langkah penting, namun bukan “peluru perak” atau solusi tunggal.

“CCTV hanya akan sebagus manusia yang mengelolanya,” kata Kristi McVee, seorang ahli keamanan anak dan mantan detektif. “Itu bisa disiasati dan bukti dapat dihancurkan untuk melindungi kepentingan organisasi.”

Ia mencontohkan kasus Ashley Paul Griffiths, seorang pelaku pelecehan anak yang kini menjalani hukuman seumur hidup, di mana CCTV di pusat penitipan anak tempat ia bekerja tidak bertindak sebagai pencegah.

Profesor Daryl Higgins, yang mengepalai Institut Studi Perlindungan Anak Universitas Katolik Australia, juga menyuarakan kekhawatiran serupa. Ia menekankan perlunya konsultasi mendalam tentang “jika, di mana, bagaimana, dan mengapa kita akan menerapkannya.”

Martyn Mills-Bayne, seorang dosen senior pendidikan anak usia dini di University of South Australia, khawatir CCTV akan memberikan “rasa aman yang palsu” dan memungkinkan operator menunda langkah-langkah yang lebih baik, seperti meningkatkan rasio staf pengajar. Ia juga menyoroti potensi tekanan tambahan pada pekerja perempuan dan diskriminasi gender dalam proses perekrutan akibat pilihan orang tua terkait penggantian popok.

Survei yang dilakukan oleh United Workers Union terhadap 2.000 pekerja childcare juga mengungkapkan masalah mendasar lainnya:

  • Lebih dari separuh pekerja khawatir penyedia layanan yang mencari keuntungan tidak memprioritaskan keselamatan, perawatan anak, atau kualitas pendidikan.
  • Sekitar tiga dari empat pendidik mengatakan pusat mereka beroperasi di bawah persyaratan staf minimum setidaknya seminggu sekali, dan 42% mengatakan itu terjadi setiap hari.
  • 83% responden mengatakan keamanan terganggu oleh “celah staf” yang umum, yaitu memindahkan pendidik antar ruangan dan menghitung pendidik yang tidak berada di lantai sebagai bagian dari persyaratan tingkat staf wajib.

Pemerintah Bergerak: Reformasi Keamanan Childcare Nasional

Kasus Joshua Dale Brown telah mendorong pemerintah negara bagian dan federal untuk menjanjikan pemeriksaan staf yang lebih ketat dan regulasi yang lebih tegas di sektor childcare.

Pemerintah Victoria telah memerintahkan tinjauan mendesak terhadap keamanan childcare. Tinjauan ini akan fokus pada tindakan segera yang dapat diambil negara bagian, termasuk mempertimbangkan apakah dapat mewajibkan CCTV di semua pusat penitipan anak. Selain itu, Victoria juga akan:

  • Mengembangkan sistem pendaftaran pekerja childcare negara bagian untuk memberikan “lapisan pemeriksaan dan keseimbangan tambahan”.
  • Mewajibkan semua pusat penitipan anak untuk mengadopsi larangan federal terhadap perangkat pribadi (ponsel) oleh staf, dengan denda hingga $50.000 bagi yang tidak patuh.

Sementara itu, pemerintah New South Wales (NSW) juga telah mengumumkan reformasi besar-besaran di sektor ini menyusul insiden pelecehan lainnya. Reformasi di NSW akan mencakup pemasangan CCTV di pusat penitipan anak yang telah diidentifikasi, pembentukan badan pengatur independen baru, dan sanksi yang lebih berat bagi para pelanggar.

Menteri Pendidikan Federal Australia, Jason Clare, menyatakan bahwa pemerintah “terlalu lama” dalam meningkatkan keamanan di sektor childcare dan berjanji untuk memperkenalkan undang-undang sesegera mungkin untuk memotong pendanaan federal bagi pusat penitipan anak yang tidak mematuhi standar keamanan.

Kesimpulan

Kasus pelecehan anak yang menimpa Joshua Dale Brown di Australia adalah pengingat yang menyakitkan akan pentingnya keamanan dan pengawasan di lingkungan penitipan anak. Langkah operator besar seperti G8 Education dan Affinity Education untuk memasang CCTV adalah respons cepat yang patut diapresiasi, menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan perlindungan anak.

Namun, seperti yang ditekankan para ahli, CCTV hanyalah salah satu bagian dari solusi yang kompleks. Sistem yang kuat memerlukan lebih dari sekadar kamera; ia membutuhkan sumber daya manusia yang memadai, regulasi yang ketat dan ditegakkan, serta budaya yang memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan anak di atas segalanya.

Bagi para orang tua, kasus ini menjadi pelajaran berharga untuk selalu proaktif dalam memilih tempat penitipan anak. Tanyakan tentang prosedur keamanan, rasio staf, latar belakang pekerja, dan bagaimana keluhan ditangani. Dukungan terhadap reformasi yang sedang berjalan di sektor ini juga penting agar anak-anak kita bisa tumbuh dan belajar di lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.